tag:blogger.com,1999:blog-83073068172480235242024-02-07T15:39:03.403+07:00A Box Shaped WorldThe Dozan Alfian PageUnknownnoreply@blogger.comBlogger81125tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-50044270895083369192020-09-01T00:31:00.001+07:002020-09-01T00:35:24.048+07:00#IniUntukKita - SBN Ritel Sebagai Langkah Cerdas Berinvestasi Sambil Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgylExakKVw8AnuyCC_1OziD9MfmpN8EdLZOG05CTsQ_TDwO7y4Gex6sqKWcvftIZQXgb33N2Cq4ggE01wkOvZC7eHLpIoY5nn2FphGW10CYur-ejQqQFwdi7MIKkAIFKQ6fQN71tHl7gkA/s960/money-2724235_960_720.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="532" data-original-width="960" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgylExakKVw8AnuyCC_1OziD9MfmpN8EdLZOG05CTsQ_TDwO7y4Gex6sqKWcvftIZQXgb33N2Cq4ggE01wkOvZC7eHLpIoY5nn2FphGW10CYur-ejQqQFwdi7MIKkAIFKQ6fQN71tHl7gkA/s640/money-2724235_960_720.webp" width="640" /></a></div><br /><p>Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini telah menimbulkan banyak dampak destruktif di berbagai bidang, termasuk pada sektor ekonomi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020 mengalami kontraksi sebesar -5.32 persen (year on year). Hal ini membuat Indonesia hampir 100 persen dipastikan akan mengalami resesi pada kuartal ketiga 2020.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZqlqqZf5WdUnSb6PvEmH3OTng9EP552bGx0kmbrmcMkXx-qozBsYruynkPSi472GlTxdZIoy99X8PJpUQCypSkUZxbCCAKWeK08vX9MKg11qZy_BFAap_4GV41mo6FRE0K0W2hPcNU1M9/s543/indonesia+resesi.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Indonesia resesi" border="0" data-original-height="320" data-original-width="543" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZqlqqZf5WdUnSb6PvEmH3OTng9EP552bGx0kmbrmcMkXx-qozBsYruynkPSi472GlTxdZIoy99X8PJpUQCypSkUZxbCCAKWeK08vX9MKg11qZy_BFAap_4GV41mo6FRE0K0W2hPcNU1M9/s16000/indonesia+resesi.jpeg" title="Ilustrasi turunnya perekonomian Indonesia (indopolitika.com)" /></a></div><br /><p>Penyebabnya, aktivitas perdagangan dan keuangan yang telah terganggu sejak kemunculan COVID-19 hingga perlahan pulih pada bulan Juni 2020 lalu masih belum punya cukup tenaga untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di bulan Juli-September. </p><p>Resesi membuat masyarakat menengah kebawah kehilangan daya belinya, sedangkan masyarakat menengah keatas memilih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Keadaan seperti ini tentu saja membuat perputaran roda ekonomi jadi macet sehingga para pelaku usaha akan mengalami penurunan penjualan. Dampaknya, mereka terpaksa melakukan efisiensi, termasuk diantaranya dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) seperti yang sempat banyak terjadi beberapa waktu lalu. </p><p>Sebagai antisipasi pribadi jika resesi berdampak besar dalam kehidupan kita di masa mendatang, ada baiknya untuk mulai mengalokasikan sebagian dana yang dimiliki pada investasi yang aman dan terjamin.</p><p>Salah satunya adalah melalui Surat Berharga Negara (SBN) yang merupakan instrumen investasi keluaran pemerintah dan bisa dibeli oleh masyarakat atau pemodal individu (ritel). Melalui SBN, pemerintah menghimpun dana dari masyarakat (dengan cara menerbitkan surat hutang) untuk kemudian digunakan dalam pembiayaan program-program pemerintah, misalnya saja pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia. Itulah sebabnya membeli SBN juga berarti turut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara. </p><p>Karena dikeluarkan oleh negara dan dijamin undang-undang, maka investor SBN tidak perlu takut mengalami kerugian seperti gagal bayar atau duit hilang. Selain itu, investor juga akan mendapatkan imbal hasil yang nilainya lebih besar dari deposito BUMN, sehingga investasi pada SBN boleh dibilang cocok bahkan bagi para investor pemula yang masih memiliki banyak keraguan untuk mulai berinvestasi.</p><p>Alur investasi SBN berlangsung seperti ini: Investor dapat membeli SBN sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, melalui mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah. Biasanya, nilai pemesanan yang ditawarkan pemerintah berkisar mulai dari Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar dengan tenor waktu sesuai yang ditentukan. Nantinya, investor SBN akan mendapatkan kupon atau imbal hasil investasi yang dibayarkan setiap bulannya selama masa tenor, berdasarkan tingkat bunga yang telah ditentukan. Setelah tenor habis, maka modal pokok investasi akan dikembalikan.</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxyx8Gy8qONaJ8GXScdvOIbk_ESC2azLMdl11eOZYUSmSUp3l5MkO7hmOn0bODesaGGvxx6U_B6p9gDCi1wgsASVMtdFUMwCFccF9d3ZIc7_RwDE2QfbmN7kc2PkbVbO5R_Yb37uFVfr7G/s1024/SBN-Ritel.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="818" data-original-width="1024" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxyx8Gy8qONaJ8GXScdvOIbk_ESC2azLMdl11eOZYUSmSUp3l5MkO7hmOn0bODesaGGvxx6U_B6p9gDCi1wgsASVMtdFUMwCFccF9d3ZIc7_RwDE2QfbmN7kc2PkbVbO5R_Yb37uFVfr7G/s640/SBN-Ritel.jpg" width="640" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">Tahun ini, pemerintah berencana hanya menerbitkan enam SBN ritel saja yang telah dimulai sejak Januari 2020. Jika tertarik untuk mulai berinvestasi pada SBN sekaligus berkontribusi pada negara di masa pandemi ini, setidaknya masih tersisa dua kesempatan berinvestasi pada jadwal berikut ini:</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">•<span style="white-space: pre;"> </span>1 Oktober 2020: ORI017</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">•<span style="white-space: pre;"> </span>26 Oktober 2020: ST008</p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">Tunggu apa lagi? Mari wujudkan kontribusi pada pembangunan #IndonesiaMaju melalui investasi pada SBN ritel, karena #IniUntukKita.</p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;"><o:p> </o:p></p>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-35866948280632788082018-03-31T01:17:00.000+07:002018-03-31T01:41:41.333+07:00Catatan Dokumentasi Proses Rekaman LeftyFish - Hello Kittie's Spank<br />
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"></span><br />
<div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebelum berbicara tentang album terbaru LeftyFish yang berjudul 'Hello Kittie's Spank', izinkan saya memulai tulisan ini dengan sebuah pengakuan: sulit bagi saya untuk menulis apapun tentang LeftyFish tanpa terlihat subjektif. Setelah mencermati sejumlah tulisan lawas saya tentang mereka, baik di blog ini maupun di catatan dalam laman Facebook pribadi saya, hampir pasti saya selalu memuji mereka.</span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Saya meyakini bahwa kedekatan pribadi dengan beberapa personel LeftyFish akan membuat saya tidak fair dalam memberikan review atau ulasan tentang 'Hello Kittie's Spank'. Mengutip <a href="https://www.jakartabeat.net/wawancara/konten/wawancara-dengan-wendi-putranto-menyusuri-belantara-industri-musik-dan-gairah-jurnalisme-rock-roll?lang=id" target="_blank">Wendi Putranto</a> (ex jurnalis Rolling Stone, manajer Seringai kini), "Dan sialnya, saya terlanjur punya prinsip untuk tidak menulis atau mewawancara band yang saya manajeri sendiri, apalagi kemudian menerbitkannya di Rolling Stone. No fucking way!..."</span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Apa yang Wendi ucapkan itu, saya yakini merupakan bentuk keprofesionalannya sebagai seorang jurnalis yang dituntut untuk selalu objektif dalam kondisi apapun. Berangkat dari hal inilah saya memutuskan untuk tidak memberikan ulasan tentang 'Hello Kittie's Spank'. Sebagai gantinya, saya tertarik untuk bercerita tentang proses LeftyFish merekam album ini, setahun yang lalu....</span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Sebelum kamu melanjutkan membaca, perlu saya ingatkan bahwa tulisan ini lumayan panjang. Siapkan kopi dan cemilan agar kamu tidak bosan. Selamat membaca!</span><br />
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<h3>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
18 Maret 2017 </span></h3>
</div>
<div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">
<div>
Sore itu, <i>drummer</i> J. Arya Andy Putra datang terlambat dari waktu yang dijanjikan. Menurut gitaris Halim Budiono, LeftyFish dijadwalkan untuk memulai sesi pertama rekaman album ‘Hello Kittie’s Spank’ pada pukul 15:00 WIB. Arya baru datang satu jam kemudian bersama Gentong, sahabatnya. Tanpa banyak basa-basi, ia pun segera membenahi <i>setting </i>drum yang akan digunakannya untuk merekam album ini. Menurut Halim, ada sekitar 12-14 <i>tracks</i> yang telah dipersiapkan untuk album ini. Belakangan, kita tahu bahwa angka itu adalah omong kosong semata, karena LeftyFish nyatanya menyuguhkan 17+1 <i>tracks</i> di album ini.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwkN17vzFmuvfeo3XpS91m7LJ2i1cowiyS-nV56gKhb5lE2vU6WSXtYnfEf7lopoID7-2nkeA8kTgL-mkZ2sCtVLIjYaOpMugzjSuwpwKrAmeFS_IxQPkHtlL1kYvMSqQxukcj8TEsrcNX/s1600/DSCF2933.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwkN17vzFmuvfeo3XpS91m7LJ2i1cowiyS-nV56gKhb5lE2vU6WSXtYnfEf7lopoID7-2nkeA8kTgL-mkZ2sCtVLIjYaOpMugzjSuwpwKrAmeFS_IxQPkHtlL1kYvMSqQxukcj8TEsrcNX/s640/DSCF2933.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ki-Ka: Winan, Arya, Mursyid, Ayu, Halim, Bayu</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Jika sebelumnya LeftyFish memproduksi EP ‘You, Fish!’ di Elsy Studio, maka untuk album perdana ‘Hello Kittie’s Spank’, Watchtower Studio yang jadi pilihan. Studio milik Yuda Hasfari Sagala (atau dikenal juga sebagai Bable ‘MetallicAss’) ini terletak di kawasan Bantul, dan tengah ramai menjadi rujukan banyak band di Yogyakarta dan sekitarnya untuk merekam karya. Seperti namanya, Watchtower Studio adalah sebuah bangunan berlantai dua yang serupa dengan menara pengawas. Dari ruangan studio di lantai dua, kamu bisa duduk santai di balkon sembari melihat pemandangan sawah di sekitarnya, atau gunung Merapi jika tak terhalang awan.<br />
<br /></div>
<h3>
Di bawah naungan Metallica</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Selepas melakukan <i>set up</i> pada perangkat drum, Arya melakukan sedikit pemanasan sembari menunggu Halim dan <i>keyboardist</i> Winan Pratama mempersiapkan alat musiknya masing-masing. Mereka akan mengawal Arya membuat <i>guide track</i>. Bable turun langsung sebagai <i>sound engineer</i> di album ini. Sebagai seorang <i>drummer</i> dari band beraliran <i>thrash</i>, saya cukup yakin kalau Bable mengimani Metallica. Terbukti dari adanya poster wajah para personel Metallica era Black Album yang terpampang di atas <i>mixing console</i>. Dan di hadapan para ‘dewa’ <i>thrash</i> itulah LeftyFish akan menuliskan sejarahnya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sedikit <i>flashback</i>, saya mengikuti perkembangan LeftyFish sejak EP pertama mereka. Dan jika saya tidak <i>over confident</i>, mungkin saya adalah salah satu pendengar awal LeftyFish yang berhasil membujuk Halim untuk lebih dahulu memperkenalkan LeftyFish ketimbang melepas single baru Hephaestus (proyek sampingan Halim dengan Wiman Rizkidarajat – vokalis Spider’s Last Moment <i>cum</i> editor <i>webzine</i> Heartcorner Collective) di tahun 2015 silam (cerita soal ini bisa dibaca melalui tulisan saya yang berjudul “<a href="http://dozan-alfian.blogspot.co.id/2015/04/lefty-fish-mainan-baru-halim-budiono.html" target="_blank">Lefty Fish: Mainan Baru Halim Budiono yang Tidak Main-Main</a>”). Saya punya keyakinan kuat bahwa album penuh ini akan lebih gila dari sebelumnya. Itulah sebabnya saya jauh-jauh hari sudah menawarkan diri pada Halim untuk menjadi seksi dokumentasi pada proses LeftyFish merekam ‘Hello Kittie’s Spank’.<br />
<br /></div>
<h3>
Rasa baru</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya segera menyiapkan kamera ketika Arya telah selesai melakukan pemanasan dan bersiap untuk melakukan <i>take</i> lagu pertama. <i>Drummer </i>band <i>grindcore</i> Deadly Weapon ini didaulat untuk menggantikan sementara <i>drummer</i> asli LeftyFish, Andi Wahyu Purbono, yang konon sedang dalam masa pemulihan karena sempat mengalami kecelakaan. Meski Arya mengaku bahwa dirinya hanyalah ‘pemain pengganti’ berstatus tidak tetap, namun kehadirannya cukup memberi nuansa baru. Saya sendiri sudah tidak meragukan lagi kemampuan Arya dalam menggebuk drum, sehingga tidak begitu heran ketika dia banyak melakukan ubahan pada <i>part</i> drum yang dulu diisi oleh Bono agar lebih sesuai dengan gaya permainannya yang cukup rapat dan presisi.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd_59r2ozeYj5OSK0U81r40mn-_12uNwRJy_5XhSpcwLuaxPtrwLGN8kFVxN-JODW8d2CHqTVka8qkQDhNRzjSdVdrUuksR37pzy4MJn24VREtJIkiAmgcaUnVK3YDluB6_uJmM8VpNzWa/s1600/aryo+take.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="639" data-original-width="960" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd_59r2ozeYj5OSK0U81r40mn-_12uNwRJy_5XhSpcwLuaxPtrwLGN8kFVxN-JODW8d2CHqTVka8qkQDhNRzjSdVdrUuksR37pzy4MJn24VREtJIkiAmgcaUnVK3YDluB6_uJmM8VpNzWa/s640/aryo+take.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Arya saat merekam track drum</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Sembari merekam proses rekaman ini, saya mulai menyadari bahwa sosok Winan akan cukup berperan signifikan di album ini. Saya memang belum mengenal Winan secara personal, namun saya tahu bahwa ia pernah sekali waktu membantu Cranial Incisored (band terdahulu Halim, yang menurutnya “siap dibangkitkan kapan saja”) dalam penampilan live-nya. Jadi meski Winan tidak tergabung dalam band bergenre ‘berisik’ apapun, rasanya ia tidak akan terlalu kesulitan menyesuaikan diri.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbZ6n8EF5ALb_1rHgQECZFxv6AvELKN4MvAaREaq1U-n_bDmvjcfiqT6_4a6hNLNRh9XUUoiuImfw3bDGqfUQq-iT9v_GIFmcUNDfUfJnRgP8hQVl-OcOsXAbskIE9zqs3rJxhG4F-QgQe/s1600/winan+direct.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="767" data-original-width="1361" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbZ6n8EF5ALb_1rHgQECZFxv6AvELKN4MvAaREaq1U-n_bDmvjcfiqT6_4a6hNLNRh9XUUoiuImfw3bDGqfUQq-iT9v_GIFmcUNDfUfJnRgP8hQVl-OcOsXAbskIE9zqs3rJxhG4F-QgQe/s640/winan+direct.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tak hanya merekam keyboard, Winan juga mendirect seksi tiup dan menjadi asisten sound engineer</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Winan toh tak sekedar menyesuaikan diri. Ia bahkan membuang jauh-jauh identitas musikal seksi <i>keyboard</i> yang dulu pernah diisi Andi Haryono. Kita tahu, LeftyFish memasukkan ulang lagu-lagu mereka di EP ‘You, Fish!’ dengan sedikit ubahan aransemen. Dan berkat keberadaan Winan, saya menemukan gairah baru dalam mendengarkan lagu-lagu lama LeftyFish itu. Memang, ada kalanya Winan terlalu mendominasi dengan memberikan sentuhan <i>keyboard </i>yang rumit ala Jordan Rudess (Dream Theater) saat berada di studio. Namun baik Halim maupun Arya nampak sepakat bahwa bukan <i>fill </i>seperti itu yang dibutuhkan LeftyFish, melainkan sentuhan yang ringan, kacau, namun sekaligus memukau di waktu yang bersamaan. Beruntung, Winan mampu memberikan hal tersebut.<br />
<br /></div>
<h3>
Konsep punk dan kekacauan yang terstruktur</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari seksi Gitar, Halim kini tak lagi menggunakan Scechter 7 senar yang ia pakai di EP terdahulu. Sebuah gitar baru yang unik keluaran Woodman Guitars kini menjadi andalannya. Gitar yang Halim gunakan ini betul-betul unik karena dirancang sesuai dengan apa yang dibutuhkan Halim, termasuk dengan penggunaan <i>neck</i> trapesium dan <i>fanned-fret</i>.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyL9PFDxzV1qDZZ-YmzTNVsdYZ4t86P3_n_oKlp04JQNr-RFBN5iAN2kKx-obxkdsIQWaozrvUzJ6AINa5DvQs3gGmBYcHzdft0KNRCEBR2pKZl01j5Htjd6i6AzuFHICC5ucmk48JLhVz/s1600/halim+take.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="639" data-original-width="960" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyL9PFDxzV1qDZZ-YmzTNVsdYZ4t86P3_n_oKlp04JQNr-RFBN5iAN2kKx-obxkdsIQWaozrvUzJ6AINa5DvQs3gGmBYcHzdft0KNRCEBR2pKZl01j5Htjd6i6AzuFHICC5ucmk48JLhVz/s640/halim+take.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halim saat take gitar</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam salah satu wawancara yang saya lakukan padanya, ia mengaku ingin album ini terdengar lebih <i>punk</i>. Jujur saya bingung. Dari segi manapun, LeftyFish tetap tidak punya aura <i>punk</i>. Saya bahkan sampai memaki-maki halim di dalam hati karena di sebuah wawancara lain bersama Solo Radio (22 Maret 2018), ia mengaku bahwa referensi musik yang dipakainya untuk menggarap album ini sarat oleh katalog dari genre musik <i>RnB</i>. Iya, <i>Rhythm n Blues</i>, jenis musik hasil kawin silang <i>jazz</i>, <i>gospel </i>dan <i>blues</i> yang lahir dari kalangan Afro-Amerika itu! Carilah <i>output</i>-nya di album ini. Ketemu ndak? Saya sih engga.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIcYK5i8m3K6jbIwxdniswPrFGs46VmSH5FQPdlF0i3xEaW1cRuixs-QldPMNCa2SYzSdCHAqxvnOaGYb5R-TfsA4xmRCmvoV0eA5UylsjM4h6gAq1kPFqIFxLFJZc1RSZ70wCSxrWHQdI/s1600/halim+direct.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="767" data-original-width="1364" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIcYK5i8m3K6jbIwxdniswPrFGs46VmSH5FQPdlF0i3xEaW1cRuixs-QldPMNCa2SYzSdCHAqxvnOaGYb5R-TfsA4xmRCmvoV0eA5UylsjM4h6gAq1kPFqIFxLFJZc1RSZ70wCSxrWHQdI/s640/halim+direct.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Halim (kiri) jadi sosok paling bertanggung jawab atas 'kekacauan' dari band ini</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Meski begitu, belakangan saya baru menyadari bahwa spirit bermusik secara <i>punk</i> lah yang ingin Halim tonjolkan, bukan mentah-mentah menafsirkan <i>punk</i> dalam artian musik jurus tiga <i>chord</i>. Contohnya saja, Halim berkali-kali mengingatkan peniup trumpet Ahmad Mursyid untuk meniup secara liar dan serampangan, alih-alih teratur layaknya sebuah orkestra. Mursyid tentu saja bingung bukan buatan. Dalam disiplin ilmu yang ia kuasai, setiap not ada teori dan asal-muasalnya. Namun di mata Halim, teori ada untuk dilanggar, dan segala hal yang baku perlu ditinggalkan saja di bangku sekolah musik.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya rasa, Halim ingin membangun kekacauan yang terstruktur. Terdengar kacau dan saling tabrak saat didengarkan, namun tak dinyana sekaligus teratur secara sistematis. Bangsat betul memang paman satu ini. Tak habis pikir saya dibuatnya. Ia bahkan pernah berkata pada saya bahwa <i>part</i> yang ia mainkan akan dominan oleh pola <i>chord</i>, sehingga siapapun bisa saja menggantikannya kalau ia berhalangan. Ah, tapi saya yakin hal itu tidak mungkin terjadi. Siapa pula yang merasa sanggup memainkan pola gitar yang amburadul seperti itu? Tapi setidaknya ia benar, jika membandingkan dengan karya-karyanya di Cranial Incisored, permainan gitar Halim di LeftyFish terasa lebih mudah dan masuk akal untuk dimainkan. Walaupun tentu saja tidak demikian adanya.<br />
<br /></div>
<h3>
Seksi tiup</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Pada album ini, LeftyFish tidak mengajak serta <i>saxophonist</i> Keke Ode Naomi dikarenakan Keke sedang dipusingkan oleh keperluan akademisnnya. Sementara pemain <i>trumpet</i> Bergas (turut mengisi di EP ‘You, Fish!’) ataupun Erson Padapiran (membantu LeftyFish saat menjadi penampil di album launching kelompok Energy Nuclear) dipastikan absen. Adalah Ahmad Mursyid dan Bayu Atmojo dari kelompok Auretté and The Polska Seeking Carnival yang kemudian menjadi duo pengisi <i>brass section</i> dengan Mursyid sebagai peniup <i>trumpet</i> dan Bayu meniup <i>trombone</i>. Keduanya memang sudah kawakan bermain musik tiup, namun bermain dalam sebuah band yang menjunjung tinggi kekacauan dalam struktur musiknya tentu menjadi pengalaman baru bagi keduanya.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7oIfZ9E8cXaUZqsA-_2HTnJZn24MT_lKP2wE7my38_ZqB9U7vpE7ordZJ8JVJWpzLWX4Vl4t8Tpkvf5VaX9y9lDJOMZx4aDyiqmsdTfLKjTZ48CaR4qSv-7KOqf7bJDS65xMGW5RBrUea/s1600/mursyid+take.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="767" data-original-width="1365" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7oIfZ9E8cXaUZqsA-_2HTnJZn24MT_lKP2wE7my38_ZqB9U7vpE7ordZJ8JVJWpzLWX4Vl4t8Tpkvf5VaX9y9lDJOMZx4aDyiqmsdTfLKjTZ48CaR4qSv-7KOqf7bJDS65xMGW5RBrUea/s640/mursyid+take.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mursyid saat take trumpet</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Alhasil, Mursyid maupun Bayu berulangkali menemui jalan buntu dan mungkin nyaris patah arang, sementara Halim sendiri kesulitan untuk menyampaikan isi pikirannya dalam Bahasa musik yang dipahami oleh Mursyid maupun Bayu. Beruntung, Winan lagi-lagi datang sebagai penyelamat. Ia men-<i>direct</i> seksi tiup dengan bantuan <i>keyboard</i>, sekaligus merapikan bagian-bagian yang tidak sesuai tempo. </div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_DVxx2bCxIQsHE_arudCCCPf1LU1KAZQGoT4wTQObgd-8A8EnACgQvLEPqv37bnxuPOb7DBGdTxhC9xP1RZIlNr8Q6-OB99m1dlxWEhZeF1K3OykRaB0ohfE27UW6NIcjdBPYhGXm_eKD/s1600/bayu+rec.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="767" data-original-width="1365" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_DVxx2bCxIQsHE_arudCCCPf1LU1KAZQGoT4wTQObgd-8A8EnACgQvLEPqv37bnxuPOb7DBGdTxhC9xP1RZIlNr8Q6-OB99m1dlxWEhZeF1K3OykRaB0ohfE27UW6NIcjdBPYhGXm_eKD/s640/bayu+rec.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bayu saat mengisi layer trombone</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Jujur, saya sendiri sampai habis kesabaran dan memutuskan tidak mengambil lebih banyak lagi <i>footage</i> video perekaman instrument tiup saking kerapnya terjadi pengulangan take. Saya memilih turun dari studio dan menikmati secangkir kopi bersama Arya. Jadi kalau kamu amat menikmati isian musik tiup di album ‘Hello Kittie’s Spank’, jangan salah, prosesnya berdarah-darah, rumit dan tidak secepat durasi lagunya. Bahkan Winan pun mengatakan pada Halim bahwa dibutuhkan peran seorang konduktor untuk memimpin <i>brass section</i> jika Halim jadi bermaksud melengkapi pasukan tiupnya dengan tambahan <i>saxophone</i> dan <i>horn</i>.<br />
<br /></div>
<h3>
Menjadi ibu penuh-waktu dalam sebuah band</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Proses pembuatan album ini kian terasa ‘<i>punk</i>’ saat saya tahu bahwa vokalis Fransisca Ayu ternyata sama sekali tidak pernah mengikuti proses kreatif dalam menciptakan lagu-lagu baru dikarenakan kondisinya yang sedang berbadan dua kala itu. Otomatis, ia harus menggunakan daya imajinasinya untuk menempatkan lirik-lirik ganjil dalam tatanan musik yang tak kalah ganjilnya.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8c6OF_J7sE-AnjiDlA4IrVDqfUMDQta_yO7VjOau9mnQthGMMLfMrBWMxpIyKTg0c6Xyaj-G84Ki7MDUHDW2KUGRhurKgp_E3X_L5920vYVBgbJj_wxq5uKxT4x87O6DDjdlbVK8dcjc-/s1600/ayu+lirik.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="767" data-original-width="1358" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8c6OF_J7sE-AnjiDlA4IrVDqfUMDQta_yO7VjOau9mnQthGMMLfMrBWMxpIyKTg0c6Xyaj-G84Ki7MDUHDW2KUGRhurKgp_E3X_L5920vYVBgbJj_wxq5uKxT4x87O6DDjdlbVK8dcjc-/s640/ayu+lirik.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lirik lagu boleh sederhana, tapi cara mengisinya bikin pusing</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Kalau kamu sudah membeli album Hello Kittie’s Spank dan mencermati <i>sheet</i> liriknya, kamu akan menemukan bahwa lirik-lirik LeftyFish biasanya pendek saja dan berisi tentang hal-hal <i>absurd</i> macam perang layangan, menangkap belut di sawah, hingga perkara baterai ponsel yang tiris karena dimakan sinyal yang buruk.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGNZl8IJ5kmD6aDz8f7qr_F3KEW301G5g3Lkp2LhmzPbtW6dOj6wy_T-KtWB-xwhpH01jp3CB3mo440RIUBR8pi_uuRurXqi7sdskIKdMkQEA-re5g32NrxCfatngeHWockNSSUyLJk5Kn/s1600/ayu+ghifa.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="763" data-original-width="1363" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGNZl8IJ5kmD6aDz8f7qr_F3KEW301G5g3Lkp2LhmzPbtW6dOj6wy_T-KtWB-xwhpH01jp3CB3mo440RIUBR8pi_uuRurXqi7sdskIKdMkQEA-re5g32NrxCfatngeHWockNSSUyLJk5Kn/s640/ayu+ghifa.png" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Merekam vocal sambil gendong anak? Tanya Ayu caranya!</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Namun sekali lagi, berkarya memang tidak semudah itu. Beberapa kali saya menyaksikan langsung betapa Ayu harus memeras otak untuk bisa menempatkan lirik secara presisi dalam aransemen musiknya. Ia harus tahu kapan waktu terbaik untuk berteriak bak nenek sihir dari neraka, bernyanyi genit macam gadis remaja yang baru puber, hingga berbisik-bisik lirih seperti ibu-ibu yang bertukar gosip. Dan itu semua ia lakukan sembari mengawasi anaknya yang masih belum bisa lepas jauh-jauh darinya! Tak jarang, proses merekam vokal harus dihentikan karena malam sudah terlalu larut, atau sang buah hati sudah tak bisa dibujuk lagi untuk tetap tenang dalam pengawasan ayahnya.<br />
<br /></div>
<h3>
Artwork dan label</h3>
<div>
<br /></div>
<div>
Masih seperti sebelumnya, LeftyFish setia bermain dengan <i>artwork</i> yang kekanak-kanakan dan jauh dari kesan-kesan seram. Karakter Hello Kitty yang imut, lucu, dan meggemaskan diubah jadi garang dan gemar membawa perkakas ‘berbahaya’ macam golok dan mesin bor. Secara pribadi, saya agak ragu dengan legalitas penggunaan karakter dari Sanrio tersebut. Namun setidaknya, <i>artwork</i> buatan Ahmad Miqdad Alfaya ini masih bisa ngeles dengan mengatakan bahwa karakter di album LeftyFish bernama Hello Kittie, bukan Hello Kitty.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IT0it_CPmmoLOD0Bp5xWlKQNMtyFG81OTdoMHv-TidXQecMonjYI4lX8y48EYcnZDsX0REhU4rg9qRGeu8UacrEyZWqtxqcmrpqriNbnn9cqrT2WQQdpCC2AQv6wKbL9bWPdQkFSqTQO/s1600/DSCF3025.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IT0it_CPmmoLOD0Bp5xWlKQNMtyFG81OTdoMHv-TidXQecMonjYI4lX8y48EYcnZDsX0REhU4rg9qRGeu8UacrEyZWqtxqcmrpqriNbnn9cqrT2WQQdpCC2AQv6wKbL9bWPdQkFSqTQO/s640/DSCF3025.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hello Kittie, bukan Hello Kitty</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
Berhubung saya sudah kenal Halim sejak era album pertama Cranial Incisored, maka saya amat yakin bahwa ia tak kan begitu saja rela merilis album ini tanpa memberikan hadiah tambahan. Bagi kamu yang melakukan pre-order CD album ini, maka akan mendapatkan bonus 3D hologram yang cukup kolektibel. Walau bonus ini mengingatkan kita pada penggaris mika hologram di zaman SD yang terlihat sederhana, saya tahu pasti bahwa butuh banyak <i>trial and error</i> untuk membuat bonus 3D hologram ini bisa direalisasikan. Sebetulnya Halim punya konsep bonus lain yang tak kalah menarik. Sayang ada satu dan lain hal yang membuatnya belum bisa diwujudkan. Doakan saja semoga bisa hadir di album LeftyFish selanjutnya. Haha.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOSoWXvrTs0zOcErMkeENwXM40yQtX34WPF1GXU4z0M7Haivc_aqlSb46s-Fs8YZMXQX8vg83F5A6DfMDAdgvSBOwpbA3V27q6qByarjCYG7sxTyqQZW_-PPPGZ2xD8U6B5BtSQ2heSjrP/s1600/DSCF3024.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="1600" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOSoWXvrTs0zOcErMkeENwXM40yQtX34WPF1GXU4z0M7Haivc_aqlSb46s-Fs8YZMXQX8vg83F5A6DfMDAdgvSBOwpbA3V27q6qByarjCYG7sxTyqQZW_-PPPGZ2xD8U6B5BtSQ2heSjrP/s640/DSCF3024.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Elephant Tatsumaki Recordings menggantikan Hitam Kelam Records</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Untuk album ini, Hitam Kelam Records tak lagi menjadi label LeftyFish dan digantikan oleh Elephant Tatsumaki Recordings. Elephant Tatsumaki sendiri adalah sebuah nickname yang identik dengan Halim. Kalau tak percaya, tengok saja gitar yang dipakai Halim dan lihat apa yang tertera di atas fretboard. Tapi bukan itu intinya. Anggap saja bahwa Elephant Tatsumaki Recordings adalah sebuah personifikasi dari keinginan LeftyFish untuk merilis sendiri albumnya. Mereka toh sudah paham peta pasar konsumennya dan tahu persis celah-celah apa yang bisa disasar untuk mendistribusikan album ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Akhir kata, saya memang tidak bisa mereview album ini. Tapi saya bisa bercerita tentang proses rekaman album ini. Di tengah gempuran industri musik yang serba digital dan kian banyaknya label yang tiarap, keberanian merilis album fisik tentu layak diapresiasi. Oh ya, konon LeftyFish juga akan melepas album ini dalam format kaset yang dirilis oleh kolaborasi Jizzlobber Records dan Tarung Records pada Records Store Day nanti. Nantikan saja!</div>
<div>
<br /></div>
</span></div>
<div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-77435293712114000402015-04-29T18:41:00.001+07:002015-06-14T21:31:19.830+07:00Lefty Fish: Mainan Baru Halim Budiono yang Tidak Main - Main<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Saya
berjumpa lagi dengan Halim Budiono awal Maret silam setelah setidaknya enam
bulan berselang. Ketika itu, gitaris Cranial Incisored ini menanyakan kabar
kepastian kepulangan final saya dari merantau. Dalam pesan yang saya terima via
BBM, ia mengatakan bahwa dirinya tak ada kegiatan di atas jam 9 malam dan ingin
menunjukkan sesuatu pada saya. Saya mengiyakan ajakannya untuk bersua, dan kami
memutuskan untuk bertemu di Knock! Hangspot di dekat kolese John De Britto.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b>Mendengar Hephaestus dan Lefty Fish<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Jam
menunjukkan pukul 10 malam, dan Halim datang dengan membawa kejutan. Usai
memesan minuman, ia mengeluarkan <i>handphone</i>
dan <i>headset</i>. Sejenak saya merasa
harus waspada. Benar saja, Halim menawarkan saya untuk mendengar demo dari dua <i>side project</i>-nya, Hephaestus dan Lefty
Fish. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Untuk
Hephaestus, saya sudah tidak begitu asing. Terlebih duo Halim Budiono dan Wiman
Rizkidarajat (belakangan Johanes Arya dari Deadly Weapon kabarnya meminang
posisi <i>drummer</i> di Hephaestus) sudah
pernah <a href="https://soundcloud.com/elephant-tatsumaki/hephaestus-mannequin-leverage" target="_blank">melepas single pada Record Store Day tahun lalu</a>. Maka ketika
mendengarkan demo terbarunya, saya tidak terlalu terkejut, meskipun saya
berkata padanya bahwa <a href="https://soundcloud.com/elephant-tatsumaki/sets/hephaestus-shade-pale-grey" target="_blank">demo terbaru Hephaestus terasa lebih segar dari yang sebelumnya</a>.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Lanjut ke
demo selanjutnya, Halim meminta saya benar-benar bersiap dulu sebelum
mendengarkan. Tak hentinya dia meminta saya tidak mendengarkan <i>headset</i> sambil berbincang. Dia meminta
saya fokus. Oke, saya tahu kalau dia punya mainan baru. Beberapa waktu
sebelumnya Halim membocorkan kegiatan rekaman band bernama Lefty Fish via
Instagram yang terkoneksi ke Facebooknya. Dalam beberapa video pendek yang
diunggahnya, tampak penggunaan elemen keyboard dan trumpet serta vokalis
wanita. Waktu itu saya lebih cenderung mengomentari <i>sound </i>gitarnya yang kian gahar ketimbang memusingkan diri menebak
seperti apa musik yang diusung si Ikan Kidal ini.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Tombol <i>play</i> ditekan. Dalam lagu yang nantinya
saya ketahui berjudul<a href="https://soundcloud.com/leftyfish/code-name-mosquito" target="_blank"> Code Name: Mosquito</a> ini suara trumpet membuka lagu dengan
manis. Lalu semesta saya luluh lantak. Bangsat, paman tua nakal ini membabat
habis telinga saya dengan mainan barunya ini! Suara vokal ala <i>mbak-mbak unyu</i> yang kadang berubah jadi
nenek lampir dari Neraka menyalak-nyalak diantara gerungan gitar dan drum yang
super bising dipadukan dengan keyboard dan trumpet yang kadang tampil nakal,
seperti dimainkan oleh pelajar sekolah musik yang frustasi namun anehnya, enak
untuk didengarkan berulang-ulang. Malam itu saya meminta Halim mengulang-ulang
lagi semua <i>tracks </i>Lefty Fish yang
diperdengarkannya pada saya dan saya puas.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Halim hanya <i>cengengesan</i> saja melihat ekspresi saya
usai mendengarkan semua lagu Lefty Fish. Saya Cuma bilang satu hal dengan nada
bercanda padanya: “Cranial Incisored sudah boleh bubar dengan tenang dan
terhormat”. Bukan tanpa sebab saya berkata seperti ini. Lebaran tahun lalu saya
berjumpa dengan Didiet Henry, vokalis Cranial Incisored yang berkata pada saya
bahwa Incisored sudah setahun tidak menyambangi studio, baik untuk berlatih
maupun merekam lagu baru. Juga tak ada jadwal <i>manggung</i> yang biasa saya jumpai melalui laman Facebook Halim. Ketika
saya kroscek langsung pada Halim, ia hanya mengatakan “ya gitu deh,” yang tentu
saja membuat <i>die-hard fan</i> macam saya
menjadi geram. Maka ketika Halim menyuguhkan mainan barunya yang sedikit seperti
Incisored era album pertama namun dengan sentuhan yang berbeda, baik dari
absennya posisi pemain bass maupun penggunaan elemen tiup dan keyboard, saya
cukup bahagia meski berharap dalam hati agar Cranial Incisored tak perlu sampai
bubar nantinya. Jangan. Jangan sampai.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b>Proses Cuci Otak<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Halim hanya
tertawa mendengar komentar saya tadi. Seolah membelokkan arah pembicaraan, dia
menyasar komentar saya tentang permainan gitarnya yang mengingatkan saya pada
album pertama Incisored, “ya mungkin karena ini baru, energinya masih
meledak-ledak dan <i>fresh</i>, jadi kaya
waktu dulu garap album Rebuild” (Rebuild: The Unfinished Interpretation of
Irrational Behavior – album pertama Cranial Incisored).</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Halim
melanjutkan ceritanya tentang proses penggarapan band ini. Sudah sejak lama
saya tahu kalau dia bermimpi mempunyai band dengan alat musik tiup. Tak heran,
<a href="http://dozan-alfian.blogspot.com/2012/06/mixtape-exhibition-halim-budiono.html" target="_blank">setahu saya dia cukup menggilai John Zorn dan Naked City-nya, pun Melt Banana yang nuansa musiknya juga bisa ditemui sambil lalu pada Lefty Fish</a>. Maka ketika
di tahun 2007 silam dia berkata pada saya mampu membuat band yang lebih gila
dari Cranial Incisored, saya percaya dan sedikit banyak berpikiran bahwa
tipikal band yang saya sebut di atas lah yang akan digadangnya. Maklum, dari
sekian band dan proyek yang diikutinya, hanya yang bertipikal di atas saja yang
belum pernah saya saksikan kemunculannya dalam karya-karyanya, meskipun Cranial
Incisored pernah membawa pemain keyboard, trumpet bahkan <i>synthesizer</i> dalam <i>live
performance-</i>nya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Halim
mengatakan, proses pembentukan karakter adalah bagian awal yang tersulit,
karena ia menggandeng beberapa nama dari dunia Metal yang belum terbiasa
bermain dalam hitungan ganjil sepertinya. Halim mencontohkan dengan
keberatannya pada <i>drummer</i> Andi Wahyu
Purbono jika ia menyelipkan pukulan khas Death Metal, bahkan menolak lanjut ke
bilik rekaman jika tak kunjung mendapatkan pemain trumpet. Beruntung akhirnya
ia menemukan orang yang sesuai keinginannya setelah mendapat masukan dari Iqbal
Lubis, gitaris Sangkakala. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<BODY><script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<!-- http://dozan-alfian.blogspot.com/ -->
<ins class="adsbygoogle"
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-5695815758733193"
data-ad-slot="9677398261"
data-ad-format="auto"></ins>
<script>
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script></BODY>
Tak hanya
itu, untuk pemilihan nama pun Halim tidak mau proyekannya ini dinamai nama-nama
seram berdarah. Entah bagaimana akhirnya hingga nama Lefty Fish tercuat, namun
saya menduga Halim memakai contoh nama Melt Banana maupun Naked City sebagai
pertimbangan. Maksudnya, persetan dengan arti filosofis, nama harus unik dan
tidak perlu sangar ataupun <i>nyambung</i>
yang penting singkat, padat, jelas, <i>fuck
you</i>. Pada salah satu kesempatan, saya bahkan berkelakar di laman
Facebooknya bahwa Lefty Fish adalah ikan penganut Marxisme, suka kekiri-kirian
[:p].</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirfZSjpMDI4AvUQ-5PpLrAecPBmmqV-SsMM_4dgnTwiRMK0JQOjbyjSRSsZp01Wuk73jQ71m4gLZLqmu9UsMfk92-tuQWJN13h1WY09FJe70BqcJRzUANyif9DDxfTAHIcQ30Ls6sBVyP-/s1600/lf.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirfZSjpMDI4AvUQ-5PpLrAecPBmmqV-SsMM_4dgnTwiRMK0JQOjbyjSRSsZp01Wuk73jQ71m4gLZLqmu9UsMfk92-tuQWJN13h1WY09FJe70BqcJRzUANyif9DDxfTAHIcQ30Ls6sBVyP-/s1600/lf.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto: Facebook Lefty Fish</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b>Hephaestus Atau Lefty Fish?<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Obrolan saya
dengan Halim di Knock! Berakhir pada pukul satu dini hari. Pada mulanya Halim
mengatakan akan merilis lebih dahulu <i>single
</i>terbaru Hephaestus secara bebas unduh di akun Soundcloudnya baru kemudian
melepas <i>single </i>Lefty Fish. Ia
beralasan, biarkan publik dibebani dulu dengan Hephaestus dan mencernanya habis
baru digebrak ulang dengan Lefty Fish. Saya menyatakan keberatan, karena publik
sudah lebih dulu mengenal Hephaestus. Si Ikan Kidal ini masih segar dan tak
perlu menunggu lama-lama untuk mencuat ke permukaan, begitu alasan saya.
Entahlah apa pertimbangan Halim setelah saya katakan hal itu, karena
selanjutnya memang <i>single </i>Lefty Fish
lah yang akhirnya ia keluarkan pertama kali, menyusul kemudian <i>single </i>anyar Hephaestus.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b>Sejarah Dimulai<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Nyaris dua
bulan kemudian sejak pertemuan saya dengan Halim, akhirnya di suatu pagi saya
melihat ia memajang pamflet <i>gigs</i>
perdana Lefty Fish di Baby Blues Cafe dalam rangka <i>album</i> <i>launching</i> YK\\DK
dan Energy Nuclear pada laman Facebook personalnya. Akhirnya, saya akan bisa
melihat langsung aksi mereka!</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Tepat pada
hari yang dinantikan (25/4), saya sudah berada di Baby Blues cafe, Jl. Bantul,
Yogyakarta. Jam masih menunjukkan pukul 7.15 ketika saya memasuki <i>venue. </i>Baby Blues cafe tampil seperti
kafe-kafe yang kerap disewa EO kolektif lokal di tahun 2006-2009 dulu, kecil
dan perangkat tata suara seadanya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Saya
mengirim pesan singkat kepada Halim perihal suasana kafe. Halim hanya
menanggapinya dengan tertawa dan berkata sedang dalam perjalanan. Lefty Fish
nampaknya akan terlambat. Benar saja, ketika nama Lefty Fish sudah dipanggil,
mereka masih belum datang. Panggung sempat reses sejenak dan banyak pengunjung
yang keluar sekedar mencari angin.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Selang
beberapa menit kemudian, datanglah rombongan Lefty Fish. Saya langsung
menghampiri Halim dan menawarkan bantuan sekedarnya. Jujur saya agak khawatir
dengan perangkat tata suara panggung. Maklum, Halim memakai gitar <i>7-strings </i>ukuran besar yang diset <i>downtuned</i> dengan
senar nomor 7 disetem seperti senar 8 yang pastinya berfrekuensi rendah dan sungguh <i>aduh biyung eman-eman</i> kalau dipasangkan
dengan <i>sound system </i>yang hemhemhem~</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Tapi
nampaknya ia sendiri tak ambil pusing. Terbukti dengan pergerakannya yang
langsung melakukan <i>direct</i> gitar ke
dua <i>output</i> ampli tanpa banyak
melakukan <i>set-up. </i>Saya kurang
memperhatikan pergerakan para koleganya karena terlalu sibuk membantunya <i>ngolor kabel</i>. Maka begitu semua kelar,
saya segera cari posisi aman untuk menikmati aksi Lefty Fish.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiROtoYneerxnLl4tbypjpWyzlhe0a_akBXoBZZ1f1FP75mMfm_6wHVGl8OxjgYeCwx5NF721w8POxb8xG7T5gZN293OewrrLXUadBwH6S0tFdd246I_6HgaXvdBItJ2y9QN06N66oqMYZI/s1600/dsc_5336.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiROtoYneerxnLl4tbypjpWyzlhe0a_akBXoBZZ1f1FP75mMfm_6wHVGl8OxjgYeCwx5NF721w8POxb8xG7T5gZN293OewrrLXUadBwH6S0tFdd246I_6HgaXvdBItJ2y9QN06N66oqMYZI/s1600/dsc_5336.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 12.8000001907349px; text-align: center;">Foto: maharddhika.wordpress.com</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Biduanita
Fransisca Ayu masuk ke panggung dengan santai dan membuka sesi pertunjukan
mereka dengan sambutan lemah lembut yang menurut salah satu ulasan,<a href="https://maharddhika.wordpress.com/2015/04/27/konon-katanya-all-human-are-weird-pretentious-asshole-yo-kono-kowe-wae-aku-ora/" target="_blank"> seperti suara <i>mbak-mbak customer service</i> atau pemberitahuan saat pintu <i>theater</i> dibuka pada salah satu jaringan bioskop besar di Indonesia.</a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Saya
mengambil tempat di pojok kanan panggung, beberapa langkah di belakang <i>keyboardist</i> Andi Haryono dan sedikit di
sebelah <i>drummer </i>Bono. Begitu lagu
pertama dimulai, saya cuma tertawa terbahak-bahak, bahagia dan puas luar biasa.
Tak hentinya saya cuma membatin di dalam hati, “bangsat, bangsat,
bangsaaaaaaat! Keren!”</div>
<div style="text-align: right;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR2n8v8sRsHfUy93ODiB4frT0iID4rphXoMdcn9HganjgQ_9dRuA2W_xFxvhTgp1fKihFgVblppJW1-f0w3IjVB8Pf9u3jYd3Nfpu6FCk032U5qx5xHv8vQGsJ99znMAbxUhgBXC3zOclH/s1600/ahahaha.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="301" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR2n8v8sRsHfUy93ODiB4frT0iID4rphXoMdcn9HganjgQ_9dRuA2W_xFxvhTgp1fKihFgVblppJW1-f0w3IjVB8Pf9u3jYd3Nfpu6FCk032U5qx5xHv8vQGsJ99znMAbxUhgBXC3zOclH/s1600/ahahaha.jpg" width="400" /></a>Rasanya,
hampir seluruh <i>gig goers</i> yang hadir
juga merasakan gairah yang sama dengan yang saya rasakan. Saya merasakan
kembali gairah yang dulu pernah saya dapati kala pertama kali mengenal Cranial
Incisored. Maka dengan ini saya memastikan untuk merapatkan diri dalam barisan
penggemar fanatik Lefty Fish, dan tentunya sambil berharap bahwa ini bukan
proyek eskapisme Halim saja dari hiatusnya Cranial Incisored.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="text-align: center;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="text-align: center;">Godspeed!</span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-61852071850602707262014-10-08T14:22:00.001+07:002014-10-11T19:29:54.529+07:00The Odds Of Getting Event - GitarPada suatu kala, saya berpikir untuk <i>gaya-gayaan</i> membuat sebuah video bermain gitar dengan membawakan bagian gitar pada lagu dari band saya, Lex Luthor the Hero. Mulanya saya berpikir untuk memainkan Bunuh Teman Bermuka Dua, sebuah nomor yang paling sering kami bawakan tiap kali <i>manggung</i>. Saya bimbang sendiri, lagu ini mempunyai dua versi berbeda yang masing-masing dapat didengar baik di album pertama A Random Act of Violence (2009) maupun album kedua Between the Living and the Dead (2011). Versi kedua adalah favorit saya karena lebih garang dan cara Jay bernyanyi lebih macho. Tapi versi pertama juga adalah versi yang unik, karena memasukkan unsur musik yang komikal pada bagian interlude. Akhirnya saya batal memilih lagu ini.<br />
<br />
Pilihan kedua saya ada pada It's Just A Game. Sebuah tembang yang lumayan <i>ugal-ugalan </i>karena menolak bermain aman, mencampurkan Southern Rock, Folks, Metal, Trash bahkan sedikit sentuhan melodius a la Metalcore. Sekali lagi saya terpaksa menggugurkan pilihan ini mengingat lagu ini cukup rumit pada bagian solo yang berlayer 3 lapis. Malas rasanya mengedit video yang menyempilkan scene kecil di sudut yang menggambarkan progresi solo gitar. Ya, saya memang pemalas.<br />
<br />
Sempat saya ingin membawakan I'm Mess, You're Disaster tapi lagi-lagi ada kendala, dimana pada bagian solo gitar saya memainkannya menggunakan steel slide. Dan saya sudah lama sekali kehilangan steel slide saya. Maka cukup jelas bukan, mengapa lagu ini tak jadi dimainkan.<br />
<br />
Setelah menimbang-nimbang, The Odds of Getting Event nampaknya paling mudah direalisasikan. Mengingat durasinya tak panjang, dan lagu ini lumayan <i>catchy. </i>Yup, saya memutuskan untuk memainkan lagu ini. Segera saja saya siapkan kamera, mengatur posisi duduk dengan beberapa kali mengambil self-picture dalam posisi bermain gitar, sekedar untuk memastikan bahwa posisi saya sudah pas dalam frame. Maklum, saya mengerjakannya sendiri dengan alat seadanya. Tak lupa saya membuka banyak tirai agar pencahayaan alami masuk, meskipun tidak maksimal yang bisa dilihat dari masih adanya <i>noise</i> yang muncul pada video hasil akhirnya.<br />
<br />
Tanpa basa basi, saya segera saja merekam gambar dalam 3 <i>angles </i>berbeda menggunakan kamera <i>mirrorless</i> Sony Nex-3. 1 dari depan, 1 dari samping kiri atas dan 1 dari samping kanan bawah. Hasil perekaman gambar digabungkan menjadi satu dengan Cyberlink Powerdirector 11.<br />
<br />
Secara teknis, lagu ini cukup mudah dimainkan. Lagu ini dimainkan dalam seteman drop D dengan senar berpenampang paling kecil 0,10mm. Pada proses rekaman aslinya, saya menggunakan gitar Scechter Diamond Series dengan pick up orisinil Scechter yang disambungkan ke POD XT Live dan berujung di Marshall JCM 900. Juru rekam kami (waktu itu adalah WisnuJahat, vokalis-gitaris dari band punk Peach 6012) menyarankan saya agar merekam dalam 2 track, untuk track utama dimainkan dalam posisi pick up selector pada pick up bridge dan untuk track layernya dimainkan dalam posisi pick up selector berada di center atau kombinasi bridge-neck. Hasil akhirnya bisa teman-teman lihat dan dengarkan pada video berikut ini. Selamat menyaksikan<br />
<br />
<iframe allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="//www.youtube.com/embed/DYVwuqjTuO8" width="560"></iframe><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-56625109816147006022014-06-24T11:01:00.002+07:002014-06-24T11:05:27.778+07:00Tahun Adu Domba<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><br />
Tahun 2014 adalah
tahun politik. Tahun dimana pesta (katanya) demokrasi 5 tahunan kembali digelar
untuk memilih Presiden – Wakil Presiden Indonesia selanjutnya. Sepanjang karier
kepemilihan saya yang baru seumur jagung, baru kali ini rasanya momentum
Pemilihan Umum menjadi sedemikian menyebalkan dari segala sisi. Ada beberapa
hal yang terjadi selama berlangsungnya masa kampanye membuat saya
bertanya-tanya, apakah benar kita sudah merdeka?<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXtMlkR-GXhYWy9PXGA6Xwr_zzmJk7_EuodsjNWmodgIy5c2wxUfjVWNZKtWbQtD2sX40N2m-dLPthU5f16SXcm4jMedReyPKSMenpAXzzVKO3xGOKBcXU8vancR-vjTdymCBTf9ilP7i0/s1600/10022014-golput.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXtMlkR-GXhYWy9PXGA6Xwr_zzmJk7_EuodsjNWmodgIy5c2wxUfjVWNZKtWbQtD2sX40N2m-dLPthU5f16SXcm4jMedReyPKSMenpAXzzVKO3xGOKBcXU8vancR-vjTdymCBTf9ilP7i0/s1600/10022014-golput.jpg" height="221" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Kenapa hal
tersebut patut kita pertanyakan?</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Pertama,
sebagai bekas negara jajahan yang sekian ratus tahun terbiasa dibodohi,
dicurangi dan dikuras habis kekayaannya, maka alam bawah sadar kita berkata
bahwa melakukan hal serupa adalah suatu kelumrahan. Wajar dan bisa diterima.
Ya, tentu saja kita semua tahu bahwa membodohi orang, mencurangi bahkan sampai
menggasak kekayaan negara adalah perbuatan tidak benar. Tapi toh saya <i style="mso-bidi-font-style: normal;">hakkul yakin</i>, kita semua pernah
melakukan hal-hal warisan jaman penjajahan itu terlepas apapun bentuknya.
Bahkan senioritas di kampus kala masa orientasipun bisa dikategorikan sebagai salah
satu bentuk warisan jaman kolonial yang merugikan itu. Maka relasinya dalam
tahun politik ini adalah munculnya orang-orang yang berlomba-lomba melakukan
pembodohan massal, mendiskreditkan orang-orang yang dianggap tak kompeten
secara intelejensia sebagai pihak awam dan menudingnya bodoh memilih Capres yang
tak senada dengan pilihannya. Bagi saya pribadi, mengkultuskan seseorang secara
berlebihan lalu memakai beragam daya upaya untuk membenarkan pengkultusannya
tersebut adalah sebenar-benarnya kebebalan, karena telinga dan mata hati kita
akan otomatis memproteksi diri dari segala macam kritik dan koreksi, bahkan
yang sifatnya membangun sekalipun. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisRD3uNVIJhtB7X_jqwfXfrJn6mYiUBGc8z195SmnBJLKFQfIjZ3YFKbiL08fusNwclTMNFwWvRAQfabRgIdvystVW6KymlzR773zPS1sT0T4heGkNptzhS0qvdPx73ZxZJL3-5WzBR93a/s1600/ahdan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisRD3uNVIJhtB7X_jqwfXfrJn6mYiUBGc8z195SmnBJLKFQfIjZ3YFKbiL08fusNwclTMNFwWvRAQfabRgIdvystVW6KymlzR773zPS1sT0T4heGkNptzhS0qvdPx73ZxZJL3-5WzBR93a/s1600/ahdan.jpg" height="320" width="295" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">linimasa Ahmad Dhani </td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNn3hBIMWGiuFThJbtZdYxuue-xwv8wJzMUPAYVwBo4weY6ty7jwUwTONFaJIm3Tm8TdIBIAFHCb7yAxjmvnXaEHVexEesCrtBdEvS3RcYlPtUDG6EaiDpOuhnn7LKEBVTvoTI8iJsGTY4/s1600/wimar+witoelar+lakukan+kampanye+hitam+serang+prabowo_thumb%5B4%5D.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNn3hBIMWGiuFThJbtZdYxuue-xwv8wJzMUPAYVwBo4weY6ty7jwUwTONFaJIm3Tm8TdIBIAFHCb7yAxjmvnXaEHVexEesCrtBdEvS3RcYlPtUDG6EaiDpOuhnn7LKEBVTvoTI8iJsGTY4/s1600/wimar+witoelar+lakukan+kampanye+hitam+serang+prabowo_thumb%5B4%5D.jpg" height="265" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">linimasa Wimar Witoelar</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Kedua, praktik
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">devide et impera</i> atau politik
memecah-belah, adu domba a la era kolonial juga nyata-nyata sedang diterapkan
dalam masa yang sarat kampanye hitam ini. Memutar-balikkan fakta secara lisan
dianggap tak cukup. Maka riset dokumentasi dari masa lalu dikumpulkan,
diterjemahkan secara sepihak tafsirnya lalu dipelintir untuk menjadi artikel
berbahaya yang intinya mempertanyakan hal yang sama: “Masih mau Lu, milih orang
kaya gini?”. Berhubung tak semua orang rela meluangkan waktu untuk membaca
artikel analisis yang sarat kutipan, maka orang-orang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kereatif </i><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>(ya, memang saya
tulis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">‘kereatif’</i>, dimana saya artikan
secara serampangan sebagai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">kere</i> atau
miskin ide tapi mau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sok</i> berkreasi)
dengan sigap dan cekatan membuat <i style="mso-bidi-font-style: normal;">meme </i>dari
nukilan dokumentasi foto yang dibuat dengan tujuan menjatuhkan ataupun
menaikkan pamor salah satu Capres. Saya masih saja dibuat kagum atas cepatnya
daya berpikir saudara-saudara sebangsa kita yang bisa dengan cepat melihat
suatu momentum yang sedang berlangsung sebagai kesempatan untuk membuat ‘karya’
baru yang entah disengaja atau tidak, bisa direlasikan sebagai jalan
menyebarkan kampanye kecil-kecilan. Kawan-kawan mungkin masih ingat saat Debat
Capres episode kedua dimana Joko Widodo memberikan pertanyaan seputar TPID
kepada Prabowo. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ZUQj1BY1epyiAdOUOxKDa-OLT3FbP10uWCtl1Z02pqOBmlLZFQJjc3KW3IG4x3VlABx6TQZ3jEYydnLAcjcbkVF_Ej0AIsdxI4RyNfCbwLIuwfDDY4B9ZEb3lReMFUiM3QXx3xKYD8wM/s1600/tmp_gara-gara-tpid-366809219.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8ZUQj1BY1epyiAdOUOxKDa-OLT3FbP10uWCtl1Z02pqOBmlLZFQJjc3KW3IG4x3VlABx6TQZ3jEYydnLAcjcbkVF_Ej0AIsdxI4RyNfCbwLIuwfDDY4B9ZEb3lReMFUiM3QXx3xKYD8wM/s1600/tmp_gara-gara-tpid-366809219.jpg" height="283" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Baru sekitar 5 menit saya kelar mendapatkan info TPID dari
Google, saat itu pula di social media Path sudah muncul <i style="mso-bidi-font-style: normal;">meme</i> mengenai TPID dengan berbagai kepanjangannya, baik yang
sekedar komedi maupun yang menjurus pada penyerangan sepihak pada salah satu
Capres. Luar biasa sumber daya manusia bangsa ini dengan kecepatan nalarnya
dalam membidik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">issue</i> untuk diangkat. Sayangnya
hanya dipakai untuk membuat sesuatu yang sifatnya temporer. Andaikan daya
imajinasi mereka digunakan untuk memberikan sumbangsih bagi negeri komedi ini,
nampaknya siapapun Presidennya, kita akan tetap mampu melaju kearah yang
berkualitas.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
***</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Banyak kawan
yang mengutarakan keengganannya terlibat dalam pesta demokrasi. Menjadi golput
ataupun habis-habisan mencibir <i style="mso-bidi-font-style: normal;">euphoria</i>
5 tahunan ini. Beberapa dari mereka yang masih ragu bertanya kepada saya,
meminta pertimbangan pada siapa sebaiknya mereka memilih. Saya pribadi mendukung
Jokowi, tapi kepada mereka saya hanya menjawab, “Putuskan dengan bertanya pada
nuranimu”. Mengapa demikian? Karena saya menginginkan mereka menjadi pemilih
yang bertanggungjawab terhadap pilihannya. Salah satu alasan mengapa saya
tertarik mengamati situasi politik karena kekecewaan saya dulu memilih SBY pada
periode pertamanya. Seperti kebanyakan orang, saya memilih SBY karena SBY kala
itu muncul sebagai kuda hitam dari lawan-lawan politiknya yang sudah lebih
dahulu berkecimpung dan memiliki <i style="mso-bidi-font-style: normal;">track
record</i> yang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">agaknya</i> mengecewakan.
Maka kala itu saya rasa SBY adalah agen perubahan. Tapi kita semua akhirnya
tahu, apa yang kita dapatkan dalam 2 periode kepemimpinannya yang penuh dengan
ungkapan “Saya prihatin”. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Kembali pada
apa yang saya tuliskan di atas, menjadi pemilih yang bertanggungjawab artinya
kita memilih karena kita sudah mempelajari perjalanannya, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">track recordnya</i>, tidak sebatas karena si A nampaknya tegas dan
berwibawa atau si B nampaknya orang yang merakyat. Tidak sesederhana itu. Tak kenal
maka tak sayang. Maka kita harus mengenali baik-baik siapa yang akan kita
pilih. Jika informasi yang beredar sudah sedemikian simpang-siurnya dan
tumpang-tindih antara fakta dan rekayasa, maka jalan terakhirnya adalah
bertanya pada nuranimu sendiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Meski saya
mendukung Jokowi, saya tak menampik ada orang-orang kotor dengan kepentingan
kotor pula yang membonceng padanya. Begitupun sebaliknya, Prabowo yang tak
habis-habis jadi bahan cemoohan karena dugaan keterlibatannya dalam pelanggaran
HAM dan menurut beberapa orang diboncengi sekelompok orang-orang oportunis pun
ternyata juga mendapat dukungan dari beberapa tokoh baik yang sepak terjangnya juga
baik. Maka kita tak bisa seenaknya berkata si A baik, didukung orang-orang
baik. Si B kotor, pendukungnya pun orang-orang kotor. Jika kita berpikir
demikian, maka kita melakukan generalisasi sepihak. Lalu apa bedanya kita
dengan orang-orang yang kita tuduh otoriter? Lebih dari itu semua, saya hanya
ingin menyampaikan kegelisahan saya akan situasi politik yang makin memuakkan
ini. Terbiasa dipecah-belah ratusan tahun menjadikan kita juga mudah
dipecah-belah bahkan oleh anak-anak bangsa sendiri. Maka marilah kita memilih
berdasarkan apa yang kita yakini layak dipilih, bukan karena kita termakan
kampanye negatif tak bertanggungjawab yang belakangan ini makin santer saja
bertiup di kedua kubu. Belajarlah untuk melakukan riset sendiri, berlatih
menganalisis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">issue </i>yang beredar, dan
belajarlah menerima fakta. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin_AAbxRQT8qAntPKOPb59EyBDD5Y5kiOMA7VfegQK3vyk318iyf0jKTU8O4gyM1NaI6ObV0LOUbQlJXwjytZzS3vyqiJqmUpMCg4aUsN7V-ji835AeHcQRwdpcJljysggYhWEV1dShfgp/s1600/suara.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin_AAbxRQT8qAntPKOPb59EyBDD5Y5kiOMA7VfegQK3vyk318iyf0jKTU8O4gyM1NaI6ObV0LOUbQlJXwjytZzS3vyqiJqmUpMCg4aUsN7V-ji835AeHcQRwdpcJljysggYhWEV1dShfgp/s1600/suara.jpg" /></a></div>
Pada akhirnya,
golput tetap bukan solusi. Saya harap teman-teman juga tidak memilih golput,
karena seperti kata Bertolt Brecht, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Buta
yang terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan
tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup,
harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat,
semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bodoh
sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia membenci
politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur,
anak terlantar, dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk,
rusaknya perusahaan nasional dan multinasional."</i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
Selamat
menentukan pilihan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-40418266980131266652014-02-25T12:42:00.003+07:002014-03-22T19:16:12.883+07:00Ode Untuk John<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Beberapa
teman bertanya, mengapa saya teramat memuja John Frusciante. Menurut mereka,
John tak memiliki teknik <i style="mso-bidi-font-style: normal;">shredding</i>
yang mumpuni sebagaimana seorang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">virtuoso</i>
gitar. John pasti kalah cepat jika diajak adu balap menggerayangi leher gitar
dengan Paul Gilbert atau Herman Li.</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCf75ZnnuI3pd0p6Z2cXbz7IGqgcESEKD1pY7lJ-ojGECpIR83v0pDSsvIhmdCuk_jlv6PloHb_apVsJ8PDaY0kmYtasYuHqyzBQaldMO-zdviS_YI4gz1NWFLCW2FLu6UeS8w0rSJHNOu/s1600/_enter_A_uh__by_uztarroz.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCf75ZnnuI3pd0p6Z2cXbz7IGqgcESEKD1pY7lJ-ojGECpIR83v0pDSsvIhmdCuk_jlv6PloHb_apVsJ8PDaY0kmYtasYuHqyzBQaldMO-zdviS_YI4gz1NWFLCW2FLu6UeS8w0rSJHNOu/s1600/_enter_A_uh__by_uztarroz.jpg" height="400" width="281" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Ya,
benar. Mereka benar. Saya yakin John sendiri tak terlalu menyukai bermain
cepat. Namun sudah bisa dipastikan bahwa John mampu memainkan sesuatu yang
‘keluar dari dalam hati’. Bahkan saat Red Hot Chili Peppers era John sedang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">live perform, </i>John tak pernah memainkan
solo gitar yang persis seperti dalam rekamannya. Ini bisa dibilang mirip dengan
B.B. King yang juga selalu memainkan solo yang berbeda pada tiap
pertunjukannya. Bedanya, spontanitas B.B. King adalah spontan yang terpola,
sedangkan spontanitas a la John Frusciante adalah spontan yang benar-benar
nekat. Improvisasinya selalu sebenar-benarnya improvisasi, semacam hanya
bermodal paham <i style="mso-bidi-font-style: normal;">scale</i> pentatonik lalu
menerapkannya begitu saja sambil coba-coba. Terbukti, pada suatu kali
kesempatan live, senar gitar John putus tepat di tengah-tengah solo yang belum
selesai. Meski sempat jeda beberapa detik, John spontan mengalihkannya pada
senar-senar yang ada, melakukan repetisi nada berulang kali sebelum akhirnya
beranjak ke nada lainnya yang mungkin dimainkan dalam wilayah nada yang sedang
berjalan. Kalau tak pernah terbiasa bermain spontan, tentu saja John akan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mandeg</i> begitu saja sambil bengong
melihat senarnya putus.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Rasanya
kurang jika saya hanya mengatakan hal-hal di atas sebagai dasar pemujaan saya
padanya. Kalau begitu, mari, saya ajak kalian menuju suatu masa tergelap dari
hidup seseorang yang bangkit merangkak dari lembah nista menuju puncak kejayaan
untuk kemudian terbang ke dalam wilayah non-definitif.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Melongok
Balik ke Tahun 1994</span></b><br />
<br /></div>
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“…..I
don’t destroy my body, I feel great. If I didn’t feel great I’d change the way
I live, I’d start running or something, I feel great. I have lots of energy,
I’m writing all the time, writing music all the time, developing my brain,
widening my appreciation of art of all kinds and being a nicer person…..always
working on being a nicer person.”</span></i><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pernyataan diatas dikutip dari
<a href="http://www.youtube.com/watch?v=E0Cc_A3N21k" target="_blank">wawancara Vpro dengan John Frusciante circa1994</a>, kurang lebih 2 tahun setelah John meninggalkan Red Hot Chili Peppers kali
pertama. Pernyataan yang keluar dari seorang <i style="mso-bidi-font-style: normal;">junkie</i>, tentu saja tak dapat dipercaya. Boleh jadi John merasa
dirinya baik-baik saja. Boleh jadi dia merasa dibukakan jalan menuju inspirasi
tiada batas.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tapi John tidak baik-baik saja.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Lengannya penuh dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">needle tracks</i> dan giginya nampak
membusuk dalam wawancara itu. Perhatikan juga bola matanya yang tampak
menyembul keluar, seakan ingin melompat dari tempatnya. Bahkan John bernyanyi
dengan teramat sumbang saat dia mencoba menyanyikan beberapa lagu. Permainannya
pada gitar Martin Vintage kepunyaannya juga nampak payah dan tak beraturan.
Sulit rasanya percaya album Blood Sugar Sex Magik—yang meroketkan popularitas
Red Hot Chili Peppers dan membawa nama John Frusciante sebagai salah satu
gitaris muda brilian yang layak diperhitungkan— itu lahir dari permainan
gitarnya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Betapa John masuk ke dalam pola
hidup <i style="mso-bidi-font-style: normal;">self-destructive</i> yang enggan
diakuinya. John berkeras bahwa menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">junkie</i>
bukanlah suatu masalah baginya, dan John dengan senang hati mengakuinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“so you want me to say something
soulful? Drugs. I’m a junkie and I love shooting up and that means I’m
self-destructive and…is that good enough?”</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kala itu Kurt Cobain sudah lebih
dahulu meninggal, dan si pewawancara menanyai John tentang tanggapannya pada
apa yang terjadi dengan Kurt Cobain. John berkata bahwa ia menangis saat
mendengar berita kematian Kurt (meski dengan jelas John berkata tak menyukai musik
Nirvana). Ia menangis karena menyesalkan perihal bunuh diri Kurt yang mana diasumsikan
oleh John sebagai tindakan yang tak bertanggungjawab sebagai seorang ayah.</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNVOEwuaYqeGrYISKHUOr1Pfx5stVqX1KNW0Wj8KIIx9woM22v2-sTy547-TQZTmJ-mYdHAIHdZPX3NyrE2ZmSH9GM2hlZDJOD5ccMIwCBBhaIygtcOieRTc3zmNob7E0tP4Et-0tglTdB/s1600/Lonely_Frusciante_by_Steffengraph.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNVOEwuaYqeGrYISKHUOr1Pfx5stVqX1KNW0Wj8KIIx9woM22v2-sTy547-TQZTmJ-mYdHAIHdZPX3NyrE2ZmSH9GM2hlZDJOD5ccMIwCBBhaIygtcOieRTc3zmNob7E0tP4Et-0tglTdB/s1600/Lonely_Frusciante_by_Steffengraph.jpg" height="264" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">JF di video klip Scar Tissue</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>“</span></i><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">I
just don’t see why he wouldn’t want to see his daughter grow up. With a baby
you can tell them funny jokes when they’re two and they’ll love it, you can
teach them about how everyone’s an idiot and they’ll love it”</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">“Everything I…..like my record is
dedicated to Clara…..she’s the smartest person I’ve ever met,” </span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">ujar</span>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">John
menambahkan (Clara adalah anak dari pemain bass Red Hot Chili Peppers, Flea).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Nampak
jelas bahwa si penanya bermaksud merelasikan bunuh diri Kurt dengan kegiatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">self destructive</i> John: konsumsi heroin
dengan dosis besar dan terus meningkat. Hal ini wajar, mengingat baik John
Frusciante maupun Kurt Cobain sama-sama mengalami depresi akibat mendadak
tenar. Keduanya sama-sama menolak berada di puncak, bahkan John sempat berkata
bahwa dia lebih menyukai Red Hot Chili Peppers tetap <i style="mso-bidi-font-style: normal;">manggung</i> di klub-klub kecil ketimbang harus tampil di panggung
besar berskala stadion. John dan Kurt juga sama-sama beralih ke obat bius
sebagai pelarian. Bedanya adalah, ketika Kurt memilih mengakhiri hidupnya
akibat tak kuat dengan depresi yang di deritanya, John memilih <i style="mso-bidi-font-style: normal;">survive</i>, tetap berkarya meskipun bisa
dibilang tak terlalu sukses. Album solo keduanya bahkan ditarik dari peredaran
karena John mengeluarkan pernyataan bahwa album itu dibuat untuk membeli
heroin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Dalam
salah satu kegilaan masa mudanya, John konon tak sengaja membakar rumahnya dan
mengakibatkannya mengalami luka bakar cukup serius pada beberapa bagian tubuh
dan kehilangan beberapa gitar serta dokumentasi karyanya. Pada saat John
kembali bergabung dengan Red Hot Chili Peppers pada tahun 1998, dia membawa
Fender Jaguar Red Fiesta 1963, satu-satunya gitar yang tersisa miliknya.
Anthony Kiedis, vokalis Red Hot Chili Peppers memberinya sebuah Stratocaster
1962, gitar yang akhirnya paling sering dipakai John sepanjang kariernya
bersama Red Hot Chili Peppers di kemudian hari. Gitar ini menjadi hadiah atas
kembalinya John ke dalam formasi Red Hot Chili Peppers.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Saya
bersyukur bahwa John tidak mati overdosis, atau bahkan bunuh diri. Dalam wawancara
dengan Vpro bisa kita saksikan bahwa John menyibukkan diri dengan melukis,
menulis naskah, dan merekam album solonya. Saya tak bisa bilang bahwa
karya-karyanya saat itu adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">masterpiece</i>.
Saya malah lebih setuju bila karya-karyanya itu disebut karya mabuk, dan tak
usahlah kita sok <i style="mso-bidi-font-style: normal;">avant-garde</i> bilang
lengkingan teriakannya di album solonya </span><span style="color: windowtext; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-style: italic; mso-bidi-font-weight: bold; text-decoration: none; text-underline: none;">Niandra Lades and Usually Just a T-Shirt</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">
adalah seni abstrak. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Tapi
itulah kehebatan seorang John Frusciante. Dia tak larut dalam dunia halusinasi
yang berkepanjangan. Dia memutuskan rehabilitasi dan tetap produktif serta tak
peduli apakah karyanya mendapat pengakuan publik atau tidak. Dia hanya ingin
berkarya, sebagaimana seharusnya seorang seniman berkarya. Seniman berkarya
untuk memuaskan dahaganya sendiri yang meluap akan hasrat berkesenian, bukannya
menjadi robot korporasi yang memikirkan keuntungan semata atau statistik
peningkatan jumlah penggemar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Maka
saat John sekali lagi memutuskan untuk meninggalkan Red Hot Chili Peppers, saya
bisa memahami kepergiannya. Berada di puncak kerap kali melenakan. Terutama bagi
mereka yang enggan meninggalkan zona nyaman. John Frusciante, adalah sosok yang
selalu berevolusi dan melakukan eksplorasi dalam wilayah yang tak terduga,
bahkan mungkin bagi dirinya sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">I,
salute you, Mr. Frusciante</span></i></div>
Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-24353216044996630362014-01-24T20:50:00.002+07:002014-01-24T20:59:49.039+07:00Ilana<div style="text-align: center;">
ILANA</div>
<div style="text-align: center;">
Cerpen Dozan Alfian</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku telah lama tahu bahwa uang
mampu membeli banyak hal sekaligus tak mampu membeli banyak hal lainnya. Uang
menjadikan segala hal serupa dengannya, mempunyai dua sisi berlawanan yang
saling mutualis. Seperti apa yang saat ini sedang terjadi, aku baru saja
membeli tubuh dan harga diri seorang perempuan. Aku baru saja mengasah ulang
serta menajamkan lagi naluri kebinatanganku, menumpahkan segala hasrat dan
nafsu birahiku pada perempuan yang telentang pasrah menerima hujaman-hujaman
cabul dariku. Aku begitu bernafsu, kontra dengan apa yang kulihat dari
perempuan itu. Dia hanya memejamkan matanya, dan sesekali melenguh— yang kurasa
hanya rintihan palsu saja— lebih seperti kesopanan semata. Bagaimanapun juga,
sundal selalu belajar untuk berpura-pura menikmati persetubuhannya. Semakin
cepat si hidung belang menuntaskan hajatnya, semakin cepat pula siksa batin
yang ditanggungkannya. Dan seperti kita semua tahu, lelaki manapun mudah kalah
pada desahan yang nakal. Membuat kemaluan sekeras apapun akan segera lunglai
memuntahkan benih-benihnya. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tidak ada cinta dalam pergumulan
itu. Aku sendiri menginginkan suatu keintiman yang nyata. Oke, belaian-belaian
yang dijuruskannya padaku untuk menggugah kelelakianku memang harus kuakui
kualitas wahid, mampu menderaskan aliran darah dan menyalakan batang celaka
tempat Iblis bernaung, tapi apa daya, aku merasa sedang bergulat dengan diriku
sendiri. Perempuan itu selalu berusaha merangsangku agar penyatuan badani ini
lekas usai, sebaliknya aku ingin berlama-lama sambil sesekali berusaha memagut
bibirnya. Namun perempuan itu selalu mengelak dengan tersenyum, kau bisa
menjamah apa saja dari tubuhku selain bibirku, ujarnya. Aku mendengus kesal
seperti anak kecil tak dituruti keinginannya membeli mainan. Namun kuselesaikan
juga birahiku, memindahkan benih-benihku kedalam rahimnya dan berakhir jatuh
kedalam pelukannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Mengapa aku tak bisa mencumbumu
di bibir?”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Karena aku tak kenal kau, dan
kau tak kenal aku.” </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Tapi aku membayarmu mahal,”
ujarku sengit.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
Perempuan itu tertawa. Oh ya, aku tidak tahu namanya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqTmMQecCPLAGJ2d15vjlRB_ZTUZpn49X4OulKwWWHJ3WqTLzWrmJTlBi_WeBBpNf48G5lDJ7C7AKauocpe6PRiGQB_ioSu95RFJf2W7dTe1cKAC8BUKqK5ZOAh9jJU8iTE7JoM5QZZHpp/s1600/art.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><br /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya, kau membayarku mahal, dan
pelayananku padamu pun kelas 1. Kau tak bisa memungkiri itu. Hanya saja, kita
sudah sepakat bukan, kau bisa menjamah seluruh tubuhku, tapi tidak bibirku.
Kalau kau mau, kau bahkan boleh memagut leherku hingga merah kalau itu bisa
menggantikan hasratmu pada bibirku.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqTmMQecCPLAGJ2d15vjlRB_ZTUZpn49X4OulKwWWHJ3WqTLzWrmJTlBi_WeBBpNf48G5lDJ7C7AKauocpe6PRiGQB_ioSu95RFJf2W7dTe1cKAC8BUKqK5ZOAh9jJU8iTE7JoM5QZZHpp/s1600/art.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqTmMQecCPLAGJ2d15vjlRB_ZTUZpn49X4OulKwWWHJ3WqTLzWrmJTlBi_WeBBpNf48G5lDJ7C7AKauocpe6PRiGQB_ioSu95RFJf2W7dTe1cKAC8BUKqK5ZOAh9jJU8iTE7JoM5QZZHpp/s1600/art.jpg" height="400" width="400" /></a> </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku terdiam dan memandang
matanya. Perempuan ini cantik sebenarnya. Tubuhnya pun menggiurkan. Tak ada
jakun lelaki yang tak akan naik-turun dan tak ada liur lelaki tak menetes demi
melihat keindahan tubuhnya. Maka aku tak keberatan membayar lebih untuk sekedar
2-3 jam bermain cinta dengannya. Aku bergerak bangkit dari ranjang, mengambil
sebatang rokok dan menyulutnya lalu memilih duduk di sofa kamar hotel. Ekor
mataku masih memandang ke arahnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Setidaknya, beritahu aku
namamu.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perempuan itu bangkit
menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Buah dadanya yang ranum menjuntai
bebas di hadapanku.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Rasanya tak perlu ada nama.
Kalaupun aku berikan sebuah nama padamu, aku rasa kau tahu bahwa aku akan
memakai nama samaran. Nama yang terdengar mesum dan menggoda. Seperti nama
wanita penghibur kebanyakan.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kalau begitu katakanlah. Aku
tak keberatan dengan nama samaran. Setidaknya agar aku lebih mudah memanggilmu.
“</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perempuan itu tersenyum, menunduk
sejenak sambil membetulkan letak selimut yang membungkus bagian bawah tubuhnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Daripada kita menghabiskan
waktu sekedar berbicara nama dan negosiasi cumbu, bukankah lebih baik kau
kembali ke ranjang dan menjamah tubuhku?”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya, aku akan kembali menjamah
tubuhmu. Tapi nanti. Sekarang aku ingin sekedar bercakap-cakap denganmu.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Bercakap-cakap?”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya, bercakap-cakap. Aku bahkan
rela membayar lagi jika bercakap-cakap denganmu pun membutuhkan biaya tambahan.
Sebutkan saja berapa, aku akan bayar.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Apakah semua pria selalu
seperti ini? Menganggap wanita sepertiku hanya objek pemuas nafsu yang bisa
dibayar sesuka hati? Karena kau membayarku untuk bercinta denganmu, bukan
berarti kau bisa memberi label harga pada setiap layanan yang kau mau.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Aku.. tidak, tidak, bukan itu
maksudku. Aku hanya mencoba masuk kedalam dirimu, mencoba membuat kita semua
nyaman. Untuk itulah aku mengajakmu bercakap-cakap. Justru karena aku tak ingin
menganggapmu sebagai…”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Pelacur?”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“..sebagai teman tidur semata.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Pelacur kedengaran lebih normal
daripada ‘teman tidur’.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya, ya, ya, pelacur kalau
begitu. Kalau itu maumu.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Perempuan itu tertawa, lalu
bangkit dan membiarkan selimut yang membungkusnya terlepas jatuh ke lantai. Dia
menghampiriku, berjalan ke arahku bagaikan patung Venus The Milo yang anggun.
Tubuhnya bagai pualam. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
Aku birahi lagi. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-indent: .5in;">
Dia berdiri di depanku, merebut rokok yang masih menyala di jariku untuk
kemudian di matikan. Dia membungkuk dan kini wajah kami hanya terpaut 10 cm
saja. Dia tersenyum dan bergerak maju. Kami berciuman. Berpagutan. Dan dalam
keadaan yang demikian itu, aku merasa mencintainya, memilikinya dan merasa
dekat sekali dengannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Tak ada yang pernah bilang
padaku bahwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">French kiss</i> itu bisa
sebasah ini. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
**</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Itu tadi gratis. Kau tak perlu membayar
lagi. Tak perlu memberi tips apapun. Anggap saja upah karena kau begitu
menggemaskan dan terlalu banyak bicara.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku tertawa. Sungguh, aku masih
ingin melumat bibirnya. Entah mengapa, cinta dan nafsu bisa begitu bersisian
dan jika keduanya digabungkan, tak ada batas-batas kasat mata yang bisa kau
lihat. Aku hanya merasa mencintainya. Tapi di lain sisi, aku juga berhasrat
padanya. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Lalu, siapa namamu?”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Kau sudah mendapatkan bibirku
dan masih butuh namaku?”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Ya. Karena aku rasa kita akan
sering bertemu lagi nantinya.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Dia tak menjawab, tetapi menarik
tanganku dan mengajakku kembali naik ranjang. Kami bersetubuh lagi. Kali ini
lebih hebat dari sebelumnya. Aku rasa, jika persetubuhan yang pertama adalah
orientasi yang acuh, maka kali kedua ini adalah ledakan yang intim.
Persetubuhan kami berakhir dengan aku memeluk erat tubuhnya yang bersandar di
dadaku. Kami berdua sibuk dengan pikiran kami masing-masing dan terjadi jeda
beberapa waktu sebelum akhirnya perempuan itu membuka percakapan;</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Namaku Ilana. Itu saja yang kau
perlu panggil, dan kuharap tak ada pertanyaan lagi.”</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>Aku tersenyum dan mengecup
keningnya,</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="mso-tab-count: 1;"> </span>“Terimakasih Ilana,“ dan lampu
kamar pun meredup untuk kemudian mati menidurkan kami dalam kegelapan yang
damai.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
**</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-27253400290949135012013-08-07T10:53:00.000+07:002013-08-07T10:53:02.160+07:00Sang Nahkoda Telah Berpulang<i><b>Terlibatlah kalian semua dalam suatu persekongkolan hati nurani</b></i><br />- Andi Paherangi Jaya<br /><br /><br />"Semalam, jam 11"<br />"Kemarin dulu menurun kondisinya"<br />"Sudah engga doyan makan dan minum sejak pulang dari Cina tanggal 30 kemarin"<br />"Dia sudah pergi"<br />"Seperti apa katanya dulu, GM itu datang dan pergi sesuka hatinya"<br />"Dan kini, beliau benar-benar pergi tak kembali lagi"<br /><br />---<br />
<br />
<span class="photo photo_left" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="photo_img img" height="400" src="https://fbcdn-photos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/1150213_10201187528003051_206733168_a.jpg" title="" width="338" /></span>
Saya mungkin tak mengenalnya sedekat teman-teman pegawai yang lain.
Hubungan kami, sejatinya sebatas atasan dan bawahan yang paling bawah
meski tak teramat bawah. Namun dari hubungan yang semestinya
berjarak-jenjang tinggi dan berundak itu, saya mampu mengambil posisi
tribun paling nyaman untuk menikmati peran sebagai seorang penonton.
Dalam mata seorang penonton, yaitu pada sudut pandang orang ketiga,
hubungan beliau selaku orang pertama dengan para bawahannya sebagai si
orang kedua terpetakan jelas: jarak yang membentang sudah dibangunkan
sebuah jembatan kokoh olehnya, dan beliau mampu menyeberang masuk ke
dalam teritori berlumpur yang biasanya enggan ditapaki para pemangku
jabatan vital. Maksud saya jelas, beliau tak keberatan serupa guru SD
yang hapal semua nama anak didiknya, pun hal-ihwal yang melingkupi
kebiasaan anak didiknya. Terkadang saya <i>ngeri</i>, ini sudah bukan
hubungan mutualisme atasan-bawahan lagi, mungkin terkadang sudah
menjelma menjadi hubungan ayah-anak, dimana kau tak akan mampu
mencuranginya dari belakang karena ibarat seorang ayah, dia mengenalmu
seperti dia mengenal dirinya sendiri.<br /><br />Baru 3 tahun silam saya
mengenalnya, bersamaan dengan datangnya para OJT angkatan 16 di kantor
Ketintang, Surabaya. Saya mungkin sedikit <i>apes</i> waktu itu,
mengingat hari pertama saya bekerja adalah hari beliau sedang bersidak
keliling ruangan. Ruangan yang saya tempati kala itu hanya sebuah ruang
kecil dingin bersamaan dengan instalasi perangkat server yang nampaknya
baru terpasang beberapa waktu sebelum saya tiba, mengingat kondisinya
yang berantakan. Saya mengingat, pintu dibuka tiba-tiba, saya terkejut
dan <i>melongo. Ngowoh.</i> Beliau tidak ambil pusing bertanya siapa
saya, si orang baru yang menempati ruangan baru itu, langsung saja main
bentak "Bisa bersih <i>engga</i>? bersihkan! Mana Satrio? Rapikan ini semua! Kabel ini bisa dikasih masuk <i>engga</i>? Harus bisa!"<br />Blam!<br />Pintu ditutup dengan bantingan yang menggetarkan hati para pekerja hari pertama yang berusaha terlihat tegar.<br />Mampus, batin saya. Hari pertama sudah kena semprot orang yang sepertinya berkuasa disini.<br />Saya yang sudah hilang mood, <i>ogah-ogahan </i>ketika
diajak serta berkumpul pada meeting yang diadakan di ruang makan.
Belakangan baru saya tahu bahwa orang yang tadi membentak saya adalah
sang General Manager, yang punya hobi mengadakan meeting pada jam-jam
efektif dan sering tak kenal waktu.<br />Setegar apapun saya, kikuk
rasanya, sebagai orang baru yang belum berkenalan dengan seorangpun di
kantor itu, diajak serta duduk dalam suatu forum. Ah, kekikukan saya
perlahan hilang karena pada waktu itu terjadi sesi perkenalan dengan
para penghuni baru di Kantor: OJT 16. Ketika tiba giliran saya
memperkenalkan diri, orang itu, Beliau Yang Terhormat Bapak General
Manager, ramah luar biasa! Hilang sudah semua angker yang muncul saat
dia membentak saya pagi tadi. Dia tak lupa wajah saya. "Ah, iya kamu,
yang tadi di ruang server ya. Kenalkan nama kamu". <br />Sekali lagi saya belajar, orang ini ingatannya kuat.<br /><br />--<br /><br />Saya
rasa jika kami semua berkumpul dalam suatu diskusi singkat, bisa jadi
muncullah suatu benang merah tipis sebagai simpulan: Andi Paherangi
Jaya, namanya adalah sinonim dari 'perintah-perintah yang tak dapat
ditolak'. Beberapa kali kami kelabakan jika ada permintaannya yang
terdengar mustahil. Masalahnya adalah, beliau tak mengenal penolakan.
Tidak bisa adalah tanda kelemahan. Tidak bisa adalah tanda kau tak layak
mendapat kepercayaannya, atau mengemban suatu tugas yang membutuhkan
ketegaran yang kokoh. Ini bisa jadi baik ataupun buruk, sekali lagi
tergantung sudut pandangnya. Dalam karier kepenontonan saya pada teater
bernama SULMAPA ini, muncullah beberapa nama yang menjadi 'Spesialis'
yang menjadi favoritnya dalam tugas-tugas terrtentu. Sebagai kontranya,
muncul pula mereka-mereka yang tingkat kesalahannya sudah sampai tahap
susah diampuni, hingga tak sedikit muncul namanya berseliweran dalam
borok-borok rapat.<br />Tapi, beliau sekali lagi serupa seorang bapak.
Terkadang, meski marahnya tak tertanggungkan, kami masih melihat sorot
kasih sayang di matanya. Terlepas dari hal-hal manusiawi yang
melingkupinya, sosoknya yang kerap kontroversial ternyata mampu mendapat
tempat di hati kami, para bawahan yang terkadang sampai heran bagaimana
Bapak satu ini bisa hapal nama, kebiasaan, hobi, bahkan tahu
gosip-gosip <i>underground</i> remeh-temeh kelas picisan sekalipun, padahal beliau sebagai seorang General Manager jarang sekali berada di kantor.<br />Dan
sekali lagi, sepanjang karier kepenontonan saya, baru kali ini saya
melihat sang tokoh utama yang tinggal di menara gading mau repot-repot
turun ke bawah sekedar <i>ngobrol ngalor-ngidul</i> dengan staff di bawah pimpinannya.<br /><br />--<br /><br />Jika
saja garis Tuhan bisa dirangkai sesuai rencana manusia, rasanya kami
tak ingin mendengar kabar beliau terjangkit kanker usus besar. Penyakit
itu membuatnya kehabisan separuh lebih berat badannya. Gestur tubuhnya
yang biasa kokoh dan sangar mendadak bertransformasi dalam bentuk
seorang pria tua penuh uban dan kurus terbalut dalam baju berlapis-lapis
yang tak mampu menyembunyikan visual yang mungkin berusaha ditutupinya.<br />Pada
hari ulang tahunnya, 5 Februari 2013 silam, beliau datang berkunjung
setelah beberapa waktu sebelumnya menjalani perawatan di Cina. Susah
untuk tak menahan haru demi melihatnya dalam kondisi seperti itu. Kami,
beberapa orang yang terlibat dalam kongsi persekongkolan hati nurani
bernama Konsorsium Humaniora membuat sebuah dokumenter singkat yang
narasumbernya adalah semua pegawai SULMAPA. Secara pribadi, saya yang
menghadapi <i>editing tools </i>selama 10 hari nonstop mengalami goncangan batin setiap melihat ulang review hasil <i>shooting </i>yang diambil siangnya. Andai saja saya tidak malu pada dua rekan <i>Associate Editor</i>
; Zaen dan Bondan, bisa jadi saya menumpahkan air mata saya. Meski
terkadang beliau menyebalkan, ternyata saya baru sadar jika saya
menyayanginya. Saya rasa begitu pula yang dirasakan teman-teman lain
terlepas dari apa saja kekurangannya sebagai manusia biasa.<br /><br />Saya
masih ingat, betapa beliau diam dan kehabisan kata-kata saat kami semua
memberinya tambahan hadiah berupa sebuah foto dirinya dalam bingkai
berukuran 1,5 meter yang berwujud mozaik. Isinya, merupakan gabungan
dari 1000 buah foto dari dokumentasi SULMAPA sepanjang 2010-2012.<br />Kini,
setelah kepergiannya yang akhir, rasanya kami semua bersatu dalam doa
mengharap yang terbaik baginya, seperti 1000 foto kami semua yang
bersatu dan terjalin, berkelindan dalam rajutan mozaik yang membentuk
sosok Sang Nahkoda.<br />
<br />Selamat jalan Bapak, darimu kami belajar
menjadi satu, seperti slogan yang tak hentinya kau kumandangkan laksana
wahyu yang mesti tersampaikan: One Team, One Ship for One Goal.<br /><br /><br />-Dozan Alfian-Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-86431088851448052842013-07-15T09:13:00.000+07:002013-07-15T09:13:57.039+07:00Bersua Para Sundal Melankolis Via Layar TancapJatuh cinta pada pandangan pertama itu bisa melenakan, terlebih jika
sampai dihantui rasa penasaran teramat sangat. Maka hampir selalu
berujung pada sifat obsesif yang nyaris permanen. Begitu kurang lebih
yang saya rasakan, mengalami fase jatuh cinta tak berujung pada kolektif
Melancholic Bitch akibat dikutuk pandangan pertama menyaksikan aksi
panggung mereka untuk pertama kali--kalau saya tak salah ingat--sekitar
tahun 2007. Terhitung hingga saat ini, hanya sekali masa itulah saya
menonton live mereka yang benar-benar live. Hadir langsung di hadapan
mereka, merasakan sendiri gelisah yang menguar dari audiens yang tak
sabar menunggu penampilan mereka.<br />
Lain tidak.<br />
<br />
Jelas,
2013 adalah tahun yang menggembirakan bagi para Penyembah Berhala,
karena tahun ini Melancholic Bitch tampil lebih sering, tak melulu hanya
sekali dalam setahun. Saya melewatkan semuanya, terlebih, yang paling
saya sesali adalah show mereka di Bandung, dimana saya melirik setlist
mereka via laman Liga Musik Nasional dan dibuat melongo demi mengetahui
bagaimana mereka menyusun repertoir yang serupa naskah drama tersebut.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Fxa_mwb5RAaxYvPhJuggW-BkHXSFBtYQY0wUcVVRa6QwI6UdXRaN-JmiPv0Ck4EtMAjYxfma-b8uFNfEEfBwQ2-6n11qGND0xCWu-hg9elO_wd3qPf_Fffg4zspFoANggAXL_oM490XA/s1600/performance-breakdown1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4Fxa_mwb5RAaxYvPhJuggW-BkHXSFBtYQY0wUcVVRa6QwI6UdXRaN-JmiPv0Ck4EtMAjYxfma-b8uFNfEEfBwQ2-6n11qGND0xCWu-hg9elO_wd3qPf_Fffg4zspFoANggAXL_oM490XA/s400/performance-breakdown1.jpg" width="291" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDUWacPxBubhFDJ06hDg2kST2ofO3Gia5dz6yQHIbdNJ_H3G-KU_YpQ03YaLREIodYluKkh11R0cDnO0I3C_SlLlp_xVnGSOONpI_1EC_wPxnoVthMTSok0Oo4QcJLfRPAY7eBYOBgpR6o/s1600/performance-breakdown2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDUWacPxBubhFDJ06hDg2kST2ofO3Gia5dz6yQHIbdNJ_H3G-KU_YpQ03YaLREIodYluKkh11R0cDnO0I3C_SlLlp_xVnGSOONpI_1EC_wPxnoVthMTSok0Oo4QcJLfRPAY7eBYOBgpR6o/s400/performance-breakdown2.jpg" width="291" /></a></div>
<br />
Terang,
saya gundah bukan buatan ketika mendengar kabar mereka akan manggung di
Festival Kesenian Yogyakarta. Obsesif, saya ingin sekali pulang namun
terganjal urusan pekerjaan. Kembali gundah, saat mengetahui mereka akan
ke At America. Lagi-lagi terganjal perkara mencari nafkah di rantau.<br />
<br />
Pupus
sudah, saya melewatkan semuanya. Meski berkecil hati, saya masih
sok-sok an menghibur diri, At America biasanya mengunggah video konser
penampil yang tandang ke At America melalui Youtube, seperti yang saya
temukan saat melihat show Seringai dan Endank Soekamti di At America via
Youtube.<br />
<br />
Sabtu 13 Juli 2013, hari mereka konser. Saya
cuma bisa melengos membaca timeline Twitter, beberapa pesohor yang saya
follow berkicau sedang dalam perjalanan menuju At America. Saya
menghibur diri. Masih ada Youtube, begitu dalam hati saya membatin.<br />
<br />
Terus
scrolling timeline, Wendi Putranto (Rolling Stone Indonesia) mengunggah
foto Melancholic Bitch pada set Mars Penyembah Berhala. Saya mengutuk.
Mengumpat. Sampai tiba--meski telat yang teramat--pada kicauan Anto Lele
yang mengabarkan bahwa live Melancholic Bitch disiarkan streaming via
web At America. Kontan saya terpana, tak berlama-lama segera berlari
menuju link yang dia bagi. Dapat! Nasehat yang Baik sedang mulai
dimainkan. Ugghhh.. saya tahu saya pasti melewatkan banyak set. Tak jadi
soal, masih ada Youtube, begitu batin saya. Maka saya anteng, khusyuk
dengan khusyuk peribadatan seorang peserta tarekat.<br />
<br />
Meski
menonton dengan gaya layar tancap, tapi harus saya akui hakekat
merinding yang sebenar-benar merinding saya alami demi melihat Ugoran
Prasad menandak-nandak kesetanan pada beberapa lagu (fase 'menggelepar
kerasukan' saya saksikan pada set Mars Penyembah Berhala via
re-streaming keesokan paginya). Saya puas meski tak sepenuhnya. Lagipula
mereka tak dalam formasi perang terbaiknya. Saya tak melihat Yennu pada
tempatnya.<br />
<br />
Satu yang mengganggu sekali bagi saya, kenapa MC dan
poster menyebut mereka "Simelbi" ? sebegitu rikuh kah menyebut
Melancholic Bitch? atau Sundal Melankolis saja baiknya?Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-9855099273935915672013-05-17T10:38:00.002+07:002013-05-17T10:42:46.491+07:00Balada Joni dan Susi Adalah Kegetiran yang Terbungkus Romantisme<br />
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
Mungkin perkenalan saya dengan band yang lebih suka disebut sebagai Seniman Kolektif bernama Melancholic Bitch terbilang telat. Eksistensi mereka sudah berlangsung lama, tetapi saya baru berkesempatan menyaksikan live mereka pada sekitar tahun 2007 atau 2008 dalam sebuah acara yang diadakan oleh salah satu <em style="border: 0px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">apparel shop</em> kenamaan Kota Yogyakarta yang kini sudah tutup usia. Entah kenapa, rasanya ada yang berbeda dari band ini. Mereka melakukan set-up alat lebih lama dari band penampil lainnya. Atmosfer saat mereka memainkan repertoirnya pun terasa ada aura magis yang menyelubungi venue. Meski saya belum pernah mendengar satupun lagunya kala itu, tapi saya bisa merasakan pesan yang disampaikan melalui kegetiran vokal Ugoran Prasad sang biduan Melancholic Bitch.</div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
<br clear="none" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOyXYM0kH8Uce8zguJ10SWzf_EdICbuzj5pfZA_Bo1Xgdh3gbD8zFT3cFHo9SP0ThakHwvcAEMA44YPLNm1OQYvdzgf02tDPVd3_ZCJ3pglT5pQQ8dV9FJ4IHMul5R-stb4AlrNg9ocf0I/s1600/melbi.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOyXYM0kH8Uce8zguJ10SWzf_EdICbuzj5pfZA_Bo1Xgdh3gbD8zFT3cFHo9SP0ThakHwvcAEMA44YPLNm1OQYvdzgf02tDPVd3_ZCJ3pglT5pQQ8dV9FJ4IHMul5R-stb4AlrNg9ocf0I/s400/melbi.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
Adalah Balada Joni dan Susi, album yang rilis tahun 2009 dibawah bendera Dialetic Recordings dan menjadi album favorit saya sampai saat ini. Jika diminta menyusun 10 album rilisan terbaik dari skena musik Indonesia, saya <em style="border: 0px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">hakkul yakin</em> menempatkan album ini pada posisi puncak. Tidak ragu lagi.</div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
Sekali lagi, saya telat mengenal album ini. Meskipun saya sudah menyimpan ketertarikan pada Melancholic Bitch dan berikrar untuk memiliki album yang dirilisnya, saya justru pertama kali mendapat album ini dalam versi unduhan mp3 yang saya <em style="border: 0px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">copy</em> dari salah satu internet cafe sekitar 2-3 bulan setelah album ini rilis dan baru mendapatkan album fisiknya pada Record Store Day 2013 lalu di Makassar.</div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
<br clear="none" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
Dalam suatu pergulatan pikiran, saya mencoba membedah album fenomenal ini dalam beberapa serpihan. Pertama yang saya lakukan adalah meresapi kekuatan lirik yang ditawarkan oleh penulis lirik Ugoran Prasad. Entah bagaimana teknis pengerjaan album berkonsep ini, yang jelas keseluruhan lagu di album ini terangkai dalam suatu alur hingga menjadi sebuah cerita utuh perjalanan cinta sepasang remaja bernama Joni dan Susi ( "Ketika Joni 21 dan Susi 19..." - Intro). Peran Ugoran sebagai penulis lirik dengan gaya bahasa kaya majas dan dituturkan dengan berbagai pesan terirat di dalamnya saya rasa menjadi kekuatan utama album ini. Maklum, Ugoran Prasad juga merupakan seorang fiksionis, penggiat teater dan berbagai macam kegiatan sastra lainnya. Kemampuannya menulis lirik roman melankolis tanpa terdengar picisan mampu membuat tokoh Joni dan Susi naik strata menjadi Romeo dan Julietnya kaum urban.</div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
<br clear="none" /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxStduq-P_55ltPzHBrbPAzGWccRib_nrsdeVvc69hpWZbK2IBv8SIbNLPOYcTWEIR-wZsPDBuFNCPfRpnTrM3_y2TqhQ_2z3Ld4gCUA8F_bVANWesDcBzSM_K23Mexeoj5hNL4wkw7TI6/s1600/bjs.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxStduq-P_55ltPzHBrbPAzGWccRib_nrsdeVvc69hpWZbK2IBv8SIbNLPOYcTWEIR-wZsPDBuFNCPfRpnTrM3_y2TqhQ_2z3Ld4gCUA8F_bVANWesDcBzSM_K23Mexeoj5hNL4wkw7TI6/s320/bjs.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
<br /></div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
Departemen musikal yang diajudani Yosef Herman Susilo <span style="line-height: 1.428571em;">(Electric-Acoustic Guitar, Mix-Engineer) </span>dan Yennu Ariendra <span style="line-height: 1.428571em;">(Electric Guitar, Synth, Laptop) mampu memberikan sentuhan nuansa yang mendukung Ugo bercerita. Pada suatu kesempatan saya mencoba mengulik progresi chord yang mereka mainkan. Ternyata simple saja, meskipun saat mendengarkan secara utuh, musiknya terdengar kompleks dan penuh dengan sempilan psikedelik yang begitu pekat. Saya menduga para penjaga seksi ritmis seperti <span style="line-height: 1.428571em;">Teguh </span><span style="line-height: 1.428571em;">Hari Prasetya (Bass, Keyboard), <span style="line-height: 1.428571em;">Richardus Ardita (bass, voice) dan <span style="line-height: 1.428571em;">Septian Dwirima (Percussion, Laptop) diserahi tugas mengawal <em style="border: 0px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">line </em>musik dasar Melancholic Bitch sedangkan <span style="line-height: 1.428571em;">Yosef Herman Susilo <span style="line-height: 1.428571em;">dan Yennu Ariendra menciptakan atmosfer yang membuat musik Melancholic Bitch lengkap, utuh sebagai sarana Ugoran Prasad berkhotbah dan menceritakan kisah cinta kaum kelas bawah yang tekemas rapi dan berkelas.</span></span></span></span></span></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
<br clear="none" /></div>
<div style="border: 0px; font-family: Helvetica, Arial, 'Droid Sans', sans-serif; font-size: 14px; line-height: 1.428571em; margin: 0px; padding: 0px;">
<span style="line-height: 1.428571em;">Secara garis besar Balada Joni dan Susi menceritakan tentang sepasang remaja bernama Joni dan Susi yang mengikat janji sehidup-semati dalam sebuah ruang kelas, entah menikah atau tidak. Sebagai kaum pinggiran, maka bulan madu adalah suatu khayalan saja. Venesia, Cape Town, Lima, sebutkan saja yang kau mau, semua akan kita datangi. Begitu mungkin kala Joni merayu Susi untuk menikmati khayalan bulan madu. Hari berganti hari, Joni tak hentinya menunjukkan kecintaannya pada Susi dalam rangkaian kalimat rayuan sekaligus sebagai suntik penenang dalam menjalani hidup. Bersama-sama selamanya.. Maka siapa yang membutuhkan imajinasi, jika kita punya televisi? Rasa-rasanya ini adalah suatu kontradiksi, dimana Joni dan Susi merana dalam kehidupannya tapi tak putus dalam curahan kasih sayang. HIngga suatu ketika Susi sudah lelah dan jatuh sakit. Joni enggan menyerah pada kemiskinan yang melanda mereka, baginya kesembuhan Susi adalah mutlak, apapun pilihannya. Dia tak gila ketika mendengar dinding-dinding kamar menyuruhnya mencuri roti, apel, apa saja, demi kesembuhan Susi. Maka berangkatlah Joni menyambangi supermarket. Supermarket dan busung lapar adu lari. Sebuah lorong memerangkapnya. Joni tertangkap tangan! Para pemburu berita mengambil gambarnya, menyiarkannya ke seluruh pelosok negeri. Kelanjutan kisah ini sebaiknya anda simpulkan sendiri dengan mendengarkan Balada Joni dan Susi secara full album :)</span></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-88820573214227580592013-04-01T13:07:00.001+07:002013-04-04T07:51:53.758+07:00Memperingati Melalui Sekotak Boxset<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Hari raya Iedul Fitri tahun kemarin terasa istimewa bagi saya dan adik kandung saya karena itu
adalah hari raya pertama dalam sejarah dimana kami berdua tidak membelanjakan
uang hasil tabungan kami untuk membeli baju baru. Seorang teman tiba-tiba saja
menghubungi saya bahwa dia memiliki sekotak memori yang dia jual dengan harga
yang sangat miring, seperti bisa ditebak saya dan adik saya akhirnya mengambil
kotak tersebut dan tidak mengenakan satu potong-pun baju baru ketika <i>sungkem</i> ke
rumah <i>embah. </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Apa gerangan isi kotak tersebut sampai-sampai dia bisa mengalahkan
sebuah tradisi hari raya?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kotak tersebut bernama lengkap “<b>MANIC STREET
PREACHERS: NATIONAL TREASURE, A COMPLETE SINGLES</b>”. Sebuah mimpi yang jadi
nyata, sebuah atribut untuk melegalisasi status saya dan adik saya sebagai
seorang <i>Manics. </i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnLyKJkZiaw46OfbcORT3zahmdJm6xE2REtpiMUKYobN1oa7w79hKX6rElMc0SZEl2CsXHkF4NR90AW2mVwiVbZ96Z74GXCdbIiCbie3tStjmyuwEqavJpFk5cCiSidi7KRCdCa74cGOPz/s1600/1364784894935.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="284" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnLyKJkZiaw46OfbcORT3zahmdJm6xE2REtpiMUKYobN1oa7w79hKX6rElMc0SZEl2CsXHkF4NR90AW2mVwiVbZ96Z74GXCdbIiCbie3tStjmyuwEqavJpFk5cCiSidi7KRCdCa74cGOPz/s320/1364784894935.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ide saya untuk
merangkai kata-kata di tulisan ini sudah saya pendam sangat lama, selain alasan
ditutupnya Multiply, saya juga berusaha keras untuk menjauhkan rangkaian kata
ini menjadi semacam ritual <i style="mso-bidi-font-style: normal;">unboxing</i>
standar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Ayo, mari kita berbagi pengalaman batiniah yang lebih dalam mengenai
kotak ini. Manic Street Preachers (yang kemudian dilanjutan kisah ini akan saya
singkat menjadi MSP) merupakan salah satu band yang menempel di hati saya,
dalam, sangat dalam. Diawali dengan perkenalan dengan banyak hits mereka
seperti <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“ You Stole the Sun From My Heart”,</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">”If You Tolerate This Then Your Children Will be Next” </i>tiba-tiba saja mereka seperti mewajibkan
pendengarnya untuk menggali lebih dalam tentang apa yang mereka tulis, apa yang
mereka coba sampaikan dalam tiap komposisinya. Mau tidak mau saya harus mau,
mulailah saya mendalami Generation Terrorist, album pertama MSP. Di album itu
mereka banyak mengeksploitasi jiwa <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rebel</i>
mereka, <i>rebel</i> anak muda, <i>rebel</i> terhadap apa saja, <i>rebel</i> terhadap tatanan dunia
yang tidak sesuai dengan pikiran mereka, <i>rebel</i> dengan gaya berpakaian yang
konvensional, <i>rebel</i> terhadap maskulinitas mereka sebagai pria, <i>rebel, rebel </i>dan
<i>rebel</i>. Titik <i>rebel</i> inilah yang nanti pada bagian selanjutnya (yang akan saya
interpretasikan secara pengalaman pribadi) akan menjadikan MSP menjadi sebuah
band yang kemudian terpaksa mengalihkan ide tersebut menjadi ide tentang penggalian
memori sejarah kelam salah satu pencetus ide pemebrontakan melaui lirik dalam band
ini dan atau mungkin mereka berkata-kata: “Kita dulu sudah terlalu <i>rebel</i>,
terlalu menunjukan jiwa pemberontakan kita, lalu mau apa lagi kita?”. Bisa kita
lanjutkan pemahaman saya ketika MSP menghabiskan masa pemberontakan mereka
sampai menuju masa ratapan mereka di sisa kariernya? Baiklah ini pemahaman saya
secara personal dan secara intim.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.5in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">I. </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">SEBUAH ESENSIALITAS CARA BERMUSIK</span></b><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Sebuah band akan
ditandai dan menandai keberadaan mereka melalui sebuah album. Secara normal
biasanya album pertama bisa jadi sebuah batu loncatan saja atau malah jadi
sebuah penanda betapa briliannya karya sebuah band. Dalam konteks MSP, saya
menetapkan Generation Terrorist sebagai penanda dan karya paling brilian yang
pernah mereka ciptakan. Berasal dari sedikit pemahaman saya ketika membaca
biografi MSP, mereka tidak bisa lepas dari kultur para <i>nerd</i> yang mencoba
memainkan musik punk rock untuk meraih pengakuan dari lingkungannya. Generation Terrorist dapat dikatakan sebagai album yang sukses karena MSP berhasil menjaga
formula-formula yang ingin mereka sampaikan pada masa awal mereka terbentuk,
pemberontak, seksi dan meledak-ledak. Kajian lirik yang dibawakan di album ini
pun tidak main-main, Nicky Wire dan Richie James menandai mereka sebagai
penulis paling tajam dan berkelas sampai saat ini, James Dean pun sukses
mengeksploitasi kepandaiannya dalam mengakomodasi <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kata-kata menjadi sebuah lagu. MSP mulai
meraih kesuksesan besar setelah album ini, mereka dengan pandai menyusupkan
kata-kata indah dalam tiap liriknya, mereka adalah pionir, simbol cara
pemberontakan yang baru. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Sebuah lanjutan
yang enak untuk merangkai bagian satu ini menuju bagian selanjutnya adalah
bahwa menurut paham saya MSP tidak pernah lagi memiliki album yang secara isi
memiliki esensialitas yang mantap dalam lanjutan album mereka selanjutnya,
secara kasar saya menyebut mereka hanya berlomba menjadi penulis yang baik
bukan lagi menjadi perangkai nada yang orisinal, baru dan tertantang. Yang
lebih mengerikan lagi mereka tidak pernah sadar kalau mereka sedang pasang
badan untuk menjadi seorang martir, seorang pahlawan yang gugur, seorang
pahlawan yang akhirnya diam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.5in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">II.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">MEMASUKI MASA TERKELAM</span></b><br />
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Dua tahun setelah
Generation Terrorist, MSP merekam The Holly Bible sebuah awal dari pengalaman
terkelam yang akan mereka alami. Holly Bible memperkuat kesan MSP sebagai band
yang menuliskan pengalaman yang berani dan yang jarang diambil oleh pemusik
atau band komersial manapun di dunia ini. Menuliskan sisi kelam dari kehidupan
imperialis barat berupa fasisme, prostitusi, menyakiti diri sendiri, omong
kosong dan depresi berat jelas bukan pilihan sebuah band komersial untuk
mengekspresikan diri mereka pada pendengarnya, namun mereka memilihnya. Konon
divisi lirik di album ini hampir semuanya dikuasai pemahaman dan pengalaman
dari Richie, sebuah kenyataan dan imajinasi menjijikan apabila kita benar-benar
menyelami lirik-lirik yang ditawarkan di album ini. Richie menjalani sesi
rekaman album ini dengan mulai memahami kalau bakatnya di band ini bukan pada
gitar, tapi pada tulis menulis. Entah untuk memperkuat kesan mistis album ini
Richie mulai menyayat bagian tubuhnya dan diperlihatkan dihadapan publik dengan
alasan mengerikan berupa keyakinan bahwa kalau dia masih merasa sakit dia
berarti masih hidup. Richie akhirnya hilang dan dinyatakan mati entah dengan
cara bunuh diri atau dengan cara dikejar-kejar agen rahasia.</span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibz47xUFd4tNdnGNJOn4cfYFATWzqm3wEbSqw5MWfo_-Xrga5TMEQ10dqYjV2GTuY5qCWuHegExxvaD59lFQYxdMezMBBkxF1R_DuDJ5Bq2-jJnmAb8krbNchg57_qAYgxRf6Dwow5sA7Z/s1600/Richey+James+Edwards--.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibz47xUFd4tNdnGNJOn4cfYFATWzqm3wEbSqw5MWfo_-Xrga5TMEQ10dqYjV2GTuY5qCWuHegExxvaD59lFQYxdMezMBBkxF1R_DuDJ5Bq2-jJnmAb8krbNchg57_qAYgxRf6Dwow5sA7Z/s320/Richey+James+Edwards--.jpg" width="237" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Richard "Richie" James Edwards</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Richie seolah-olah
memberikan tanda bahwa dikemudian hari teman-teman bandnya sudah harus beralih
tema dalam menulis lirik, dia sudah mempersiapkan semuanya (Richie memiliki
tulisan-tulisan tercecer yang kemudian diabadikan dalam album Journal for
Plague Lovers), Richie sepertinya sudah menyarankan teman-temannya di band
untuk menulis tentang dirinya saja, tentang kejeniusannya, tentang
pemberontakannya, tentang masa mudanya, tentang ritual sayat-menyayatnya. MSP
resmi memasuki masa terkelam dalam sejarah mereka dengan kehilangan salah satu
penulis lirik mereka, atau mungkin Richie memberi jalan buat teman-temannya
untuk membuktikan mereka bisa menulis? atau malah Richie seegois itu untuk
memaksa teman-temannya agar kemudian bertahun-tahun terjebak dalam pemujaan terhadap
dirinya? Saya secara paham saya lebih memilih opsi yang positif bahwa Richie
adalah penganut istilah “cukup adalah cukup”, ketika dia berhasil mengeluarkan
kemampuan terbaiknya dalam menulis, maka dia memilih untuk pergi dengan caranya
sendiri guna memberi jalan bagi teman-temannya untuk mengeluarkan kemampuan
terbaik mereka dalam menulis lirik, ya menulis lirik tentang lagu ratapan dan
lagu permintaan maaf untuk dirinya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.5in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">III. <span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"></span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">MASA MEMINTA MAAF DAN MASA UNTUK TERUS MENYANYIKAN REQUIEM</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Bagian ini adalah
bagian yang menjelaskan secara tersurat makna dari judul yang saya ambil.
Keputusan saya untuk akhirnya mengambil kesimpulan bahwa MSP pada lanjutan
karier mereka hanya meratapi kepergian Richie didasarkan pada banyak sekali
bukti, opini dan interpretasi yang sedikit agak liar. Sebagai contoh awal yang
paling mudah adalah album pertama MSP selepas kepergian Richie berjudul
Everything Must Go. Dalam boxsetnya MSP merilis single berupa <i>A Design For
Life, Everything Must Go, Australia</i> dan <i>Kevin Carter.</i> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Dalam pemahaman
saya semua lagu ini berisi ratapan, penyamaan kisah, permintaan maaf dan seruan
untuk Richie, mari kita bahas satu persatu interpretasi saya: A Design For Live
bercerita tentang bagaimana seharusnya hidup itu di desain, dalam visualisainya
berupa video klip digambarkan bagaimana kehidupan a la Amerika yang nyaman
dengan pasangan orang tua dan dua anak yang hidup di rumah yang nyaman, penuh senyum,
penuh rutinitas yang menyenangkan, rangkaian lirik pun dibuat sedemikian rupa
indahnya, mengalir dan membuat kita yakin kalau lagu ini adalah kritik dari
standarisasi hidup indah a la Amerika, sampai pada akhirnya kita ditemukan
dengan “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">We dont talk about love, we only
wanna get drunk, and we are not allowed to spend, as we are told that this is
the end</i>”. Sebuah rangkaian yang saya anggap mengejutkan untuk lagu yang
indah secara komposisi dari awal dimulainya lagu, kita kemudian harus merunut
lagi keseluruhan lirik dan kemudian kita menjadi yakin bahwa lagu ini adalah
lagu yang dibuat untuk menggambarkan dari mana Richie berasal (Richie tadinya
adalah seorang buruh, seorang supir taksi sebelum dia menjadi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">roadie</i> MSP dan akhirnya menjadi gitaris MSP)
dan apa salah satu kebiasaan Richie semasa dia menghabiskan masa hidupnya (Richie
mengalami depresi berat yang membuatnya masuk pusat rehab alkohol sebelum dia
akhirnya menderita <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Self-Harm Deliberate)</i>.
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Everything Must Go
adalah single selanjutnya setelah single A Design For Life dirilis dalam boxset
National Treasures, jujur saja lagu ini sangat mengagetkan saya karena MSP
seolah-olah meminta maaf dan menyatakan kalau mereka tidak bisa memberikan
penjelasan apa-apa ketika ditanyai kenapa Richie bisa hilang, “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">And if you needed an explanation, and
everything must go</i>” begitu sepatah jawaban mereka.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Australia jelas merupakan seruan dari harapan
kecil teman-teman Richie di MSP yang mendasarkan keyakinan mereka pada rumor
yang beredar mengenai keberadaan Richie di Australia. Sebuah seruan yang tak
pernah berujung pada keberhasilan membawa kembali Richie dari persembunyiannya,
sebuah seruan yang menjadikan lagu ini menjadi sebuah mitos yang membuat para <i>Manics </i>berfantasi mengenai keberadaan Richie. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Kevin carter adalah
single selanjutnya, dia adalah seorang kulit putih yang menentang <i>apartheid</i> di
Afrika Selatan, seorang kafir, begitu James Dean menyebutnya. Berakhir tragis
dengan bunuh diri juga, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Kevin Carter
menurut pemahaman saya adalah sebuah penyamaan sosok. Harus diakui banyak
kesamaan antara dirinya dan Richie, dalam penutup video klip Kevin Carter MSP
mencantumkan kuotasi tersohor milik Paul Virilio “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Images contaminate us like viruses</i>”. Kevin Carter adalah pemenang
<i>award</i> kemanusiaan atas foto seorang anak kelaparan yang tengah diintai burung
pemakan bangkai namun dalam keadaan aslinya dibelakang anak tersebut terdapat
pasukan penjaga perdamaian dengan banyak suplai makanan datang ke kamp dimana
anak itu tinggal, sebuah ironi karena Kevin tidak memotret secara utuh keadaan
saat itu. </span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisTB6PdKgbQdWVEcIMr8h3e8qjjTmNe9ScuNt4UJMiOZwyKw1oiPYhPOUEp-xPifK5BgJIQjD4YXCWxaRg_uGdO8Kjx0KJb-2nCem5h0ZjglPsVQX1uRp7Fc5ufh_a49fxDcOlbbAqUdt/s1600/kevin-carter1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisTB6PdKgbQdWVEcIMr8h3e8qjjTmNe9ScuNt4UJMiOZwyKw1oiPYhPOUEp-xPifK5BgJIQjD4YXCWxaRg_uGdO8Kjx0KJb-2nCem5h0ZjglPsVQX1uRp7Fc5ufh_a49fxDcOlbbAqUdt/s320/kevin-carter1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">A Photo by Kevin Carter</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Sama dengan Richie yang tidak pernah memotret keadaan dirinya secara
utuh terutama di masa penulisan album The Holly Bible dimana dia menyembunyikan
malaikat mautnya yang bernama Anorexia (bisa kita lihat dalam lirik lagu 4st
7lbs yang juga setara dengan 29kg, sebuah batas orang yang menderita anorexia
akhirnya mati, berat Richie pada saat menulis Holly Bible sudah mencapai 37kg) dan
ritual sayat-menyayatnya yang membuat dirinya merasa nyaman untuk bersembunyi
dari kesakitan batin yang ada melalui kesakitan fisik. Mereka berdua adalah
korban dari visualisasi yang salah, yang menyatakan semuanya baik-baik saja
tapi sebenarnya tidak. Mereka hanya mau bersembunyi dan menampilkan sisi baik
dari seseorang dan mereka semua gagal.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Selepas album
Everything Must Go sepertinya MSP mulai menjadikan semua lagu mellow mereka
menjadi semacam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">requiem</i> bagi Richie,
entah mereka memang masih menangisi Richie atau mereka membebaskan para <i>Manics
</i>untuk menginterpretasi lagu mereka menjadi seperti itu. Tak perlu diceritakan
disini, silakan disimak saja seluruh diskografi mereka. Memang bukan sebuah
permasalahan ketika sebuah band menyimbolkan personel mereka untuk menjadi
sebuah icon, namun dalam kasus Richie kita mau tidak mau akan dihadapkan pada
kenyataan bahwa Richie tidak bisa bermain gitar, dia mengaku kalau dia hanya
berpose saja. Dengan kata lain setiap divisi kreatif di MSP sudah terisi,
sesungguhnya. Divisi musik merupakan bagian James dan Sean, divisi lirik a la Richie-pun
sudah menjadi bagian Nicky setelah Richie pergi bahkan James memiliki kemampuan
menulis dengan metafora yang lebih baik dibandingkan Richie. Lantas mengapa Richie
sebegitu berpengaruhnya, pertanyaan ini baiknya kita lontarkan sambil tersenyum,
bukan sembari menyernyitkan dahi dan mengerdilkan peran Richie, atau
sebaliknya, mengerdilkan MSP dengan menganggap mereka band yang cengeng.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.5in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN" style="mso-bidi-font-family: Calibri;"><span style="mso-list: Ignore;">IV.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="IN">KUBUATKAN KAU “THIS IS THE DAY”</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .75in; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Album terakhir MSP
adalah Postcard From A Young Man, lagi-lagi sebuah album yang secara
musikalitas biasa-biasa saja. Kesan menarik dari album ini adalah lagi-lagi
(lagi) mengenai single yang dirilis yang berjudul “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">This Is The Day</i>” yang berisi rekam jejak MSP bersama Richie maupun
selepas Richie pergi. Dalam video klipnya, “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">This
Is The Day</i>” dibuka dengan kutipan menarik milik J.G. Ballard yang berbunyi
“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Memory is the greatest gallery in the
world and i can play an endless archive of image</i>”. Sekali lagi MSP secara
jujur menghadirkan Richie dalam lagu mereka, suatu yang tipikal namun tidak
pernah membuat kita (atau mungkin saya saja) merasa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bosan, justru kita (atau mungkin saya saja
lagi) akan merasa “wah, mas-nya diulas lagi, mas-nya hebat” yang kemudian
dilanjutkan dengan senyum kita untuk kemudian membawa terawangan jauh ke masa
lalu ketika MSP masih dilengkapi Richie. Jadi tercapai sudah maksud judul yang
saya sematkan diatas, boxset MSP ini sangat bermanfaat buat teman-teman yang
mungkin butuh cara yang paling tepat untuk membawa Richard James Edward kedalam
kamar kita, kedalam pemutar musik kita sehari-hari, kedalam ruangan yang kita
anggap paling nyaman yaitu memori atau lemari yang berisi barang yang kita
kumpulkan. Kita dapat mengenang semua peninggalannya setiap waktu untuk
kemudian menyimpulkan senyum.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">Sebagai kesimpulan yang
lebih luas, saya menyimpulkan bahwa hilangnya Richie malah bagus buat MSP karena
di masa <i>Post-modern</i> ini mereka mau <i>rebel</i> ke siapa (lagi) dan seperti siapa
(lagi)? Che Guevara sudah jadi simbol keseksian anak muda tanggung yang belajar
“kiri”, Castro sudah diambang maut, palu arit sudah jadi lambang saja, tidak
lebih dari itu, semua pengusungnya sudah runtuh, kalaupun Richie masih ada dan
mengiblatkan diri pada sosok pemimpin baru yang <i>rebel</i>, mau memilih siapa dia?
Chavez sudah mati, 5 orang yang satu tipe dengannya sudah mati atau hampir mati
karena tiba-tiba terkena kanker, mau meniru presiden Iran? Ahh sepertinya
mereka tidak terlalu peduli atau tertarik dengan masalah imperium pan-arab.
Memang hematnya cukup itu cukup, dan memang benar kata James kadang “Everything
Must Go”, dan bagi saya hal ini adalah hal yang menyenangkan, karena akhirnya
saya berani menulis lagi dan berani menceritakan pengalaman batin saya lagi
terhadap sebuah musik dan pelakunya. Terima kehadiran saya kembali, semoga jauh
lebih baik dibanding kehadiran saya di masa lalu. Selamat malam, ingat
Everything Must Go, baik yang pergi dan baik yang datang kita musti
merelakannya. Salam </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="IN">(Ditulis sembari
diiringi From Despairs To Where – The Manics)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-jEAUb50ia0AYl2F8hzRMh339h2QLIHS5aHtPvL6KyZlDLNYnRicvvLqNDVOIe7ByX5JS8QC8HDGYIP7laoMFdZIwjdzEsnZHvxyXDvwgvoKSKeuwLhLPKEjYNzLGNGT_4ykF5JizGn6_/s1600/wiman2.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-jEAUb50ia0AYl2F8hzRMh339h2QLIHS5aHtPvL6KyZlDLNYnRicvvLqNDVOIe7ByX5JS8QC8HDGYIP7laoMFdZIwjdzEsnZHvxyXDvwgvoKSKeuwLhLPKEjYNzLGNGT_4ykF5JizGn6_/s320/wiman2.jpg" width="320" /></a></div>
*Artikel ini ditulis oleh teman, rekan, sejawat, saudara seperjuangan Wiman Rizkidarajat, <span style="font-size: small;"><span><span>Vokalis
dari band progresif cerdas asal Yogyakarta; <a href="http://www.reverbnation.com/spiderslastmoment" target="_blank">Spider's Last Moment</a>. </span></span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span><span>Kontributor lepas untuk <a href="http://earmagazine.com/" target="_blank">Ear Magazine</a>, serta beberapa kali menjadi
narasumber mengenai musik <i>Sludge</i> di radio maupun media cetak.</span></span></span><br />
<br />
Lihat Mixtape Exhibition Wiman Rizkidarajat di <a href="http://dozan-alfian.blogspot.com/2012/02/mixtape-exhibition-wiman-rizkidarajat.html" target="_blank">sini</a> <br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<span class="meta_categories"></span>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-2324432557402376382012-12-26T16:27:00.000+07:002013-04-04T07:56:55.660+07:00Musick Bus: Record Shop Bergerak dari Kota Makassar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Boleh jadi Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang mempunyai <i>fanbase</i> musik <i>mainstream </i>dan <i>non-mainstream</i> yang militan (baca pernyataan Kieran James; seorang peneliti musik <i>underground</i> asal Australia dalam interview-nya dengan saya <a href="http://dozan-alfian.blogspot.com/2012/03/studi-kultural-indonesian-death-metal.html" target="_blank">disini</a>). Tapi perlu pula dicatat, Indonesia masih menjadi negara dengan tingkat pembajakan yang tinggi pula. Saya mahfum, bahwa tingginya tingkat pembajakan berasal dari antusiasme salah kaprah para pecinta musik di negara ini yang selalu ingin <i>up to date</i> berkaitan dengan rilisan-rilisan musik favoritnya, namun <i>ogah-ogahan</i> bila disuruh membeli rilisan aslinya. Alasannya klise, "Jika mengunduh di jagat dunia maya bisa semudah satu 'klik' saja, buat apa mahal-mahal membuang uang untuk membeli?", apalagi jika yang dicari adalah Band mancanegara, otomatis kocek yang dirogoh akan lebih besar.<br />
Ah, agaknya mereka-mereka ini lupa (atau bahkan tidak mengerti) bahwa kesediannya membeli rilisan asli dari Band idolanya turut membantu kelangsungan hidup dari si Band idola. Dengan demikian kelangsungan berkarya dari Band idola akan tetap terjaga.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwWkzvbkvc5wmYx6mFsieQmyMuZ36E40LIZS5ge35ngcJdID52dfjWj8rRlKP58rN1I_q7_yUkTu0xNSp2sRpepizpQ9W8LXiCOZGh27qhzt1eFkrsglZS2_RphNjrIg4gDW2xD4d42x1/s1600/musbus+rilo.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuwWkzvbkvc5wmYx6mFsieQmyMuZ36E40LIZS5ge35ngcJdID52dfjWj8rRlKP58rN1I_q7_yUkTu0xNSp2sRpepizpQ9W8LXiCOZGh27qhzt1eFkrsglZS2_RphNjrIg4gDW2xD4d42x1/s320/musbus+rilo.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rilo himself</td></tr>
</tbody></table>
Adalah Rilo, seorang remaja belasan tahun asal Makassar yang masih duduk di bangku SMA dan tergugah akan fenomena ini. Rilo yang kabarnya sudah menjadi kolektor berbagai artefak musikal (CD - DVD - Piringan Hitam dan <i>merchandise</i>) sejak SMP ini memutuskan untuk sekalian menjadi seorang <i>enterpreneur</i> dengan mengakomodasi sarana bagi publik Makassar pada khususnya untuk bisa mendapatkan produk rilisan resmi dari suatu Band / Musisi dengan jalan membuka sebuah <i>Record Shop</i>.<br />
<br />
Oh, anda terkejut dengan fakta bahwa Rilo memiliki kesadaran sedini itu? terkejut dengan usianya yang masih belia untuk menggagas sesuatu yang prestisius? saya belum selesai. Jika secara konvensional sebuah <i>Record Shop</i> dalam bayangan kita adalah bangunan permanen dengan rak display di setiap sudut tembok dan sebagainya, maka buang jauh-jauh sekarang juga pikiran itu.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAv0XZ_fe_PXTJsw0mlFV7_yI5rEqRJqYaY3EulT1ZziBLrxodHrnuxTQpjVZSvwmAj0OBcUbI4cYIntSWl7hpPBCNr22MBuZK2DBOGoxDwgrGsDB_D7SE3O3wpUk05CPgIKAhmCxu2oiF/s1600/musbus+kolase.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAv0XZ_fe_PXTJsw0mlFV7_yI5rEqRJqYaY3EulT1ZziBLrxodHrnuxTQpjVZSvwmAj0OBcUbI4cYIntSWl7hpPBCNr22MBuZK2DBOGoxDwgrGsDB_D7SE3O3wpUk05CPgIKAhmCxu2oiF/s320/musbus+kolase.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Musick Bus</td></tr>
</tbody></table>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdHE5z7Px-FnZOFadOXsYVaZ15hgQtBIqZ7Fii93QYPG-U06ptg07ZlrGxZPgFdqeXZlL9mKLCCcQYeNGWTyQkz8auk5vurQR4lGV1Z5y3UC7kDxnezfARiB5IdeNpYy8X-_2dwcfsCJb/s1600/musbus-maiden.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicdHE5z7Px-FnZOFadOXsYVaZ15hgQtBIqZ7Fii93QYPG-U06ptg07ZlrGxZPgFdqeXZlL9mKLCCcQYeNGWTyQkz8auk5vurQR4lGV1Z5y3UC7kDxnezfARiB5IdeNpYy8X-_2dwcfsCJb/s320/musbus-maiden.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Boxset Iron Maiden</td></tr>
</tbody></table>
Rilo hadir dengan konsep <i>Record Shop</i> berjalan! Sebuah minibus disulap menjadi sebuah <i>Record Shop</i> bergerak lengkap dengan display, perangkat pemutar tembang digital, televisi, plus sebuah pemutar piringan hitam. Atas dasar itulah maka unit usahanya ini diberi nama<b> MUSICK BUS</b>. <br />
Ruangan yang minimalis ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung tetap bisa nyaman untuk masuk dan memilih album yang dikehendakinya. Rilo mengatakan bahwa sejauh ini hanya musik dari genre <i>Jazz</i> dan <i>Hip-Hop</i> saja yang belum ada dalam katalognya. Tapi jangan khawatir, anda bisa memesan rilisan yang anda inginkan jika apa yang anda cari kebetulan tidak ada dalam MUSICK BUS miliknya.<br />
<br />
Pada kesempatan yang lalu, tepatnya pada acara soft launching MUSICK BUS di Circle K Jl. Sultan Hasanuddin Makassar tanggal 23 Desember 2012, saya melihat-lihat koleksinya. Mulai dari CD album-album lama yang legendaris, Piringan Hitam, DVD <i>Live Concert</i>, <i>Boxset</i> hingga <i>Action Figure</i> ada di situ. Belum lagi tersedia pula <i>original tees</i> yang dijamin akan memperindah khasanah berbusanamu :D<br />
<br />
Kehadiran MUSICK BUS di Makassar sebagai Kota yang mulai menggeliat skena musik <i>sidestream</i>-nya, sepatutnya bisa mengakomodasi sekaligus mengedukasi peminat, pelaku dan penggiat musik di Makassar untuk membentuk <i>taste</i> dan pola pikir yang lebih baik. Tentunya diimbangi dengan kesadaran untuk berhenti membajak dan membeli rilisan original :)<br />
<br />
<br />
<br />
Sukses MUSICK BUS!<br />
<br />
-<b>DOZAN ALFIAN-</b><br />
<br />
<br />
<br />
Follow MUSICK BUS on Twitter @MUSICK_BUS and RILO @rilo_mappangaja</div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-39966328178586950002012-10-02T13:58:00.000+07:002012-10-02T13:58:35.440+07:00Glory Days: Sepekan Bersama Oh, Nina! <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6MTjDl134OJVCUtU6hVD5bhhEo6MW4miPkDZGLnGdn6sg-hiTFB8-2QQROQF8oNjOI6Bm8mvf3nf_0vYEUl1tfu_XKlnUYX-eHTHBfbJ0VVCR7vJgGE_HBfzLXm8uTWzP5Xma01HsWM6/s1600/FA-good-moods2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT6MTjDl134OJVCUtU6hVD5bhhEo6MW4miPkDZGLnGdn6sg-hiTFB8-2QQROQF8oNjOI6Bm8mvf3nf_0vYEUl1tfu_XKlnUYX-eHTHBfbJ0VVCR7vJgGE_HBfzLXm8uTWzP5Xma01HsWM6/s320/FA-good-moods2.jpg" width="320" /></a></div>
Mengutip catatan menarik dari Wisnu Martha, "Suatu hari adalah wahana bagi seorang individu untuk bertindak," rasa-rasanya kita semua sepakat dengan suara bulat bahwa demikianlah adanya. Mengapa saya setuju dengan konsep kata wahana, adalah karena saya <i>hakkul yakin</i> bahwa sejawat sekalian menolak mentah-mentah keseharian yang monoton nan <i>sami mawon</i>. Semua hari adalah spesial, saya tidak mengenal ataupun mengamini adanya hari baik, hari sial atau apalah namanya. Semua hari spesial dengan hakikatnya masing-masing, dan menjadi landasan bagi kita semua mengisi hari agar tidak sekedar menjadi repetisi rutinitas belaka. Agaknya itu yang melandasi duo <i>electropop </i>band asal Yogyakarta <a href="http://www.ohninaband.com/" target="_blank"><b>Oh, Nina!</b> </a>mengikat 7 hari yang kita kenal dalam satu kesatuan bernama <b>God Moods</b>, wahana yang mereka gunakan untuk merepresentasikan betapa semua hari yang berlalu mempunyai makna-maknanya sendiri.<br />
<br />Kesan pertama saya ketika memutar kumpulan 'hari' ini nampaknya segendang-sepenarian dengan kesan pertama saya kala pertama kali mendengar <b>The King Of Limbs</b> dari <b>Radiohead</b>, sebuah album yang perlu didengarkan berkali-kali sebelum menemukan <i>feeling</i> yang pas tentang bagaimana cara menikmatinya dengan proporsi yang tepat. Terlebih dengan bebunyian elektronika berbirama ganjil yang terkadang juga <i>dissonant</i>. Menarik disimak, album ini tak hanya mengeksplorasi tipikal permainan mereka saja, tetapi juga menghadirkan beberapa hal segar jika anda berkenan menguliknya satu-persatu. Wajar, album ini memakan waktu 2 tahun dalam proses pengerjaannya dimana proses <i>jamming </i>dan <i>brainstorming</i> untuk membangun nuansa dan mendapatkan mood amat berpengaruh pada hasil akhirnya.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb2g-n5-ayiEiXFDBzTw21CzRBXdsErtfyK4KebfqWnnOKjWgMBOKfw2NLYQsg5ojONA3edrcHk2tM9FrqPE8YBo_FKLghhq48g9I2TPlSrlugkoy8SPW5igvHpCbSy6afxMJVON0hjuNk/s1600/Oh-Nina-360.jpg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb2g-n5-ayiEiXFDBzTw21CzRBXdsErtfyK4KebfqWnnOKjWgMBOKfw2NLYQsg5ojONA3edrcHk2tM9FrqPE8YBo_FKLghhq48g9I2TPlSrlugkoy8SPW5igvHpCbSy6afxMJVON0hjuNk/s320/Oh-Nina-360.jpg" width="320" /></a><br />Memulai dengan <b>Monday</b> sebagai hari pertama, <i>track</i> ini mengalun dengan intro lembut plus kalimat bernada hiperbola dan cenderung nihilistik macam "home was a place to crawl before we walk a million miles..." nuansa yang dibangun cukup mewakili, mengawang laksana terbangun dari kenyataan bahwa kita harus memulai lagi kehidupan kita paska menikmati libur di hari sebelumnya, berlanjut ke <b>Tuesday</b> yang berirama riang, enak dinikmati tanpa perlu mencurahkan konsentrasi berlebih. <b>Wednesday</b> adalah hari yang digambarkan sebagai waktu untuk kembali menaikkan tempo, kembali up-beat tanpa banyak basa-basi dan terus melesat <i>fast, fast, fast and faster</i>. <b>Thursday</b> menjadi gerbang bagi lagu-lagu berikutnya yang mulai sarat akan eksplorasi. Intronya saja sudah cukup unik bagi saya, ditambah sempilan nada-nada unik di pertengahan menuju akhir. <b>Friday</b>, sebagai salah satu hari yang diagungkan oleh umat muslim digambarkan dengan nuansa yang syahdu, terlebih dengan adanya alunan shalawat oleh <b>Marwanto</b>, serta <b>Saturday</b> dan <b>Sunday </b>sebagai pamungkas dalam alunan 7 hari menuju semesta (meminjam judul lagu favorit saya dari kelompok <b>Melancholic Bitch</b>) yang terangkum apik. <br />
<br />
Oh ya, selain memunculkan shalawat pada lagu Friday, Oh, Nina! menyelipkan sebait doa Buddha "Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta" pada lagu Sunday, yang mana ini seakan wujud penyampaian Oh, Nina! atas isu pluralitas yang sedang menggejala akhir-akhir ini.<br />
Entahlah, mungkin hanya kebetulan atau memang sudah diatur sedemikian rupa, yang jelas God Moods yang sejatinya merupakan hadiah ulang tahun atas eksistensi mereka selama 9 tahun ini mengukuhkan Oh, Nina! sebagai unit<i> electropop</i> kepunyaan kota Jogja yang tidak pernah kering ide. Viva la Oh, Nina!<br />
<br />
<b>DOZAN ALFIAN</b><br />
<b> </b><br />
*Sulit untuk mendeskripsikan lagu-lagu dalam album God Moods menggunakan bahasa
saya yang berantakan ini, sekiranya anda segera menuju tautan yang saya
berikan ini dan <a href="http://www.godmoods.ohninaband.com/" target="_blank">mengunduhnya</a> serta menikmatinya
sendiri.Enjoy!Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-86968851028683732162012-09-27T09:51:00.000+07:002012-09-27T09:51:07.960+07:00Fenomena Kontradiksi Suddenly Sunday<a href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsudnIMG_0043-re.jpg"><img alt="" class="alignnone size-full wp-image-1276" height="400" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsudnIMG_0043-re.jpg" title="sudsudnIMG_0043-re" width="600" /></a><strong></strong><br />
<strong>Sejak kemunculannya pada tahun 2007 dan disusul dengan sebuah
mini album “Music Box” pada tahun 2008, sudah bisa dipastikan bahwa
Suddenly Sunday adalah sekelompok muda-mudi pengusung <em>Indie Rock</em>
yang tidak klise dan berpotensi besar. Selang waktu 4 tahun sejak Music
Box, mereka banyak berbenah: bongkar pasang personel, video klip
perdana, dan akhirnya <em>Everything Under The Sun</em>; sebuah album dengan daya kreasi <em>out of the box</em>
mereka persembahkan dengan suka-cita lagi riang-ria. Simak obrolan EAR
dengan mereka via surat elektronik di sela-sela kesibukan mereka paska
tampil dalam sebuah tayangan reguler di sebuah televisi swasta-nasional
beberapa waktu lalu.</strong><br />
<strong><em>Congrats</em> untuk perilisan album Everything Under The Sun! Sebuah album yang seru. Apa arti Everything Under The Sun (EUTS) bagi kalian?</strong><br />
<strong>Suddenly Sunday (SS) :</strong> Terima kasih EAR <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://earmagazine.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" />
Album ini bisa dibilang rangkuman perjalanan SS selama 5 tahun ini,
baik secara musik maupun personal. EUTS menggambarkan kehidupan, dimana
siklus kehidupan itu banyak elemennya, misal sedih-senang, fenomena
kontradiksi, tentang perasaan, alam dan manusia. Elemen-elemen itu juga
yang menjadi tema-tema lagu kita. Secara personal, SS sendiri juga
mengalami elemen siklus kehidupan, misal pergantian personil beberapa
kali yang datang dan pergi, hingga harus ada adaptasi dan survive juga
biar SS gak bubar.<br />
<strong>Cukup lama berlalu sejak perilisan EP Music Box pada tahun 2008 silam, apa saja yang terjadi dalam kubu SS secara krusial?</strong><br />
<strong>SS : </strong>Yap, cukup lama memang. Yang terjadi dalam kubu
kami adalah bongkar pasang personil. Ya, seperti wacana kultur
pendidikan di Jogja sebagai kota pelajar (setelah lulus, akan
berpencar). Sama seperti yang terjadi dalam kubu SS sendiri. Sampai
akhirnya 2010 kami memulai bangkit dengan formasi baru. Dini Yunitasari
(voc), Adi Wijaya (gitar), Helmy Febrian (Gitar), Dewi Sarmudyahsari
(drum) dan Woro Agustin (bass). And <em>finally</em>, Juli lalu kami berhasil merilis debut album kita <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://earmagazine.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /> <br />
<strong>Ada cerita menarik selama proses penggarapan album ini?<br />
</strong><br />
<strong>SS :</strong> Proses pembuatan album ini terhitung sejak
2010. Dimulai dari terbentuknya formasi kita ini. Jelas, keinginan kita
secepatnya untuk merilis album. Tak terasa 2 tahun terlalui, waktu yang
cukup lama ternyata. Ya karena kita sendiri mempunyai kegiatan
masing-masing dan pekerjaan masing-masing, jadi waktu adalah kendala
utama kita. Ditambah kedua gitaris kami yang berdomisili di Magelang,
jarak juga menjadikan kami sebagai band LDR (Long Distance
Relationship,-<em>red</em>) <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://earmagazine.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" />
Tapi toh itu bukan jadi masalah, ketika Gunung Merapi meletus tempo
lalu, jalanan Jogja-Magelang terpisahkan oleh material Merapi, dan itu
bukan menjadi kendala utama bagi <em>double fighter</em> gitaris kita. Mereka tetap semangat untuk sekedar latian studio di Jogja!<br />
<strong><a href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_0127-.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-1189" height="200" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_0127--300x200.jpg" title="IMG_0127-" width="300" /></a>Untuk
Dini, apakah perlu penyesuaian tersendiri untuk bergabung dalam formasi
SS, mengingat vokal Wandan dulu juga mempunyai karakter yang cukup
kuat…</strong><br />
<strong>SS :</strong>Penyesuain tersendiri sih enggak ya. Soalnya
dari awal aja kalo nyanyi lagu SS, aku nggak dengerin dari vokal yang
udah diisi sama Wandan. Langsung pas latihan, spontan aja menyanyikan.
Menginterpretasi dan kadang cari notasi sendiri karena gak ada yg bisa
nyontohin nyanyi. Kalau berbicara respon pendengar lama, sejauh ini sih
kami mendengar respon yang sangat baik tentang hadirnya Dini. Bisa
dibilang juga, dengan formasi SS yang sekarang ini, membuat musik kami
menuju pendewasaan yang lebih matang dari materi-materi sebelumnya.<br />
<strong>Ada beberapa lagu di EP Music Box yang diaransemen ulang dan masuk ke EUTS, bahkan “<em>Music Box And The Glowing Tree</em>” sudah direkam 3x dengan 3 vokalis berbeda pula <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://earmagazine.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /> bisa ceritakan sedikit tentang ini?<br />
</strong><br />
<strong>SS :</strong> Ada 3 lagu dari EP yang kami masukan lagi ke LP : <em>Music Box And The Glowing Tree</em>, <em>Say Hello To Ironique</em> dan <em>Higher</em>. Untuk lagu <em>Music Box And The Glowing Tree</em> sendiri, kami rasa sudah sangat melekat dengan <strong>Suddenly Sunday</strong>
dan sejarah lagu ini yang cukup punya cerita tersendiri buat SS. Jadi
akan sangat sayang sekali kalau lagu ini gak masuk dalam EUTS yang kita
garap jauh lebih serius dari EP kita. Dan seperti yang sudah diterangkan
di atas, bahwa EUTS ini merupakan rangkuman perjalan SS selama 5 tahun
berproses.<br />
<strong>Proses yang lumayan lama ya, lalu, bagaimana kalian mendefinisikan musik SS menurut tafsir kalian sendiri?</strong><br />
<strong>SS :</strong> Kami sih berpatok pada <em>indierock</em>, <em>female-fronted</em>. Tapi kembali lagi, kami membebaskan orang-orang menafsirkan seperti apa musik kita. Yang jelas adalah <em>sound of <strong>Suddenly Sunday</strong></em> <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://earmagazine.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /> <br />
<strong>Jauh sebelum kalian merilis EUTS, kalian justru terlebih
dahulu merilis video “Club Addicted”. Ini anomali, dimana biasanya
video klip akan muncul guna mendukung perilisan album, bukan sebaliknya.
…</strong><br />
<strong>SS :</strong> 2010 tepatnya kami mengeluarkan dua demo, <em>Hollow Night</em> dan <em>Club Addicted</em>.
Ini sebagai langkah pertama kita untuk menyapa publik dengan formasi
anyar dari kami. Dan ternyata responnya sangat baik, sempat menduduki <em>top chart</em> di beberapa radio. Kebetulan juga kami bertemu dengan <strong>Rekamotak</strong>, kemudian kami membuat video klip<em> Club Addicted</em> untuk merespon balik dari respon pendengar yang diluar perkiraan kita sendiri.<br />
<strong></strong><strong><em><strong><em><a href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/photo.jpg"><img alt="" class="alignleft wp-image-1188" height="614" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/photo-618x1024.jpg" title="Everything under the sun" width="371" /></a>Handmade</em></strong> Pa</em></strong><strong><em>ckaging</em> versi fisik EUTS ini unik sekali, kabarnya hanya dirilis terbatas sebanyak 200 buah ya?</strong><br />
<strong>SS : </strong>Betul, hanya 200 pcs. Ide ini muncul dari hasil
obrolan dan sharing dengan rekan kita, Afit. Kemudian kami bersama-sama
menggodok konsep bersama dan Afit mencoba mengeksekusi dan
memvisualkannya. Dan jadilah debut album kita dengan <em>handmade packaging</em> seperti ini.<br />
<strong></strong><strong>Selain produk fisik, kalian juga menyediakan versi non-fisik berupa kode unduhan yang hanya bisa didapat disetiap pembelian <em>official merch</em> SS. Tidak merasa rugi dengan model semacam ini?</strong><br />
<strong>SS : </strong>Tidak, justru menurut kami ini adalah terobosan baru dalam pemasaran. Bersama dengan <strong>Gigsplay Records</strong>, kami memberikan kode verifikasi di setiap pembelian <em>official merchandise</em> kami. Tujuannya simple, agar musik kita bisa lebih meluas dengan cara yang legal.<br />
<br />
<strong>Rencana terdekat pasca perilisan EUTS?</strong><br />
<strong>SS :</strong> Pengennya sih tur. Pengen ngenalin musik <strong>Suddenly Sunday</strong> ke panggung-panggung rakyat di kota-kota lain atau bahkan negara lain.<br />
<strong>Amin! Last words untuk pembaca EAR? </strong><br />
<strong>SS :</strong> Lets get <em>EARgasm</em> with <em>Everything Under The Sun</em> album <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://earmagazine.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif" /> <br />
<em>[Interview done by Dozan Alfian]</em><br />
<table style="width: 600px;">
<tbody>
<tr>
<td>
<h3 style="text-align: center;">
<strong>Behind the songs:</strong></h3>
<a href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsun_cov.gif"><img alt="" class="wp-image-1208 aligncenter" height="180" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsun_cov.gif" title="sudsun_cov" width="180" /></a><br />
<div style="text-align: center;">
<strong>Suddenly Sunday – Everything Under The Sun (Gigsplay / 2012)</strong></div>
<strong>1. Mighty Sunday</strong><br />
Bagi sebagian orang, hari Minggu dirasa memiliki kekuatan, karena dihari
inilah segala aktivitas yang mungkin juga sudah menjadi agenda
dilakukan. Dari aktivitas santai, leha-leha, tidur seharian, plesir,
hingga beribadah. Dan kekuatan inilah yang juga ingin dibagikan dan
‘meracuni’ mereka yang mendengarkan lagu ini agar selalu merasakan hari
‘Minggu’ pada enam hari lainnya.<strong></strong><br />
<strong>2. Hibernation</strong><br />
Lagu ini terinspirasi dari film kartun fiksi di televisi, yang kemudian
terkonstruksi dengan realita di bumi. Terutama pemanasan global yang
salah satu dampaknya mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di kutub
(Utara maupun Selatan). Para ahli (seperti ahli gletser dan juga ahli
gunung es <em>Glaciologist</em>) pun telah memprediksi, jika pemanasan
global kian parah, gunung es di kedua kutub akan benar-benar habis.
Kemudian muncul perenungan, dan peringatan dalam diri di daerah kutub
dan sekitarnya. Dimana gunung-gunung es terus mencair dan
binatang-binatang yang hidup disekitarnya tergusur bahkan banyak yang
mati. Dan memang pada kenyataannya nanti, gunung-gunung es tersebut akan
habis, jika gunung es habis, dimana beruang-beruang kutub dan
teman-temannya tidak bisa merasakan hibernasi lagi, dan bagaimana dengan
manusia seperti saya, kami dan kamu? Setidaknya dari lagu ini bisa
memperingatkan kami untuk peduli dengan lingkungan bumi ini melalui
perilaku keseharian kami.<br />
<strong>3. Music Box and the Glowing Tree</strong><br />
Lagu ini liriknya diciptakan oleh seorang teman bernama Yogha
Prasidhamukti. Dirinya sempat bercerita, bahwa lagu ini tentang pesulap
ternama dunia, David Copperfield, yang salah satu aksinya yakni berjalan
menembus tembok besar di China. Yang jika menjadi seorang David,
indahnya bisa merasakan dan melihat ‘sesuatu’ dari sudut pandang
berbeda.<br />
<strong>4. Club Addicted</strong><br />
Judul dan isi lirik lagu ini sesungguhnya sebuah kontradiksi. Sekilas
mendengar judul, mungkin langsung terbersit lagu ini tentang penggila
dunia malam (klub malam). Tetapi isi lagu ini justru menceritakan
seseorang yang merasa tidak nyaman berada dan menghabiskan waktu lebih
lama di klub malam yang bingar. Namun karena sebuah ’kewajiban’, mau
tidak mau, rela tidak rela, dirinya harus berada disana meski terasa
terkungkung.<br />
<strong>5. Hollow Night</strong><br />
Penggambaran perasaan bimbang, antara ya dan tidak. Perasaan sepi yang
kadang dihindari orang dan ingin menghabiskannya dengan orang lain, tapi
pada suatu momen justru ingin dinikmati sendiri.<br />
<strong>6. Higher</strong><br />
Lagu ini sebuah fiksi tentang seseorang yang merasa tertipu dan
terkhianati. Ketika seseorang itu sudah merasa nyaman dan membuatnya
berimaji, hanya dalam sesaat semua runtuh.<br />
<strong>7. Say Hello to Ironique</strong><br />
Tidak semua yang dilihat dipermukaan sama dengan apa yang terjadi di
dalam. Melihat hubungan dua individu yang terlihat sepertinya baik-baik
saja di luar, padahal hubungan itu tidak terkoneksi dengan baik, bahkan
rapuh. Ironis.<br />
<strong>8. Myopia</strong><br />
Fiksi ini sebuah kisah menyenangkan. Dimana seseorang memiliki rasa
ketertarikan, namun hanya bisa dinikmati sendiri. Melihat sekilas pun
rasanya senang, hingga ada rasa ingin mengikuti kemanapun orang itu
melangkah, meski kadang hilang, meski kadang tepat didepan.<br />
<strong>9. Whatever</strong><br />
Lagu ini bentuk apresiasi kepada teman-teman yang menyokong keberadaan
kami hingga sekarang. Terutama teman dan kakak-kakak di sebuah toko baju
(Whatever Shop, yang kini sudah tidak ada) dimana cikal bakal Suddenly
Sunday terbentuk. Jadi terserah orang mau bilang apa, kami sekarang
melangkah dan ada pun karena mereka ada.<br />
<strong>10. Red Wall</strong><br />
Mimpi dan kenyataan. Antara imaji dan realitas, yang keduanya terkadang
tidak dapat dan tidak ingin dipisahkan. Tapi pada prosesnya, disadari
maupun tidak itu merupakan dua hal yang berbeda.<br />
<strong>11. Club Addited (Egaa Remix)</strong></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<center>
<br />
</center>
<div style="text-align: left;">
[Posted on EAR Magazine / Webzine, August 13, 2012]
</div>
<center>
<br />
<a href="http://www.twitter.com/suddenlysunday" target="_blank"><img alt="" height="32" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/twitter2.png" title="twitter" width="32" /></a><a href="http://www.facebook.com/suddenlysunday" target="_blank"><img alt="" height="32" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/facebook.png" title="facebook" width="32" /></a></center>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-18187673192510193452012-08-10T15:16:00.002+07:002012-08-10T15:17:57.993+07:00Ledakan Agresifitas Bernama Entity<a data-mce-href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9930small.jpg" href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9930small.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-1221" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9930small.jpg" height="373" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9930small.jpg" title="IMG_9930small" width="560" /></a><br />
Skena<i> Hardcore/Metal</i> Kota Gudeg seakan tak pernah mati. Tumbuh, berkembang, semaput, bangkit lagi dan pada akhirnya menolak mati. Sebutlah <b>Hands Upon Salvation</b>, setelah sewindu penuh masa pasang-surut, kali ini kontingen <i>'traditional hardcore/metal'</i> ini kembali hadir meramaikan geliat skena <i>hardcore/meta</i>l di Indonesia. Berbekal selusin <i>track </i>eksplosif nan agresif, personil baru, serta semangat baja yang dilandasi keras kepala tak terkira, lahirlah <i>Entity</i>:
sebuah album penuh dari Hands Upon Salvation (HUS) yang mengalami
penempaan tidak main-main selama 7 tahun lamanya. Simak petikan
wawancara kami dengan mereka berikut ini!<br />
<br />
<b>Selamat atas
perilisan 'Entity', album yang cukup 'jahat' menurut kami. Kabarnya
album ini sudah direkam sejak medio tahun 2010-2011, lalu apa yang
mengakibatkan 'Entity' baru bisa dirilis pada tahun ini (2012) ?</b><br />
<b>Daru : </b>Kok
bisa sampai 1 tahun ….mungkin karena baik band maupun orang-orang yang
bekerja di belakang proyek terlalu sibuk dengan urusan yang lain jadi
yahhh begitulahhh memang harus ada yang dikorbankan.<br />
<b>Aar : </b>Proses mixing yang paling lama dari semua proses pmbuatan album ini.<br />
<b>Suryo : </b>Sebelumnya terima kasih atas sanjungannya, hehehe... Kalau ngomongin kendala yang jelas ya men-sinkronkan waktu itu tadi..<br />
<b>AgHUS : </b>Egoisme personil terutama yang mendasari kenapa begitu lama buat band ini berkembang, dari latihan, pembuatan materi, <i>recording</i>,
dan lain-lainnya, semuanya tergantung ke kemauan personil sendiri, apa
sih yang membuat waktu terbuang selama 7 tahun kalo memang bukan
personilnya yang kebangetan ??? <i>no offense</i>, <i>but</i> itulah kenyataannya… dan disini jujur saja itu lebih bikin capek daripada semua proses apapun yang pernah dialami band ini.<br />
<br />
<b>Kendala apa saja yang ditemui dalam pembuatan album ini mulai dari proses <i>collecting material </i>hingga <i>mastering</i>?<br /> </b><br />
<b>Aar :</b> Dalam proses <i>recording</i> sebagian di buat ketika bulan puasa, bahkan kadang sampai waktu menjelang sahur baru selesai. Besoknya di lanjut lagi..<br />
<b>Suryo :</b>
Biasanya men-sinkronkan waktu, dan itu sudah menjadi kendala yang
sangat umum. Karena masing masing dari kita punya kesibukan yang
berbeda..<br />
<b>AgHUS :</b> Kendala, dana tentu saja menjadi kendala utama, pemilihan materi, kesiapan mental saat <i>recording</i>, dan tentu saja proses <i>editing-mixing-mastering</i> yang lebih banyak menguras pikiran dan waktu, yang hampir menghabiskan sepanjang 1 tahun penuh revisi.<br />
<br />
<b>Filosofi Entity bagi kalian?<br /> </b><br />
<b>AgHUS :</b> "<i>Entity</i>"
bermakna sebagai perwujudan kami sebagai satu format band yang
terbentuk atas dasar jalan panjang persahabatan, kekeluargaan dan wujud
karya keras kepala kami selama ini, sebuah penegasan singkat “KAMI MASIH
ADA”. Itulah esensi dari “<i>Entity</i>”<br />
<br />
<a data-mce-href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/HUS_cov.gif" href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/HUS_cov.gif" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-full wp-image-1138" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/HUS_cov.gif" height="300" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/HUS_cov.gif" title="HUS_cov" width="300" /></a><b>Lalu apa korelasi esensi Entity yang kalian sebutkan tadi dengan gambar Molotov sebagai cover album?<br /> </b><br />
<b>Aar :</b> (Tertawa) Molotov itu bom culun, desain simpel tidak aneh-aneh dan itu sesuai dengan tema album ini.<br />
<b>Suryo :</b>
Sebenarnya untuk desain Molotov itu saya pribadi lebih suka yang
berlatar warna merah dan kuning.. jadi kenapa kok jadi yang sudah
terbit sekarang ini saya juga ga tau.... (tertawa)... next.<br />
<b>AgHUS :</b> Refleksi dari Molotov yang menyala adalah ekpresi yang diambil sebagai cover depan “<i>Entity</i>”,
dengan esensi sebagai wujud asli energi dan agresifitas musikal band
ini yang akan selalu menyala bahkan dengan lirik dan suasana yang
sentimentil sekalipun, soal pilihan pewarnaan, saya pikir itu juga
mewakili band ini… <i>gloomy but in some romantic way it burns…</i><br />
<br />
<b>Lirik dan suasana yang sentimentil ?<br /> </b><br />
<b>AgHUS :</b>
Lirik-lirik HUS adalah bentuk cerita/ mimpi/ ide yang lahir dan
berkembang. Lahir dari pikiran yang akhirnya mengalir dalam bentuk
tulisan lirik, dan tidak semuanya lahir secara orisinil karena
tulisan-tulisan tersebut juga lahir karena rangsangan yang muncul karena
media semacam film, buku, cerita hidup, bahkan keseharian pandangan
mata yang sengaja dituangkan, semuanya mengalir sebagai wujud refleksi
manusia dan kiasan tentang dunia dan apa yang dihadapinya.<br />
<br />
<b>Ada jangka waktu tertentu yang dipatok dalam menulis dan menyelesaikan sebuah lagu?<br /> </b><br />
<b>Daru :</b> Ehmm gak mesti juga, tergantung <i>mood</i>, karena kita lebih sering dadakan, ide dan konsep itu kadang muncul begitu saja.<br />
<b> Aar :</b>
Tergantung, sama sekali tidak ada patokan. Kapan dibuatnya pun kita
tidak pernah mencatat, begitu juga ketika sudah jadi lagu yang utuh.<br />
<b>Suryo :</b> Untuk pembuatan lagu sendiri tergantung dari <i>mood</i> teman-teman sih.. Soalnya sering banget kita hanya nge<i>- jam</i> waktu latihan dan dari situ biasanya bisa menciptakan lagu baru. Jadi benar kalau emang tergantung <i>mood</i> teman-teman... (tertawa)<br />
<b>AgHUS :</b> Materi lagu HUS tidak pernah membutuhkan <i>deadline</i>
atau patokan, semua proses produksi materi akan berhenti jika tiap
personil memang sudah merasa cukup dengan segala nuansa yang sudah
dibangun dalam muatan 1 lagu. Ada yang butuh waktu lama, ada yang
tidak, semua bergantung pada <i>mood</i>, egoisme dan juga kepuasan pribadi tiap personil.<b></b><br />
<a data-mce-href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9890small.jpg" href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9890small.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="wp-image-1224 alignleft" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9890small.jpg" height="252" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/IMG_9890small.jpg" title="IMG_9890small" width="378" /></a><b>Beberapa
lagu yang pernah masuk di Celebrate The New Born (EP / Diorama Records -
2004) masuk juga ke album Entity ini. Bukankah album kalian tersebut
beberapa kali dirilis ulang oleh beberapa label (lokal / luar) sehingga
lagu-lagu tersebut seharusnya sudah cukup familiar beredar. Semacam
melakukan penyegaran dalam komposisinya ataukah mengalami stagnan dalam
berproses kreatif?</b><br />
<b>Daru : </b>Proses kreatif
sih memang sedikit terhambat ya… dengan bertambahnya umur dan urusan
individu karena kita tahu kita tidak hidup dari band, tapi alasan kenapa
memasukan lagu-lagu yang udah ada di EP (mini album, <i>-red</i>) sebenarnya karena lebih ke penyegaran saja, karena jujur untuk kualitas <i>recording</i> di EP tidak senyaman di album ini.<br />
<b>Aar : </b>Yang
perlu di ingat, Celebrate The New Born adalah mini album, jadi sah-sah
saja kalau ada lagu yang kita sertakan dalam album ini.<br />
<b>Suryo : </b>Kalau dari saya pribadi karena untuk kualitas <i>sound</i>
pada mini album Celebrate The New Born sendiri masih sangat kurang,
jadi atas kesepakatan bersama kita munculkan beberapa lagu lama kami ke
dalam album Entity ini.<br />
<b>AgHUS : </b>Beberapa jawaban rekan-rekan sudah cukup mewakili ya… nah kalo soal <i>stagnan</i>
dalam berproses kreatif, salah satu faktor mungkin kayak gitu, karena
kami bukan gelintiran manusia yang cuma hidup untuk band, kami juga
punya tanggungjawab kepada cita-cita pribadi, keluarga, lingkungan
kerja, etc. Ada yang mampu menyisihkan waktu dan mengatur<i> balancing</i>
hidupnya antara pribadi-band-kerja, ada juga yang memilih sebaliknya…..
benturan konsistensi, tekanan hidup, dan pilihan prioritas.. mungkin
itulah gambaran sebuah band dengan personil yang hampir semuanya
memasuki usia dewasa dan sebagian berkeluarga…. buat saya pribadi band
ini adalah bagian besar dalam hidup saya…<br />
<br />
<b>Kalian
mengundang beberapa musisi Jogja untuk ikut berkolaborasi meramaikan
album Entity ini, bisa diceritakan kontribusi mereka dalam Entity?</b><br />
<b>AgHUS :</b> Dalam proses <i>recording</i>, kami merekrut beberapa nama sebagai tim sorak sorai digawangi Indra Menus [<b>To Die</b>] John Ronesta Pandia [<b>Orthrus</b>] dan Wisnu Anggara [<b>Orthrus</b>], juga ada Wiman Rizkidrajat dari <b>Spider Last’s Moment</b> yang didaulat untuk sumbang suara di lagu “<i>This Comforting Alienation</i>” ditambah <i>one-man project</i> <b>Monolismethi</b>c yang diundang untuk melengkapi album ini dengan <i>scoring</i> barbar yang akhirnya berjudul “<i>Monolimperium</i>".<br />
<a data-mce-href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/hus_full.jpg" href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/hus_full.jpg"><img alt="" class="alignnone wp-image-1227" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/hus_full.jpg" height="432" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/hus_full.jpg" title="hus_full" width="648" /></a><br />
<b> </b><b> </b><br />
<b>Tentang masuknya Yuan Arie Panji (Mindfreak, Godforsaken) untuk mengisi sektor gitar....</b><br />
<b>Daru :</b>
Masuknya Yuan Ari (Tampubolon) memang selain untuk menambah warna di
intstrumen juga karena kami sudah mulai tua. Kita butuh seseorang yang
bisa bangkitkan puber ke -2 (tertawa).<br />
<b>Aar :</b> Sudah lama sebetulnya ada keinginan untuk menambah personil di sektor gitar, tapi baru setelah proses <i>recording</i>
selesai kita dikenalkan AgHUS dengan makhluk yang bernama Yuan, kita
coba latihan bareng, ngobrol dan whuuussaaaaahh akhirnya jadilah HUS
sekarang berlima.<br />
<b>Suryo :</b> Atas rekomendasi mas
vokalis, masuk deehh.. tapi selain itu, kita juga cocok dengan karakter
orangnya, apalagi mas Yuan itu imut dan menarik (tertawa).<br />
<b>AgHUS :</b>
Apa ya…. yang jelas saya capek cuma ketemu dan berantem dengan 3 orang
yang sama hampir 10 tahun sepanjang karir HUS, dan saya butuh pompa
energi baru, termasuk juga memperkaya sisi musikal HUS, dan saya pikir
dengan mengajak Yuan yang saya kenal sebagai pribadi yang fleksibel, <i>open minded</i>, berbakat, tidak ada salahnya saya pikir untuk memasukkannya sebagai anggota ke- 5.<br />
<b>Yuan :</b> Kalo ini karena waktu itu saya di kontak sama pak AgHUS kalo minta bantuan seni memetik gitar saya buat HUS buat manggung <i>opening</i>
Heaven Shall Burn di Jogja. Selang beberapa hari saya dimintai
pertanggungjawaban atas apa yang sudah saya lakukan, tapi saya mashi
harus banyak belajar karena musik HUS ini menurut saya unik karena saya
belum mengalami masa sekitar 10 tahun yang lalu, yang pada era itu HUS
sudah beraliran H8000 sampe sekarang, jadi untuk pembuatan lagu
berikutnya saya masih menyesuaikan bapak-bapak yang lain dulu, maklum
masih kemarin sore.. (tertawa).<b></b><br />
<br />
<b>B</b><b>eberapa
kalangan menyebut HUS adalah band pengusung Europe Hardcore / H8000,
tapi kalian sendiri nampak lebih nyaman menyebut "Traditional Hardcore".
bagaimanakah kalian mendefinisikan musik HUS itu sendiri?</b><br />
<b>Daru :</b> Yaaa boleh lah temen-temen mendefinisikan musik kita sebagai pengusung H8000, tapi kita lebih seneng dengan sebutan <i>traditional hardcore</i>, karena dari konsep lagu kita memang memilih part-part yang agresif dan “jahat” tanpa harus terbawa “<i>mainstream</i>”
musik cadas. Tapi yang jelas mengapa kita bertahan dengan konsep
tersebut karena kita ingin mempertahankan karakter, kami ingin HUS
adalah seperti HUS. Saya kira dalam sebuah band yang paling sulit adalah
membentuk karakter band itu sendiri, karena banyak band bagus yang
tidak punya karakter.<br />
<b>AgHUS : </b>Dalam dunia <i>HC</i>, ensiklopedia dan kamusnya, seperti banyak diketahui <i>hardcore</i> sudah pecah dalam berbagai varian dan subgenre, dan disini salah kaprah definisi, pendapat mayoritas,<i> lack of knowledge</i>, termasuk juga fanatisme semu (tertawa) sering bikin keruh skena <i>HC</i> sendiri. Term “<i>traditional hardcore</i>” jelas bukan untuk HUS, saya lebih mendefinisikan HUS sebagai band “<i>traditional hardcore/meta</i>l” terminologi kondisi seperti <i>wave hardcore</i> berkorporasi dengan <i>metal</i>
di era 90-an, dimana perkawinan tersebut seolah terdengar kacau dan
tidak sempurna, dimana intensitas, emosi, dan semangat lebih berperan
sempurna tidak seperti era <i>metalcore</i> <i>modern</i> seperti
band-band era sekarang… Itulah HUS… dan iya secara musikal saya pribadi
banyak terpengaruh oleh band-band Belgia di H8000 <i>scene.</i><b><i> </i></b><br />
<br />
<a data-mce-href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/aghus.jpg" href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/aghus.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-1231" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/aghus-300x199.jpg" height="199" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/aghus-300x199.jpg" title="aghus" width="300" /></a><b>AgHUS
(vocal) adalah salah seorang aktivis 'bawah tanah' yang juga mempunyai
label sendiri, Diorama Records. Atas pertimbangan apakah sehingga
memepercayakan perilisan Entity pada Hellavila Records ketimbang melalui
label sendiri?</b><br />
<b>AgHUS : </b>Hehehe… dari
dulu khan memang tradisi HUS itu suka lompat-lompat label.. yang intinya
adalah saya suka bekerja sama dengan siapa saja, dan dimana saja…
asalkan untuk mendukung progres HUS sebagai band tentunya, diluar <b>Diorama</b>, HUS pernah bekerja sama dengan <b>Dehidrate Records</b> [Bogor], <b>Paranoid Records</b> [Malaysia], <b>Retribution Network</b> [Japan], <b>Birthdie Records</b>
[Blitar] dalam perilisan album, bersama dengan Hellavila Records
tentunya saya berharap kami akan membuka lebih banyak kesempatan lagi… <i>and who knows</i> ….mungkin kita akan melompat lebih jauh lagi….<br />
<br />
<b>B</b><b>agaimana perkembangan skena hardcore/metal saat ini menurut kalian? Ada rekomendasi rilisan dari skena hardcore/metal terbaru?</b><br />
<b>Yuan :</b> Band-band <i>hardcore/metal</i> di Jogja ini sebenarnya banyak sekali, perkembangannya bisa dibilang baik, untuk rilisan terbaru band di Jogja bisa di simak <b>End Of Julia</b> yang baru saja rilis album, <b>Overseas</b>, <b>Cranial Incisored</b>, <b>Deadly Weapon</b> yang saya dengar sebentar lagi bakal rilis album dan band saya sendiri <b>Godforsaken</b> tahun ini sedang proses mini album dan split album dengan beberapa band disini (promosi <i>sitik</i> :p)<br />
<b>AgHUS :</b> Hmm… saya pikir untuk genre <i>metalcore modern</i>
perkembangannya jelas banyak terlihat, dimana-mana band-band semacam
ini tumbuh subur dan bahkan menjadi bagian dari industri musik modern…
dan tidak perlu dicontohkan mungkin semua juga sudah tahu…. saya lebih
berharap kepada band-band yang setia kepada <i>hardcore/metal tradisional</i>. Mereka yang tetap memainkan <i>hardcore/metal</i> bernuansa <i>lawas</i>
di era sekarang buat saya adalah inspirasi…. Malang memegang kendali
untuk ukuran skena lokal, band baru lahir sementara yang lama tetap
menggigit dan punya wibawa seperti <b>Breath Of Despair</b>, kabar reuni <b>Stolen Vision</b> membuat saya juga penasaran, sementara di luar negeri kabar reunian <b>Harvest</b>, <b>Morning Again</b>, dan <b>Day Of Suffering</b>
jelas begitu menyegarkan… yang lain? Saya pikir setelah daratan Eropa,
tidak ada salahnya perhatian dialihkan ke negara-negara dunia ketiga
belahan benua Amerika seperti Brazil, Chile, Argentina, Columbia, dan
lainnya…<br />
<br />
<b>A</b><b>pa rencana terdekat HUS pasca perilisan Entity?</b><br />
<b>Daru :</b> Rencana terdekat selain promo di beberapa radio, mungkin nanti untuk <i>launching</i> dan <i>tour</i> -nya segera.<br />
<b>Aar : </b>Kemungkinan akan tur kecil, tapi kita masih liat ke depannya bagaimana.<br />
<b>Suryo : </b>Kita akan mengadakan <i>promo tour</i>, tapi masih akan di<i>godog</i> lebih lanjut lagi...<br />
<b>AgHUS : </b>Hmmm….saya tidak akan terlalu bermuluk-muluk tentang apapun <i>plan</i>
kedepan, buat saya pribadi adalah justru dari album ini, selanjutnya
saya berharap ada sesuatu yang berbeda dari band ini, secara personal
tentunya…. perubahan mental, perubahan <i>mindset</i>, proses kreatif
dan semangat kerja itu buat saya lebih penting untuk mendukung
eksistensi band ini daripada berwacana terlalu banyak tapi minim
soliditas… dan itulah ujian buat band ini selanjutnya… mau seperti apa,
waktu yang akan menjawab….<br />
<i>[Interview done by Dozan Alfian]</i><br />
<a data-mce-href="http://www.twitter.com/huslegions" href="http://www.twitter.com/huslegions" target="_blank"><img alt="" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/twitter2.png" height="32" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/twitter2.png" title="twitter2" width="32" /></a><a data-mce-href="http://www.facebook.com/pages/Hands-Upon-Salvation/25613194779" href="http://www.facebook.com/pages/Hands-Upon-Salvation/25613194779" target="_blank"><img alt="" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/facebook.png" height="32" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/facebook.png" title="facebook" width="32" /></a><br />
<br />
<br />
[Posted in EAR Magazine / Webzine, August 10, 2012]<br />Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-35848519926315202692012-08-10T15:14:00.003+07:002012-08-10T15:18:06.853+07:00Suddenly Sunday - Everything Under The Sun<a data-mce-href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsun_cov.gif" href="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsun_cov.gif"><img alt="" class="alignnone size-thumbnail wp-image-1208" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsun_cov-150x150.gif" height="150" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/sudsun_cov-150x150.gif" title="sudsun_cov" width="150" /></a><br />
Suddenly Sunday - Everything Under The Sun (Gigsplay / 2012)<br />
Buat kamu yang pernah mengenal <b>Suddenly Sunday</b> era Sukma Wandan, buang jauh-jauh ekspektasimu akan sebuah album bertensi medium dengan vokal yang empuk membelai telinga<i> a la</i>
Dolores O' Riordan karena Dini Yunita, vokalis baru mereka ini punya
gaya bernyanyi yang berbeda dan mampu bernyanyi dengan kalem maupun liar
dengan sama baiknya!<br />
<b></b><br />
<i>Everything Under The Sun</i>, <i>full length</i> pertama dari kontingen muda-mudi pengusung <i>indie rock</i> ini dibuka dengan track <i>Mighty Sunday</i> yang menghentak, <i>anthemic</i> dan <i>upbeat</i>. Sebuah pembuka yang cukup bergizi dan menunjukkan ke arah mana album ini dibawa. Lanjut ke track-track selanjutnya macam <i>Hibernation, Club Addicted</i> (yang sebelum album ini rilis sudah dibuatkan video klipnya) dan <i>Hollow Night</i> kesemuanya menarik. Tak ada yang timpang, semua track nampak dipikirkan matang-matang alurnya demi menjaga <i>flow</i>. Menjadi agak tertegun ketika mereka memasukkan 3 lagu lama di EP <i>Music Box</i> (2008) ke dalam album ini dengan aransemen baru. Mau tak mau jadi mendadak membandingkan Dini dengan Wandan. Terutama lagu <i>Music Box and Glowing Tree</i>
dimana lagu ini sudah direkam sebanyak 3 kali dengan 3 vokalis yang
berbeda pula. Entahlah, yang jelas mereka tidak sekedar main aman dengan
membawakan ulang lagu lama yang di refresh itu. Semuanya di
re-interpretasi dengan baik. Tak cukup sampai disitu, pada lagu <i>Red Wall</i> Suddenly Sunday mengundang Seto Lareno untuk turut serta unjuk suara. Egha Eshayoga pun ikut andil dalam sebuah <i>remix</i> dari lagu <i>Club Addicted</i>.<br />
Kualitas audio yang ditawarkan pun mengalami peningkatan. Unsur <i>ambience</i>
yang dulu lumayan ditonjolkan sekarang nyaris murni digantikan
sepenuhnya dengan harmonisasi departemen gitar yang kali ini di pegang
oleh duo Adi Wijaya dan Helmy Febrian. Sesi ritmis pun padu-padan, Woro
Agustin (Bass) dan Dewi Sarmudyahsari (Drum) seakan sepakat dan
segendang sepenarian dalam mendikte <i>beat</i>.<br />
Album ini mempunyai banyak nilai plus dan sayang untuk dilewatkan, terutama dengan adanya versi rilisan fisik yang berupa<i> handmade packaging</i> berbentuk <i>notebook</i> dan kabarnya hanya dibuat sebanyak 200 buah. Selebihnya bisa diunduh <i>via</i> dunia maya setelah terlebih dahulu membeli merchandise Suddenly Sunday yang disertakan kode unduh.<br />
Itulah
Suddenly Sunday dengan segala kreatifitasnya. Mereka seakan
memproklamirkan bahwa mereka lahir dari industri kreatif, menolak
sesuatu yang konvensional, ogah di dikte pasar dan memilih untuk
menampilkan beberapa penyegaran meskipun tidak sepenuhnya menawarkan
sesuatu yang baru<i>. </i><i>[D.A]</i><br />
Benchmark : Young And Restless, Yeah Yeah Yeahs.<br />
[8 /10]<br />
<a data-mce-href="http://www.twitter.com/suddenlysunday" href="http://www.twitter.com/suddenlysunday" target="_blank"><img alt="" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/twitter2.png" height="32" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/twitter2.png" title="twitter" width="32" /></a><a data-mce-href="http://www.facebook.com/suddenlysunday" href="http://www.facebook.com/suddenlysunday" target="_blank"><img alt="" data-mce-src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/facebook.png" height="32" src="http://earmagazine.com/wp-content/uploads/2012/08/facebook.png" title="facebook" width="32" /></a><br />
<br data-mce-bogus="1" />
[Posted on EAR Magazine / Webzine, August 6, 2012]Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-28943716778010688902012-06-16T13:58:00.003+07:002012-06-16T14:08:20.392+07:00Sebuah Pengalaman Spiritual Atas Apa yang Mereka Tulis.2 tahun terakhir ini saya mulai mengumpulkan CD dari 2 band favorit saya
Jesu dan Boris dengan tujuan mengembalikan rasa penasaran masa lalu ketika SMP
dulu saya membeli kaset. Dahulu waktu saya membeli kaset, saya pasti akan
sangat penasaran dengan lirik, gambar yang terdapat di <i>sleeve</i> dalam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cover</i> kaset dan hal lain yang tidak
tampak selain <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cover</i> depan kaset itu
sendiri. Seiring berkembangnya teknologi, saya menjadi manusia yang pelit dan
cenderung malas. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kini kita berada dalam era
digital yang memungkinkan semua yang kita mau dapat kita unduh melalui dunia
fiber optik yang saling terkoneksi. Saya sudah sangat jarang sekali mendapati
kepuasan ketika membuka plastik CD untuk kemudian menjelajah konten apa saja yang
terdapat di dalam CD tersebut, saya sudah jadi pribadi simpel yang hanya
mendapat edukasi musik dari sebuah sajian band melalui (hanya) sajian utama,
yaitu musik band itu sendiri. Agak terlalu berlebihan mungkin kalau saya
mengatakan seperti itu, selain karena masih pendeknya durasi saya dalam
mengumpulkan CD, juga karena dalam tulisan ini nantinya ada contoh pengalaman
spiritual yang di dapat dari band yang belum saya miliki bentuk fisik CD-nya.<br />
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Z7Ph_5j7X2WTJXjfGEBSomjrDBLI8poYyuch-RJ3aFxq8UlA30bbR8dGgr25bjnHgLbw41XljnjL_JSlvv0dyDJr6ALOtwu8q0TveKIMv587H8V0sRtCoRK4-1mNKSUdU-USt_67hvF8/s1600/jesu_live.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Z7Ph_5j7X2WTJXjfGEBSomjrDBLI8poYyuch-RJ3aFxq8UlA30bbR8dGgr25bjnHgLbw41XljnjL_JSlvv0dyDJr6ALOtwu8q0TveKIMv587H8V0sRtCoRK4-1mNKSUdU-USt_67hvF8/s400/jesu_live.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Justin K. Broadrick (Jesu)</td></tr>
</tbody></table>
Pengalama spiritual pertama saya dapat dari album kedua Jesu atau full album pertama
mereka yang bertitel ‘Jesu’. Hanya berjarak 4 bulan setelah Jesu merilis ‘Heartache’,
rilislah album ini. Review secara detail musik mungkin semua orang sudah dapat
mengaksesnya melalui Wikipedia, namun secara spiritualitas, album ini memberi
pengalaman yang sangat luar biasa terhadap saya, hampir tanpa jeda telinga saya
bisa berdengung memunculkan nomor - nomor Jesu di album ini. Mulai saya dengar
akhir 2007 (sangat telat sekali), saya baru mampu mendatangkan CD album ini
awal 2012 kemarin. Paket yang datang sungguh sangat mengejutkan karena disisipi
sebuah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">promo pack</i> dari album ini.
Tidak ada yang menarik dari kemasan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">promo
pack </i>album ini, sampai saat saya menemukan kertas kecil berisi tulisan dari
Nathan T. Birk mengenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">"Introducing
</i>Jesu<i style="mso-bidi-font-style: normal;">".</i> Saya pikir tulisan
itu akan sangat gampang karena siapa sih yang tidak tahu Justin Broadrick
(silakan di akses melalui Wikipedia), tapi saya salah besar, Nathan menuliskan
kembali siapa Justin Broadrick dan apa itu Jesu dengan bahasa yang sangat
simpel dan agung. Sama sekali tidak saya temukan pilihan kata yang berlebihan
untuk <br />
menggambarkan kedua objek di tulisan itu, Nathan membuang semua sumber general
a la Wikipedia dengan menambahkan konsentrat khusus miliknya, ya pengalaman
spiritualnya dalam mendalami dan mengintimi sosok Broadrick di Napalm Death,
Godflesh dan Jesu sendiri. Panjang mengalun layaknya musik Jesu tulisan Nathan
itu dan diakhiri dengan klimaks/anti-klimaks yang kadang kita harapkan/tidak
harapkan sebagai penutup, benar - benar sangat identik dengan komposisi yang Jesu
mainkan dalam berbagai albumnya --penuh opsi--. Nathan hanya menulis penutup
keseluruhan tulisan dengan (kurang lebih) seperti ini: "<i style="mso-bidi-font-style: normal;">It is God(head) himself delivering pure
manna on </i>Jesu".<br />
<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2FeL-ffZ2rKOvsjOPqymdPSPcmW9wsqpOy3mQ72HQv8UXlYNBOIJloRX25Oh9H_kJ2OfakyowCSYFVX6ChoZB6d7uWL0t2K0Ubc8U0Kt1j6OC2BrUr78vINO9h45d2HY0Vd0k4tdGvSr4/s1600/Boris.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2FeL-ffZ2rKOvsjOPqymdPSPcmW9wsqpOy3mQ72HQv8UXlYNBOIJloRX25Oh9H_kJ2OfakyowCSYFVX6ChoZB6d7uWL0t2K0Ubc8U0Kt1j6OC2BrUr78vINO9h45d2HY0Vd0k4tdGvSr4/s320/Boris.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Boris</td></tr>
</tbody></table>
Pengalaman spiritual kedua saya dapat dari mp3 album milik Boris yang berjudul ‘Flood’.
Kesan pertama ketika saya mendengar album ini cuma satu, kecil kemungkinan
untuk mendatangkan album ini dalam bentuk CD. Kesan kedua adalah pengalaman
spiritual yang berkali - kali saya tunda untuk saya tuangkan dalam bentuk
rangkaian kalimat panjang. Rangkaian Flood I - Flood IV saya pikir terlalu
sakral untuk sekadar ditulis oleh pemula seperti saya. Lama saya mengalami
kecanduan terhadap 4 komposisi ini tanpa berani mengungkapkan kekaguman saya,
karena memang tidak pantas sama sekali, bahkan terkesan kurang ajar, untuk
mengkalimatkan deretan apa yang dimainkan Boris di album ini. Hanya ada puja -
puja bagi album ini. Sampai saat suatu hari saya menemukan review yang paling
tepat untuk album ini di Sputnik Music yang terkenal dengan keahliannya untuk
mencaci sebuah album yang buruk. Adalah Kyle Banick yang dengan sangat berani
mengkalimatkan perjalanan selama lebih - kurang 1 jam 12 menit dalam Flood.
Kalimat pembukanya simpel sekali (kurang lebih) " <i style="mso-bidi-font-style: normal;">There's a very thin line between repetition and hypnotism. </i>Boris <i style="mso-bidi-font-style: normal;">walks that line</i>.", kemudian Kyle
melanjutkan tulisan panjangnya dengan mendetail, komposisi per-komposisi,
sentuhan ajaib demi sentuhan ajaib, pengalaman pendengaran demi pengalaman
pendengaran. Sangat detail. Sekali lagi, sama dengan apa yang dilakukan Nathan
ketika menutup "perkenalan" Jesu, Kyle menutup rangkaian
pengkalimatan albumnya dengan "<i style="mso-bidi-font-style: normal;">That
is magic, That is</i> Boris"<br />
<br />
Saya kemudian menyimpulkan apa yang saya tulis bukan dalam kapasitas saya pamer
CD, tapi pada gaya penulisan yang nikmat di baca di era <i style="mso-bidi-font-style: normal;">post-modernisme</i> ini. Nathan dan Kyle tahu benar manusia era <i style="mso-bidi-font-style: normal;">post-modernisme</i> sudah lahir dengan
sebuah keping <i style="mso-bidi-font-style: normal;">chip</i> Wikipedia di otak
mereka masing - masing, akan sangat sia - sia melakukan penulisan penuh riset
terhadap 2 album yang sangat baik diatas hanya dengan menyasar edukasi musik
standar a la Wikipedia. Manusia jaman <i style="mso-bidi-font-style: normal;">post-mod</i>
sudah terlalu pintar, sudah teredukasi dengan baik, sudah terlalu pandai
memanipulasi kalimat dengan pilihan kata yang wah dan kaya makna. Namun, pasti
kita bisa memahami perbedaan yang dialami pengalaman otak dengan pengalaman yang
jauh melebihi pengalaman batiniah, ya pengalaman spiritual. Pengalaman
spiritualitas akan mampu membohongi bahkan otak yang sudah disisipi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">microchip</i> Wikipedia sedari manusia
lahir. Sisi spiritualitas manusia Wikipedia akan mengakuinya.*<br />
<br />
<br />
__________________________________________<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-jEAUb50ia0AYl2F8hzRMh339h2QLIHS5aHtPvL6KyZlDLNYnRicvvLqNDVOIe7ByX5JS8QC8HDGYIP7laoMFdZIwjdzEsnZHvxyXDvwgvoKSKeuwLhLPKEjYNzLGNGT_4ykF5JizGn6_/s1600/wiman2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-jEAUb50ia0AYl2F8hzRMh339h2QLIHS5aHtPvL6KyZlDLNYnRicvvLqNDVOIe7ByX5JS8QC8HDGYIP7laoMFdZIwjdzEsnZHvxyXDvwgvoKSKeuwLhLPKEjYNzLGNGT_4ykF5JizGn6_/s320/wiman2.jpg" width="320" /></a></div>
*Artikel ini ditulis oleh teman, rekan, sejawat, saudara seperjuangan Wiman Rizkidarajat.<br />
<br />
Lihat Mixtape Exhibition Wiman Rizkidarajat di <a href="http://dozan-alfian.blogspot.com/2012/02/mixtape-exhibition-wiman-rizkidarajat.html" target="_blank">sini</a> <br />
<div class="MsoNormal">
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-38153747371456449182012-06-04T12:02:00.001+07:002018-08-18T15:37:03.749+07:00Mixtape Exhibition: HALIM BUDIONO<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Introduksi oleh Dozan Alfian</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Daftar lagu dan kisah dibaliknya oleh Halim Budiono</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRVyG5Dy8-WpJFLv2hjKguCoFV5isZ54CU6TnbccYaCDQeaOzb3t2w8Y8SYBpngoeEVaYHm1w3n-SGjSRpEeeY95a_JHHLdizmen7o-yqHy3HxhjGc7SsIlUr4k4iFi-VhCzGLwBjWpXDT/s1600/mixtape.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRVyG5Dy8-WpJFLv2hjKguCoFV5isZ54CU6TnbccYaCDQeaOzb3t2w8Y8SYBpngoeEVaYHm1w3n-SGjSRpEeeY95a_JHHLdizmen7o-yqHy3HxhjGc7SsIlUr4k4iFi-VhCzGLwBjWpXDT/s400/mixtape.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Memberikan ruang eksibisi bagi seorang Halim Budiono dan merangkumnya dalam sebuah mixtape dengan jumlah dan durasi yang terbatas sesungguhnya adalah kurang ajar dan minus ewuh-pakewuh budaya Timur. Ibaratnya saya melakukan sebuah tindakan tak senonoh lagi kontra-etika pada sang Begawan Musiklopedia Berjalan tersebut. Betapa tidak, saya mengenalnya secara personal pada tahun 2007 dan sampai saat ini tak hentinya saya dibuat menunduk malu --sembari memasang <i>gesture</i> layaknya bawahan dimarahi atasannya-- karena merasa sejauh apapun pengetahuan musikal saya, selalu saja kalah seribu langkah dari apa yang diketahui Halim. Maka jelas sudah, membatasi sesi eksibisi musikalnya dalam satuan waktu yang dibatasi mungkin hanya akan serupa fenomena gunung es, dimana dibawah puncaknya masih ada banyak bagian yang bisa digali dan diambil ilmunya dan hanya bisa didapat setelah berguru padanya puluhan tahun :D.</span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Secara pribadi harus saya akui, Halim merubah pandangan saya terhadap musik dan segala macam turunannya. Jika kalian adalah orang-orang yang berkiblat pada musik Barat, maka Halim kebalikannya. Meski tidak menampik pengaruh Barat, Halim beberapa kali berkata pada saya bahwa saat ini gudangnya musik yang berhak menyandang kata '<i>awesome</i>' dan mempunyai harta karun musikal justru berada di Jepang. Tak heran jika playlistnya banyak menyodorkan band-band Jepang. </span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Saat kamu mulai jenuh dengan <i>playlist</i> yang berseliweran di pemutar tembang digitalmu, cobalah dengarkan mixtape ini. Selain memberikan perspektif yang berbeda, ini juga menantangmu, siap atau tidak kau menerima perubahan.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Oke, tak perlu banyak cakap, persiapkan telinga anda dan nikmatilah mixtape kali ini. <i>Dear Lads and Lasses, please welcome, </i>Halim Budiono <i>and his mixtape! </i>:</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Natsumen - New Summer Boy <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Never Wear Out Your Summer XXX!!! - Topmen/umaTopmen/uma 2006)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEwVZrEtnpZRueCvQxDsAhi_xLUVibpnJvqNYrjRO6h9iyn2mkwo1I4xi2YsG80hKS914uE3zTmCDI7Ij08JwtWxlNZJUEnoVEjwmPJQ3GrR-jdpuKuWcsGZ66NJE_AF_FSFHCBwpnXlZT/s1600/NATSUMEN.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEwVZrEtnpZRueCvQxDsAhi_xLUVibpnJvqNYrjRO6h9iyn2mkwo1I4xi2YsG80hKS914uE3zTmCDI7Ij08JwtWxlNZJUEnoVEjwmPJQ3GrR-jdpuKuWcsGZ66NJE_AF_FSFHCBwpnXlZT/s320/NATSUMEN.jpg" width="266" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Mix canggih <i>post-rock </i>dengan <i>free jazz</i>, lagi-lagi dari Japan, jadi jangan mengira ini campuran ala </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i>post-rock</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> Eropa/USA yang mendayu :p <i>this is </i>Japan<i>, always unpredictable! </i><br />Salah satu contoh melebur tanpa batas :)<br /><br /><b>Televon Tel Aviv - Fahrenheit Fair Enough </b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Fahrenheit Fair Enough - Hefty!Records/2001)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizshr45WCMIJOvKv1v1gWT7EUFARgejuXNEnRNw7yKD6_o_MIh5Zrq6Xvq2aDo9RijXXLtps2eMETfIm1P3NwXXlQWi0hIWJdMbaLUbAmNYvC_AGkho5l-TLe-NCVYuLMeNNMfh5i1Mxc4/s1600/telefontelaviv.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizshr45WCMIJOvKv1v1gWT7EUFARgejuXNEnRNw7yKD6_o_MIh5Zrq6Xvq2aDo9RijXXLtps2eMETfIm1P3NwXXlQWi0hIWJdMbaLUbAmNYvC_AGkho5l-TLe-NCVYuLMeNNMfh5i1Mxc4/s320/telefontelaviv.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Album <i>masterpiece</i> dari mereka! <i>Electronic/glitch</i> bercampur <i>noise</i> yang indah!<br /><br /><b>Fantomas - 04-13-05 Wednesday <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Suspended Animation - Ipecac 2005)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKqIiZCLm2d2HzASFSJfymQvCcvKrOcFs5bq4W7F9tQTeTwurXK-qCJhvRLa3jMu-hZ40w0nL1K3VmM9WG6iEHRrR5bZ8a6E-CeJs7_9mb57baYbhH1DBVA0hB0ek2kMv9OWpQDC3OFH3i/s1600/fantomas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKqIiZCLm2d2HzASFSJfymQvCcvKrOcFs5bq4W7F9tQTeTwurXK-qCJhvRLa3jMu-hZ40w0nL1K3VmM9WG6iEHRrR5bZ8a6E-CeJs7_9mb57baYbhH1DBVA0hB0ek2kMv9OWpQDC3OFH3i/s320/fantomas.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Salah satu proyek supergrup dari Mike Patton, dimana sebuah konsep album dengan tema April 2005, track ini salah satu dari total 30 track yang semua berjudul berdasar tanggal, dari tanggal 1 sampai 30 April ;) Entah apa maksudnya, mungkin supaya mendengar per hari? ;p<br /><br /><b>Koenji Hyakkei - Tziidall Raszhisst <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Angherr Shisspa - Skin Graft Records 2005)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5b80n5kdWlMhWojFEFmB_ZVziEy-pwsfV9WKLcnJaGQHtTey7HRYvFmC8VAV12YR-oHgVGtB-v04IsgVlG4lyVXjhgW7OpdZfzLJ8HDkinl3y7PRz_mvaqWyreWdhK18r1VBsuM04tamG/s1600/Koenji_Hyakkei_small.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5b80n5kdWlMhWojFEFmB_ZVziEy-pwsfV9WKLcnJaGQHtTey7HRYvFmC8VAV12YR-oHgVGtB-v04IsgVlG4lyVXjhgW7OpdZfzLJ8HDkinl3y7PRz_mvaqWyreWdhK18r1VBsuM04tamG/s320/Koenji_Hyakkei_small.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;"> </span></b><br />Band dari Yoshida Tatsuya / Ruins. Kalau Ruins saja sudah kacau seperti itu, untuk Koenji Hyakkei masih menambah kekacauan itu dengan <i>flute</i> dan vokal!<br /><br /><b>Melt Banana - Type B For Me <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;"> (Scratch or Stitch - Skin Graft Records 1995)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDRu7cG32k4oxuWU9m1FDWRCybyPEsCcEfibc_e1EhC_4YgMX6VATyX08pjqdrqvgdF0rolGQOT50YDxvwvGZOzU3ORI-uBwdQ-wGDYWUkIgHklqcYbjv8gCDK6S8mRPGiUgIxAPRTn8Ln/s1600/meltbanana.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDRu7cG32k4oxuWU9m1FDWRCybyPEsCcEfibc_e1EhC_4YgMX6VATyX08pjqdrqvgdF0rolGQOT50YDxvwvGZOzU3ORI-uBwdQ-wGDYWUkIgHklqcYbjv8gCDK6S8mRPGiUgIxAPRTn8Ln/s320/meltbanana.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i>Dont ask me, "What is your blood type?"</i>, A, B, O, AB.<br />Lirik dan musik yang singkat, cepat, panik, bising! Awal tahun 2000-an saat pertama kali menemukan dan mendengar mereka. Mendengar musik mereka seperti ingin lompat-lompat sambil terus berteriak-teriak sampai kepala sakit. Seperti khas band-band Japan, selalu menghasilkan musik yang tidak terduga, mereka meledak-ledak dengan lepas, nakal dan liar. Mendengar mereka pertama kali selanjutnya benar-benar merubah pandangan saya tentang musik.<br /><br /><b>Toe - Our Next Movement <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(For Long Tomorrow - White Noise Records 2010)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5z4-SRUz3EKRqtx5zhPP1BMR7jXYdRyhkaLGLHK_RuzLb7N7bEzxAi9baIiEdzym_Y1AouO9eFl-zcbv6NHLsQh4kJWgm7bKHTIf1M-vprMpuVTwztf0YduyqpKKLxNyehUzYuPtocwQV/s1600/toe.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="176" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5z4-SRUz3EKRqtx5zhPP1BMR7jXYdRyhkaLGLHK_RuzLb7N7bEzxAi9baIiEdzym_Y1AouO9eFl-zcbv6NHLsQh4kJWgm7bKHTIf1M-vprMpuVTwztf0YduyqpKKLxNyehUzYuPtocwQV/s320/toe.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Salah satu lagu yang saya tunggu-tunggu waktu mereka manggung di Jakarta beberapa bulan lalu, selain I Dance Alone tentunya, tapi sayangnya lagu ini justru tidak di bawakan :( . </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i>Post-rock</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> dengan teknikal yang presisi, ini yang membuat saya selalu terkagum-kagum dengan </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i>post-rock</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> Japan, mereka menelan <i>influence</i> dari luar dan memuntahkan ide-ide mereka dengan sangat berbeda!<br /><br /><b>Midori - Swing <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(single/bonus DVD - Sony Music Entertainment 2004)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjCX3KLrcHgW47IWGw32lCAQ9g1cJlXo3eW8g_WDIQ76VhBNq7sXaajlALWoZc8Rd1aKGEjzxKXv1Azr1urTxX8oyi73h7f7NOh-zaxCUJFv9DpKDLGM7B7fcdQN3PeJKnhlHfOCRjbyN_/s1600/Midori.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjCX3KLrcHgW47IWGw32lCAQ9g1cJlXo3eW8g_WDIQ76VhBNq7sXaajlALWoZc8Rd1aKGEjzxKXv1Azr1urTxX8oyi73h7f7NOh-zaxCUJFv9DpKDLGM7B7fcdQN3PeJKnhlHfOCRjbyN_/s320/Midori.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sudah lama tidak mengikuti perkembangan mereka, kabar terakhir mereka sudah bubar :( Ibarat Melt Banana itu sekolah musik, nah ini junior mereka, meledak-ledak, kadang terdengar setengah matang, kacau, bising, dan sensasational dengan <i>live</i> nya yang brutallll ;) Lagu ini yang ter-<i>catchy </i>dari mereka.<br /><br /><b>Kashiwa Daisuke - april.#02 <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(april.#02 - onpa))))) 2006)</span></b></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPd6uUj3VgDETtinLwdaQ4BZT5vtPaurWZiSramGvQUvUms-aJpXedkbJ_rDJJluhaymwk454_Vdjg-szMqEQj0bpd7jTgzuuWr89OCN0XTfCog7hA7ogucgNniZyXVruw1P-4gqV31uUf/s1600/kashiwadaisuke20101.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPd6uUj3VgDETtinLwdaQ4BZT5vtPaurWZiSramGvQUvUms-aJpXedkbJ_rDJJluhaymwk454_Vdjg-szMqEQj0bpd7jTgzuuWr89OCN0XTfCog7hA7ogucgNniZyXVruw1P-4gqV31uUf/s320/kashiwadaisuke20101.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Setelah terpana dengan Televon Tel Aviv (Fahrenheit Far Enough) sekian tahun kemudian saya di kejutkan dengan 'menemukan' dia. Yang membuat saya ketagihan untuk selalu mendengar dan haus <i>electronic (glitch?) </i>semacam ini.<br /><br /><b>The Dillinger Escape Plan - Mullet Burden <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Under The Running Board - Relapse Records 1998)</span></b></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJda88JQXjCj7PeYf6Mfcl9eYHuBN_I1JZa1_Wa-sjw92UXKecO_TtWDd4BilaVXwMfOZp36BNOYlIdp7eHPAVX65kAHz_wUHowc7H8x1fesuYiJITDxo1sgQ7OQYGy7OxHxQdKAc04XC7/s1600/thedillingerescapeplan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJda88JQXjCj7PeYf6Mfcl9eYHuBN_I1JZa1_Wa-sjw92UXKecO_TtWDd4BilaVXwMfOZp36BNOYlIdp7eHPAVX65kAHz_wUHowc7H8x1fesuYiJITDxo1sgQ7OQYGy7OxHxQdKAc04XC7/s320/thedillingerescapeplan.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;"> </span></b>Lagu mereka ter-<i>chaos</i>, terbrutal dan paling berbahaya! Muncul dalam EP Under The Running Board (1998) dimana saat itu sebagai awal perkenalan mereka dengan Relapse, yang selanjutnya disusul dengan <i>masterpiece full-lenght</i> Calculating Infinity. Tidak cuma musiknya yang menggila, liriknya juga menarik untuk disimak detil dengan penggalan-penggalan yang sulit untuk diikuti. Masih dengan vokalis lama mereka, Dimitri Minakakis yang bagi saya, ini adalah formasi terdahsyat dan terjenius mereka, dan vokalis yang paling pas untuk mereka!<br /><br /><b>Naked City - NY Flat Top Box </b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Naked City - Elektra/Nonesuch 1989)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg358tPvbMDyLYHV__KnLxHRORAR440XLn4-JP2GvCR_LWhTk-XGV3zdk9jIJtuEhSxEu7BJELn4-nvrLLXoMuLjPmqnd-agwHcHl6pimkVCQZUG7Nyy1Hkobpe9Y6hDeQP-4wsu6cymnxv/s1600/nakedcity.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg358tPvbMDyLYHV__KnLxHRORAR440XLn4-JP2GvCR_LWhTk-XGV3zdk9jIJtuEhSxEu7BJELn4-nvrLLXoMuLjPmqnd-agwHcHl6pimkVCQZUG7Nyy1Hkobpe9Y6hDeQP-4wsu6cymnxv/s320/nakedcity.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Proyek John Zorn, pentolan New York Jazz Club (NYJC) yang paling <i>extreme</i>. Mendengar Naked City pertama dari kompilasi Thrash Generation sekitar tahun 91, cuma pada saat itu benar-benar tidak mengerti apa yang mereka mainkan. Yang saya ingat adalah review tentang musik mereka, yang digambarkan seperti TV dengan 70 chanel yang menyala bersamaan/bergantian dengan cepat! Sampai kemudian mendengar full album mereka sekitar tahun 2000-an, dan mereka ini adalah biang keladi dari semua proses <i>brainstorming</i> musik di kepala saya.<br /><br /><b>Spangle Call Lilli Line - Veek </b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Nanae - P-Vine Japan 2002)</span></b></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRRInyINIyS-jYrfwuu2-eT3HpGekJK8uJeKelmjo5CObknALtgomPyf1FliKh4o7jY-5xNTf1bxVGXuJAc0mz8EL9N8agGD9EPI8YtspwyfbOvYw_PcGZ_yDfClQ3aAv98HGwGgz9LMBI/s1600/spanglecalllilliline-o71i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="159" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRRInyINIyS-jYrfwuu2-eT3HpGekJK8uJeKelmjo5CObknALtgomPyf1FliKh4o7jY-5xNTf1bxVGXuJAc0mz8EL9N8agGD9EPI8YtspwyfbOvYw_PcGZ_yDfClQ3aAv98HGwGgz9LMBI/s320/spanglecalllilliline-o71i.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i>Always on the top list!</i> Salah satu band <i>indiepop/electronic</i> paling produktif dari Japan. Dengan selalu khas ala Japan, tak terduga mereka bisa membuat musik seperti itu.<br /><br /><b>Fredrik Thordendal's Special Defect - Through Fear We Are Unconscious + Death At Both Ends <span style="font-size: x-small;">(Sol Niger Within - Ultimate Audio Entertaintment 1997)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQoawyTGKtI7LpHy9U5EXygzcHkXZ60bwzmm5Yur30vBIw_zHlndaq0svX4f5qf3So5ZHjgDv9b8Oft-gcqMLtLulul-4uTw0UfGAbEFlvfGTcyTkY6AGQhaf4_jz0mDitF7Px6uMljATe/s1600/fredrik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQoawyTGKtI7LpHy9U5EXygzcHkXZ60bwzmm5Yur30vBIw_zHlndaq0svX4f5qf3So5ZHjgDv9b8Oft-gcqMLtLulul-4uTw0UfGAbEFlvfGTcyTkY6AGQhaf4_jz0mDitF7Px6uMljATe/s320/fredrik.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">2 buah cuplikan (jadi maaf terpotong) dari satu komposisi sepanjang kurang lebih 40 menit, yang dipecah menjadi 29 track, dari mahakarya genius Fredrik Thordendal (Meshuggah/guitars). Album ini dirilis pertama kali tahun 1997, dan sampe sekarang ini tetap menjadi <i>one of the most avant-garde metal releases ever!</i> Komposisi dahsyat yang bertahun kemudian menjadi dasar dari semua band yang menggunakan struktur <i>polyrhythmic /</i> meshuggah-<i>esque</i>, <i>math metal,</i> etc. Album ini mungkin dimainkan oleh alien, sehingga benar-benar mencuri masa depan!<br /><br /><b>Sieges Even - Repression </b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Life Cycle - Steamhammer 1988)</span></b></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheWUdijrPnnT4P60n5utRtWBXYRd4zvGF89Q3I1MNWC2ZLr7YcQa0mcbCxFmeD_puc_A-yl_iHu_hTpZwmWj5wbB3f9lqzkO54VAOUnPKmVv4OEehpy4dcnukCmzDlG6om86FMyv9_318S/s1600/siegeseven.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="253" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheWUdijrPnnT4P60n5utRtWBXYRd4zvGF89Q3I1MNWC2ZLr7YcQa0mcbCxFmeD_puc_A-yl_iHu_hTpZwmWj5wbB3f9lqzkO54VAOUnPKmVv4OEehpy4dcnukCmzDlG6om86FMyv9_318S/s320/siegeseven.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i>Progressive Metal</i> dari Munich (Jerman), yang sangat mengaggumkan pada tahun 1998 sudah bisa bikin musik sejahat ini ;) <br /><br /><b>Gism - Good As It Is <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Military Affairs Neurotic - Beast Arts Records 1987)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEtr1dM52n-LVMXv1qyRKTNADFwVW9XgFDTH__DX7DuLRQM81Zfaf0XImacDC0KGGG-_kwIEe8mzEwU5biXSvZSMfihToLiZIhsy1IXxJPjrWMCNr8958GyDxwqxF8DZg9TZHlViRKm8Sm/s1600/gism.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEtr1dM52n-LVMXv1qyRKTNADFwVW9XgFDTH__DX7DuLRQM81Zfaf0XImacDC0KGGG-_kwIEe8mzEwU5biXSvZSMfihToLiZIhsy1IXxJPjrWMCNr8958GyDxwqxF8DZg9TZHlViRKm8Sm/s320/gism.JPG" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Banyak disebut campuran Discharge dengan Iron Maiden ;) Lagi-lagi Japan, yang entah kenapa selalu bisa memberi output yang jauh berbeda dengan apa yang mereka serap. Ini mungkin album terbaik mereka, silakan cek Japan punk di era 80-an.<br /><br /><b>Lethargy - Carborne<span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(It's Hard to Write with a Little Hand - Dirty Girl Music / Endless Records 1996)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjjQpJLIF1T9Fnjc67iQD2UjPW2nrGu08ds2ZD2UVYgZxl2dcLDzlPDaPT4bh9zN08h8DMJk2naQ4bJtE1ZLCDDLpa2CAj2LoKdBu_xHhC9SD-s8p5xMTCdoBdiNDoDRUPaISpY29Nuo_F/s1600/lethargy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjjQpJLIF1T9Fnjc67iQD2UjPW2nrGu08ds2ZD2UVYgZxl2dcLDzlPDaPT4bh9zN08h8DMJk2naQ4bJtE1ZLCDDLpa2CAj2LoKdBu_xHhC9SD-s8p5xMTCdoBdiNDoDRUPaISpY29Nuo_F/s1600/lethargy.jpg" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Band New York ini merupakan salah satu biang keladi 'kekacauan' musik sekarang! Meski sudah bubar pada tahun 1999 jejak karyanya bisa diliat di lompatan-lompatan personilnya. Jebolan Lethargy meloncat ke Today Is The Day (In The Eyes Of God / 2009), dan belum cukup, kemudian mendirikan Mastodon... (Drum/Brann Dailor, guitar/Bill Kelliher). Jadi bisa dibayangkan sekarang, mengapa Remission itu album Mastodon yang sangat dahsyat (menurut saya). Dan personil lain, Erik Burke (guitar/voc) juga kemudian meloncat untuk mengisi di band-band seperti Nuclear Assault, Sulaco, Kalibas, Brutal Truth, etc. Saya mengganggap mungkin inilah cikal bakal yang kemudian orang menyebut dengan <i>chaotic or whatever you name it. </i><br /><br /><b>Panzerballett - Zickenterror <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(Starke Stucke - ACT 2008)</span></b></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi13hdDToLmqTiuVKWn6T84Cr-pd2hCUpB-uLt8n2lCZ2GMpJ7o6zQ8oE95M-MOrVAxoApEM0hclNxj8lIICEUF1f6OZoa4D2_UwKMx2_RPfgztYBu3KaBNy1iGeBKvBg2WDCQw9rEinx-R/s1600/Panzerballett_2906_by_Marc_Dietenmeier_2009-03-01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi13hdDToLmqTiuVKWn6T84Cr-pd2hCUpB-uLt8n2lCZ2GMpJ7o6zQ8oE95M-MOrVAxoApEM0hclNxj8lIICEUF1f6OZoa4D2_UwKMx2_RPfgztYBu3KaBNy1iGeBKvBg2WDCQw9rEinx-R/s320/Panzerballett_2906_by_Marc_Dietenmeier_2009-03-01.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Satu kota dengan Sieges Even, Munich (Jerman) hanya saja musik mereka sangat berbeda. Musik mereka banyak terinfluence macam-macam, dari classic jazz, funk, sampe Meshuggah! Kusus untuk lagu ini mereka jadi seperti Melt Banana yang diperhalus ledakannya, dan jazzy ;)</span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Virulence - Entrance <span style="font-size: x-small;"> </span></b></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b><span style="font-size: x-small;">(A Conflict Scenario - Morbid Records 2001)</span></b></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw-DXYjj8gKTkgxiWiqCaLO8SdmWXJ6v_DPOIrmReK0RrHA7hpdEt9Mh32yxi-e-7f4TzDDOEWzn9Pe_Eyp0orhEk6mbqWuMeanu2ohjOdepXQcZ03sJsWvZQKNTkbOOKk2Hy3YUvfDqrn/s1600/virulence.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw-DXYjj8gKTkgxiWiqCaLO8SdmWXJ6v_DPOIrmReK0RrHA7hpdEt9Mh32yxi-e-7f4TzDDOEWzn9Pe_Eyp0orhEk6mbqWuMeanu2ohjOdepXQcZ03sJsWvZQKNTkbOOKk2Hy3YUvfDqrn/s320/virulence.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ini baru intronya ;) tapi dari sini sudah bisa dibayangkan isi albumnya dan band macam apa Virulence ini... Awalnya gara-gara mencoba dengar waktu ditawarin CD nya (sekitar 10 tahun yang lalu), dan baru dengar intro ini saja, saya langsung memutuskan mengambilnya. Shocking! Dan ternyata dugaan saya benar, album yang edan! Oh iya cover album ini juga menjadi salah satu inspirasi untuk mengerjakan cover album Cranial Incisored... (klik <a href="http://dozan-alfian.blogspot.com/2012/04/behind-cover-cranial-incisored-lipans.html" target="_blank">disini</a> untuk membaca artikel "Behind the Cover: Cranial Incisored's Lipan's Kinetic")</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">__________________________________________________</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhLSrzSXbJCzFF3sma1PKd1TJESI7XcR_JqBFFbeBujM-Eo8gi9Lrp_YvatRhUdL8cqQKqsEd0YietMLsxbgHL64PRXTLbz7uEPm1KEcEmzp0br-AzMuQZ5eIM9h1mTOzfV6s_JMJIX0Xh/s1600/iki.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhLSrzSXbJCzFF3sma1PKd1TJESI7XcR_JqBFFbeBujM-Eo8gi9Lrp_YvatRhUdL8cqQKqsEd0YietMLsxbgHL64PRXTLbz7uEPm1KEcEmzp0br-AzMuQZ5eIM9h1mTOzfV6s_JMJIX0Xh/s320/iki.jpg" width="240" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Halim Budiono, gitaris dari <a href="http://www.facebook.com/cranialincisored" target="_blank">Cranial Incisored</a>, Managing Director <a href="http://earmagazine.com/" target="_blank">EAR Magazine/webzine</a>, desainer grafis, kolaborator musikal, kolektor CD/DVD, dan rentetan gelar yang tak bisa saya ingat satu-persatu. Mengabdikan diri sepenuhnya pada musik dan menolak otaknya diracuni substansi negatif apapun bentuknya. </span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Follow Halim on Twitter <a href="http://www.twitter.com/h_elephant" target="_blank">@h_elephant</a></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Download the whole playlist <a href="http://www.mediafire.com/?g5mg4bxdf99usk8" target="_blank">here</a></span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>DOZAN ALFIAN</b> </span></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-67859963311014233012012-05-11T19:07:00.000+07:002018-08-18T15:37:26.506+07:00Mixtape Exhibition: JOHN RONESTA PANDIA<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Introduksi oleh Dozan Alfian</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Daftar lagu dan kisah dibaliknya oleh John Ronesta Pandia</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5scqnTfkMT8uSoGJedqHtUwNzPuNWnz3hi83GLykEocVNThMqMkaj0Mf9CzYDNvZEXfRbt94BnJoDRMjhyq6pvyYznArTa0ps7FzSVycydyuB1fA40OM7Mm5jqmz3A9lnlLAjNi7-kRl0/s1600/rones.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5scqnTfkMT8uSoGJedqHtUwNzPuNWnz3hi83GLykEocVNThMqMkaj0Mf9CzYDNvZEXfRbt94BnJoDRMjhyq6pvyYznArTa0ps7FzSVycydyuB1fA40OM7Mm5jqmz3A9lnlLAjNi7-kRl0/s400/rones.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Semasa masih aktif bermain dalam<i> mini gigs</i> di Jogja dulu, amat mudah jika ingin mengenali sosok seorang Ronez (yang kala itu masih aktif sebagai penabuh drum bersama Killed On Juarez) dalam kerumunan penggiat<i> gigs</i>, cari saja pria bertopi dengan <i>printed word </i>"Jesuiscidal" maka bisa dipastikan itulah Ronez. Seru rasanya tiap kali melihat Ronez menghajar perangkat bedug Inggris di atas panggung. Sungguh <i>powerful </i>seakan mengamini keriaan yang tercipta di <i>moshpit</i>. Entah atas alasan apa, Ronez hengkang dari dunia panggung meninggalkan Killed On Juarez. Maaf, meninggalkan dunia panggung? Oh ternyata tidak. Dia hanya bertransformasi dari seorang <i>drummer </i>menjadi fotografer panggung. Hasil jepretannya pun tidak main-main. Nampaknya Ronez pun cukup menikmati dunia fotografi :)</span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kali ini saya <i>menodong</i> Ronez untuk membuat sebuah mixtape, sekedar mengajaknya bernostalgia sejenak dalam dunia musik, bukan sebagai orang yang mengabadikan momentum panggung. <i>Dear Lads and Lasses, please welcome: </i>John Ronesta Pandia<i> and his favorite songs!</i></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXothVSdwMbXVAQXuQBkP7VjeoL9eGo5sRSbZmZAATp8Kj1ECQpX8w6ZpMEHpmqatj3dxGpAjAxY9vQKQX9-1tBj26LF4KmYHkcT0SZSzPpu2KzE80oyown9vI6BxOB2gGMv3DjqsAlcHe/s1600/guns_n_roses.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="267" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXothVSdwMbXVAQXuQBkP7VjeoL9eGo5sRSbZmZAATp8Kj1ECQpX8w6ZpMEHpmqatj3dxGpAjAxY9vQKQX9-1tBj26LF4KmYHkcT0SZSzPpu2KzE80oyown9vI6BxOB2gGMv3DjqsAlcHe/s400/guns_n_roses.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Guns n' Roses - Garden of Eden (Use Your Illusion I - 1991)</b><br />Ini adalah lagu paling saya suka dari band ini. Ga tau juga kalo Axl mencoba jadi Billy Milano di lagu ini :p</span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> </span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ItbCvoux4bEGCIus1qQ3JQRBw9FdZ7s3_5wkYxik-FojZNQOL4ZSmzel7zYKR8d3D_tF-Omilaf3K-G2_P6vnEiKbb42oLPmhLV3PVxr4YcG5sDGQc85kP-jkx1jNpk6YULzGwcB5PUq/s1600/Wormrot.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_ItbCvoux4bEGCIus1qQ3JQRBw9FdZ7s3_5wkYxik-FojZNQOL4ZSmzel7zYKR8d3D_tF-Omilaf3K-G2_P6vnEiKbb42oLPmhLV3PVxr4YcG5sDGQc85kP-jkx1jNpk6YULzGwcB5PUq/s400/Wormrot.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> <b>Wormrot - Born Stupid (Abuse - 2009)</b><br />Jarang-jarang band Asia di tarik label sebesar Earache, dan trio Singapura ini membuktikan kalau Asia patut disegani.</span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKg91xHL-gQXxiFYv-wed-LhEq30u5ww5sww_IwLGmI42Wk4zYKTlrngLhNTQKb5Jk3FNZzBIKpy-5Ki9BbZ99zQziPd_i1nViI-GYIU1zMQMDTEni834eWUSQ_Rql5dchjCeIZEln_mAV/s1600/black-breath.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKg91xHL-gQXxiFYv-wed-LhEq30u5ww5sww_IwLGmI42Wk4zYKTlrngLhNTQKb5Jk3FNZzBIKpy-5Ki9BbZ99zQziPd_i1nViI-GYIU1zMQMDTEni834eWUSQ_Rql5dchjCeIZEln_mAV/s400/black-breath.jpg" width="286" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Black Breath - Razor to Oblivion (Razor to Oblivion - 2009)</b><br />Bayangkan bagaimana Motorhead bertemu Entombed. Black Breath <i>make it happen!</i></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_kcV9WgxTIunPB5Dxk0Q0LvDcvZTI7V9chx7u3RUf4EIdLAJQlF1XfAu4iiDqdGI4QTq_rhlZmhUfUiN_Lwg8R_J-Vsst7WKsTmhT-xpcrXEMeRuEUmnT-VsF3ZEeH-BXr4br_zLy2xTN/s1600/soulfly.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="218" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_kcV9WgxTIunPB5Dxk0Q0LvDcvZTI7V9chx7u3RUf4EIdLAJQlF1XfAu4iiDqdGI4QTq_rhlZmhUfUiN_Lwg8R_J-Vsst7WKsTmhT-xpcrXEMeRuEUmnT-VsF3ZEeH-BXr4br_zLy2xTN/s400/soulfly.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Soulfly - Back To Primitive (Primitive - 2000)</b><br />Max (Cavalera) selalu mencampurkan musiknya dengan bebunyian unik yang di bawa dari Brasil sana, <i>and he knows how to mix it.</i></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHiu_BCndPjYc5mZIG3n54UXRMMMMpt0xO3QACK5FbwQqTg0vnANjhoxXOq-k8ojt9E27ErA8e1kiO038WW2rVnhhURzA0cpLnaQ9SJIfB16BCuoLwlshKLBKg7pXWvsBc54-d06llsXjm/s1600/pc+death+squad.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHiu_BCndPjYc5mZIG3n54UXRMMMMpt0xO3QACK5FbwQqTg0vnANjhoxXOq-k8ojt9E27ErA8e1kiO038WW2rVnhhURzA0cpLnaQ9SJIfB16BCuoLwlshKLBKg7pXWvsBc54-d06llsXjm/s400/pc+death+squad.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>PC Death Squad - Fuck Metallica (Downsized - 2006)</b><br />Band <i>thrash </i>dari San Diego yang <i>underrated</i>.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAYVTYvpQttAoIlOhRh3gSJlQDpb0Zikr84fdZOK7ZsxEEmsvIy5hLNl7us4VeDDzN_Y9OzcgmWJlNPoKK68QrUE3jO0sa-xFvUpmZtkg8wd7R0xaXWN4vg0W4iEgJHzwKgVmQQwMlvsi0/s1600/SW4.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAYVTYvpQttAoIlOhRh3gSJlQDpb0Zikr84fdZOK7ZsxEEmsvIy5hLNl7us4VeDDzN_Y9OzcgmWJlNPoKK68QrUE3jO0sa-xFvUpmZtkg8wd7R0xaXWN4vg0W4iEgJHzwKgVmQQwMlvsi0/s400/SW4.JPG" width="400" /></a></div>
<b><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Something Wrong - Erase All Labels (Get Off My Back - 2003)</span></span></b><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kalau kata vokalisnya sih, lirik di lagu ini mencerminkan orang-orang yang selalu datang ke <i>gigs. United</i> :p<br /><br /><b>Make It Count - One Step Ahead (Leeway - 2008)</b><br />Jerman punya banyak band keren. Ini salah satunya, dan sayangnya band ini udah bubar.</span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgluhJA3s1HgGRCKyghy9BFnDrVCXZBqCE7kAJoBiV86fQLocc3KwYnBlHHPAktIfOMNFPA53dvYnx9OObjLzvazxy38_ToXgO-ZWOKaWIHx3BxAiSsqHGed0qOXm-UpSZpgIx9sdEFNp1G/s1600/hellsongs.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgluhJA3s1HgGRCKyghy9BFnDrVCXZBqCE7kAJoBiV86fQLocc3KwYnBlHHPAktIfOMNFPA53dvYnx9OObjLzvazxy38_ToXgO-ZWOKaWIHx3BxAiSsqHGed0qOXm-UpSZpgIx9sdEFNp1G/s400/hellsongs.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Hellsongs - Seasons in the Abyss (Hymns in the Key of 666 - 2008)</b><br />Band Swedia ini meng-cover banyak lagu-lagu metal dalam kemasan akustik dan bervokaliskan wanita. Lembut.</span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpqdt0lvUtIcYDzUk-L5QCxsi2n9kbBVqCxFtIm85NaXFicUafnNUSVlBuXQJwaUxS8qvKI_qChHQMW3I0zZQTDQ8ugHEn3xMgtqcf3MSCGBnhCw4GV_IXWjrahW4MeZMy5apONYGuRiBG/s1600/probot.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpqdt0lvUtIcYDzUk-L5QCxsi2n9kbBVqCxFtIm85NaXFicUafnNUSVlBuXQJwaUxS8qvKI_qChHQMW3I0zZQTDQ8ugHEn3xMgtqcf3MSCGBnhCw4GV_IXWjrahW4MeZMy5apONYGuRiBG/s400/probot.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Probot - Shake Your Blood (ft. Lemmy Kilmister) (Probot - 2004)</b><br />Dave Grohl mungkin kangen bermain drum setelah Nirvana bubar. Band ini merupakan proyek sampingan Dave Grohl.<br /> </span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbItj0sdqxnrpeurLr-Ms83Hj9vOtUbOS5naOHyjE8r2Gs200rBql05U01LaTX3CJrvu2BIQzP2F2Uu5XCGSb7d8ajMfnDuEYoBc-5yh4Si7Z4iZpqMXpJcRKipl4LcMhKueObLq6rQbeb/s1600/Zz_top_pic.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="337" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbItj0sdqxnrpeurLr-Ms83Hj9vOtUbOS5naOHyjE8r2Gs200rBql05U01LaTX3CJrvu2BIQzP2F2Uu5XCGSb7d8ajMfnDuEYoBc-5yh4Si7Z4iZpqMXpJcRKipl4LcMhKueObLq6rQbeb/s400/Zz_top_pic.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU8qbtOLjC5LtzsObY7pJcQLxUbWjdevu1KHFEqT-ZsbWbwK9gWU4sHmcsIATBtAjMcrUHjAWNqkFjP-G7dZ6O42-nOhOHq7CZPgUGsXrKO2ucDbg6yXKzoN_iuCJ75JunlmNrnuN4R2AQ/s1600/slayer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>ZZ Top - La Grange (Tres Hombres - 1973)</b><br />Mereka sudah ada bahkan sebelum saya lahir,<i> and they play blues with boogie. Awesome!</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> </span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Down To Nothing - Pipeline (All My Sons - 2010)<br /><i>Hardcore band with heavy sound without being tough-guy.</i></span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU8qbtOLjC5LtzsObY7pJcQLxUbWjdevu1KHFEqT-ZsbWbwK9gWU4sHmcsIATBtAjMcrUHjAWNqkFjP-G7dZ6O42-nOhOHq7CZPgUGsXrKO2ucDbg6yXKzoN_iuCJ75JunlmNrnuN4R2AQ/s1600/slayer.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhU8qbtOLjC5LtzsObY7pJcQLxUbWjdevu1KHFEqT-ZsbWbwK9gWU4sHmcsIATBtAjMcrUHjAWNqkFjP-G7dZ6O42-nOhOHq7CZPgUGsXrKO2ucDbg6yXKzoN_iuCJ75JunlmNrnuN4R2AQ/s400/slayer.jpg" width="400" /></a></div>
<b><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Slayer & Ice-T - Disorder (OST Judgment Night - 1993) </span></span></b><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kolaborasi antara Slayer dan <i>rapper </i>Ice-T yang apik </span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Usuc5lXVtR3FH5_cnWZb2hjqjBnMoNNMO6Kp2L2PAuGP5y2JsDoJ7uXTyH95iCjjiDwUoXNxTOkqwHUe_6HCYe7jEvR8Eq1ewJoiUHoar1fJb8ENXO2F2gWsR1G2l3Z4hGN_1BSJ54qt/s1600/MrBig.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9Usuc5lXVtR3FH5_cnWZb2hjqjBnMoNNMO6Kp2L2PAuGP5y2JsDoJ7uXTyH95iCjjiDwUoXNxTOkqwHUe_6HCYe7jEvR8Eq1ewJoiUHoar1fJb8ENXO2F2gWsR1G2l3Z4hGN_1BSJ54qt/s400/MrBig.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Mr.BIG - Daddy, Brothers, Lovers, Little Boy (Lean Into It - 1991)</b><br />Paul Gilbert dan Billy Sheehan main gitar pake bor cuy!</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Bl3dJYnDq9EHkKBIy9LsGkIYW93DGf8_gKKjWn849or2p4sNolNSTkJGEH7QD16DCxk2HuM_xmFO779Hf8wbBGyeb9EXgGuiVyuoXiCzJCOuNYtKXVgraORBZhWokkYGZ3hxvRmzZW6K/s1600/erikmongrain.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Bl3dJYnDq9EHkKBIy9LsGkIYW93DGf8_gKKjWn849or2p4sNolNSTkJGEH7QD16DCxk2HuM_xmFO779Hf8wbBGyeb9EXgGuiVyuoXiCzJCOuNYtKXVgraORBZhWokkYGZ3hxvRmzZW6K/s400/erikmongrain.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Eric Mongrain - Air Tap (Fates - 2007)</b><br />Gitaris jenius dari Kanada yang bermain dengan teknik yang sangat unik. Ga lengkap rasanya kalau kalian ga <i>browsing </i>live-nya di Youtube. <i>Amazing!</i></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-ptOsxBdMUDy7v6LDQpGKfmr7MvUtxli0NT0TOH_S4wbGvy8F6YPpbCexLi31cHxDja6gIxYPlaHc3dPjF4mKhTfAy6s7YAnfTP4hamw4H4zuMxGdp67SvYz0eCts0bQJxndHtUJYfS8w/s1600/Superjoint+Ritual.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-ptOsxBdMUDy7v6LDQpGKfmr7MvUtxli0NT0TOH_S4wbGvy8F6YPpbCexLi31cHxDja6gIxYPlaHc3dPjF4mKhTfAy6s7YAnfTP4hamw4H4zuMxGdp67SvYz0eCts0bQJxndHtUJYfS8w/s400/Superjoint+Ritual.jpg" width="400" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>Superjoint Ritual - Fuck Your Enemy (Use Once and Destroy - 2002)</b><br />Phil Anselmo<i> in your face!</i></span></span><br />
<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">_____________________________________ </span></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirfHCA68MgjEz_C42YEz4JHe0E3CC4iGKXXBPe-h7mNtKXpR7kr5IVrF9mqrKSe4yEXvoMlOG_RgdrUhVWHYJiKTa7xBuGmUW9CcJwR9V7M-p6gQNVEtaxhN4Zm0YfvUKuZeypbbVsq1Nw/s1600/JRP.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirfHCA68MgjEz_C42YEz4JHe0E3CC4iGKXXBPe-h7mNtKXpR7kr5IVrF9mqrKSe4yEXvoMlOG_RgdrUhVWHYJiKTa7xBuGmUW9CcJwR9V7M-p6gQNVEtaxhN4Zm0YfvUKuZeypbbVsq1Nw/s320/JRP.jpg" width="224" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Sempat merilis 1 buah mini album berjudul 'It Never Ends'</span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"> bersama Killed On Juarez, saat ini Ronez lebih banyak dikenal sebagai <i>stage photographer</i> dan menjadi bagian dari <a href="http://www.evenuemagz.com/home" target="_blank">Evenue Magazine</a> (<i>online and free magz</i>). </span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Untuk melihat portofolio karya fotografinya sebagai </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><i>stage photographer</i></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">, silahkan kunjungi </span></span><a href="http://jesuiscidal.blogspot.com/"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">http://jesuiscidal.blogspot.com/ </span></span></a><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Follow Ronez on</span></span><span class="js-username"><span class="screen-name"> @Jesuiscidal</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Download the whole playlist <a href="http://www.mediafire.com/?qwwnkao07rq7s9q" target="_blank">here</a></span></span><br />
<br />
<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><b>DOZAN ALFIAN</b> </span></span>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-47434519237170991552012-05-07T12:47:00.002+07:002012-05-07T12:51:36.234+07:00Debluesfresh 14th Anniversary<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhAAf301OY4okVR_tcUlal0POAZpXaVnIpn8rXk7-A1UUEdhpgfovBE3TbgTJw9n6T_a-1oelrlA1CGzCtfxFnGuQUNecoA-kp1ZjxAOzE8_SZdjcUYX76hmhsLU-JNlQtpNyGQubnqEOQ/s1600/DSC08457.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
14 tahun dalam rentang kehidupan suatu band adalah catatan yang luar biasa. Merintis, beranjak, jatuh, semaput, bangkit lagi, akhirnya menolak mati. Debluesfresh, kontingen <i>blues</i> kekinian asal Makassar semalam (Minggu, 6 Mei 2012) merayakan ulang tahunnya yang ke-14 dengan mengadakan <i>hearing session </i>untuk bakal album teranyar mereka: "Bukan Balada Cengeng" yang akan segera rilis. Acara yang diadakan di Chambers Shop Makassar ini difasilitasi oleh Chambers Entertainment dan Hardinansyah P.S. (akrab dikenal sebagai Ardy Chambers) bertindak sebagai moderator.<br />
<br />
Sebelum kita melangkah ke reportase acara, ada baiknya sejawat sekalian ultra mahfum mengenai "apa itu <i>hearing session</i>?"<br />
<br />
<i>Lemme introduce you dear lads and lasses, hearing session</i> --atau kita artikan saja secara serampangan sebagai sesi mendengarkan-- adalah suatu sesi dimana sebuah band atau artis memperdengarkan <i>preview</i> dari bakal rilisannya yang akan dirilis dalam waktu dekat. Sesi ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi calon pembeli, ataupun rangsangan yang pastinya menggelitik minat media menerbitkan ulasan atas suatu album nantinya kala rilis, serta menjadi topik diskusi yang menyenangkan mengenai apa-kenapa dan siapa-mengapa berkenaan dengan <i>the making of an album</i>. Fungsi lain juga bisa didapat dari sesi mendengarkan ini, diantaranya untuk memilih <i>single</i>. Sahibul hikayat, Bon Jovi sempat melakukan <i>hearing session</i> untuk album "Slippery When Wet" dimana mereka mengundang fans yang berdomisili seputaran <i>basecamp</i> mereka di New Jersey untuk datang mendengarkan <i>preview</i> album Slippery When Wet sembari bebas main tuding memilih mana kandidat terkuat yang layak diajukan lebih dahulu sebagai<i> single</i> dan dibuatkan video klipnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg25kdEGXOc3_YNU3N0PCvhoYTYKa4E-I7NzO0iW8Diap3DyR0XJyN2tSB5dMBp455pU0rQ6JghUwFMNK1aQO_39aAYoXwChsAF4teyvKWam-IrNN18MIl5GOrJQHg_gssMIlxGwGChfcGh/s1600/DSC08457.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg25kdEGXOc3_YNU3N0PCvhoYTYKa4E-I7NzO0iW8Diap3DyR0XJyN2tSB5dMBp455pU0rQ6JghUwFMNK1aQO_39aAYoXwChsAF4teyvKWam-IrNN18MIl5GOrJQHg_gssMIlxGwGChfcGh/s400/DSC08457.JPG" width="400" /></a></div>
Terkait dengan <i>hearing session</i> ini, Debluesfresh memperdengarkan 6 buah lagu yang akan muncul dalam Bukan Balada Cengeng. Pada setiap jeda pergantian lagu, Ardy Chambers menjadi moderator bagi audiens yang hendak menanyakan hal-ihwal apapun --sesuka mereka-- kepada personel Debluesfresh. <br />
<br />
Math sang biduan Debluesfresh nampak paling aktif selalu menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan, bahkan sampai menggelitik kebinalan seorang audiens hingga menanyakan perihal mengapa Math masih menjadi fakir asmara hingga saat ini. <i>Awesome :) . There's no border between the band and fans tonite.</i><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcGIOg2_4YQ_KHxTMxOKVs36nALTEA-wIFR4gi1gEFcMkTKc2Y2LD-OtZI_EtAA26Zg3NGYaBcS0u9mV1Ti9DnVNTpWhaoWtPd9h_Z7dDpMk1s1DR1nz66QvouSIrtRtnGVH7lT5N7hkqQ/s1600/DSC08486.JPG" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcGIOg2_4YQ_KHxTMxOKVs36nALTEA-wIFR4gi1gEFcMkTKc2Y2LD-OtZI_EtAA26Zg3NGYaBcS0u9mV1Ti9DnVNTpWhaoWtPd9h_Z7dDpMk1s1DR1nz66QvouSIrtRtnGVH7lT5N7hkqQ/s320/DSC08486.JPG" width="212" /></a></div>
Kelar 6 lagu diperdengarkan dan hasrat bertanya tunai sudah, beberapa band tampil dalam format akustik untuk turut menghidupkan suasana seperti diantaranya ada Faylyn, Mae Acoustic, Inuyasha dan Durna Caramel. Hampir semua menyempilkan <i>cover version</i> dari Debluesfresh. Bahkan beberapa personel Debluesfresh terlibat langsung ikut bergabung dan urun andil mengiringi, seperti misal Math yang turun ikut bermain gitar bersama Mae Acoustic.<br />
<br />
Semula saya menyangka Debluesfresh sendiri akan tampil membawakan lagu-lagunya. Ternyata tidak, Durna Caramel didaulat menjadi penutup acara ulang tahun dan <i>hearing session</i> Debluesfresh ini. <br />
<br />
Sebuah mini show yang intim :)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<b>DOZAN ALFIAN</b>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-43284102246850438502012-05-03T12:27:00.000+07:002018-08-18T15:37:47.534+07:00Mixtape Exhibition: ARIEF SURYO PUTRO<div style="font-family: inherit;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Introduksi oleh Dozan Alfian</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;">Daftar lagu dan kisah dibaliknya oleh Arief Suryo Putro</span></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9dMxdDa_edcJAe3Lm7wZUzxBOSoXz3K7u4jcdIT1MhfWZ_89iaIKp9TaaLVrna1dvjtkdPwrdF11tK8XGkNq2C6i1yWQv483SKgrEYmAHV26NpDicXeYtNWJRME0f5vua8JM-rAYwFS5L/s1600/Arief+Suryo+Putro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9dMxdDa_edcJAe3Lm7wZUzxBOSoXz3K7u4jcdIT1MhfWZ_89iaIKp9TaaLVrna1dvjtkdPwrdF11tK8XGkNq2C6i1yWQv483SKgrEYmAHV26NpDicXeYtNWJRME0f5vua8JM-rAYwFS5L/s400/Arief+Suryo+Putro.jpg" width="400" /> </a></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Arief Suryo Putro mungkin adalah salah satu dari sekian banyak musisi yang terpaksa tidak bisa terjun menjadi musisi penuh waktu akibat menjalani rutinitas <i>so called normally life </i>seperti bekerja formal, ataupun terpisah jarak ratusan kilometer dari sejawatnya karena harus menetap di lain kota.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Ya, belakangan ini saya dengar posisi Arief sebagai gitaris <a href="http://dozan-alfian.blogspot.com/2012/01/interview-saya-untuk-attack-headline.html" target="_blank">Attack! The Headline</a> (ATH) acapkali digantikan oleh <i>additional player </i>akibat hal-hal yang saya sebutkan diatas tadi.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Perkenalan saya dengan Arief terjadi sekitar tahun 2006 dimana Arief pernah ikut dalam sebuah <i>jam session </i>dengan band saya kala itu meski hanya sekali dan berujung dengan drummer saya membelot untuk membentuk band yang acapkali membawakan The Fall Of Troy bersama Arief. Haha, <i>what an epic</i> :D.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Sempat membentuk band <i>powerpop </i>bernama Intergalactix Superhero, Arief lumayan produktif dan menciptakan beberapa lagu. Sayangnya band ini tak berumur panjang, sampai akhirnya ATH terbentuk dan berhasil menelurkan sebuah EP yang cukup menjadi <i>golden ticket</i> bagi mereka untuk bisa disebut sebagai Pangeran Pensi (<i>pardon my french</i>, saya belum bisa menyebut 'Raja Pensi' saat ini) dan dipadati jadwal <i>manggung </i>di banyak kota pula.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;">Ah, kitas cukupkan dulu berceritanya, <i>look, </i>Eksibisi kali ini Arief menghadirkan lagu-lagu yang <i>easy listening</i> dan bisa dibilang, karena kami seumuran dan otomatis mempunyai kesamaan karakteristik historis, saya benar-benar menikmati Mixtape ini. Paula Cole? <i>Dawson's Creek</i>? ah...hahahaha</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<span style="font-size: small;"><i>Please welcome, </i>Arief Suryo Putro'<i>s Exhibition:</i></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbjohbz2EnJN0KWRDqSp_FOClZ4ilBFaJK1VtcVT-4qjnO6U4yrs1aj73Ql4pfUhIgiYYVce6DLZJjpWJdYlrB6_6JeDWmCF3dQC-oMqqfA02fakAOQT-E2dw77JdB9-oAV5sm2EcC4p4X/s1600/AcidVisionsComplete2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbjohbz2EnJN0KWRDqSp_FOClZ4ilBFaJK1VtcVT-4qjnO6U4yrs1aj73Ql4pfUhIgiYYVce6DLZJjpWJdYlrB6_6JeDWmCF3dQC-oMqqfA02fakAOQT-E2dw77JdB9-oAV5sm2EcC4p4X/s320/AcidVisionsComplete2.jpg" width="319" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"> <b><span lang="IN">The </span></b><b>F<span lang="IN">ront</span></b><b>s <span lang="IN">-</span></b><b> C<span lang="IN">atch </span></b><b>A </b><b>T<span lang="IN">hief</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Kebetulan nemu di
album kompilasi acid visions vol. 2.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">VA.
Acid visions vol. 2/1993</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDQHp0g_Z3TdJBZNDG1fW17Mo8UA0nmB9j74XrPYaNfslOKorZTuYj1qiP3GVi3pqbwF2MywCHKiaydwxtH1lL_LV4Fp_0aOPBqo5h6aCUQ4A473HjLOU1DbpsxAoWczk-Sbtsyz4_5EhE/s1600/velvet-underground.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDQHp0g_Z3TdJBZNDG1fW17Mo8UA0nmB9j74XrPYaNfslOKorZTuYj1qiP3GVi3pqbwF2MywCHKiaydwxtH1lL_LV4Fp_0aOPBqo5h6aCUQ4A473HjLOU1DbpsxAoWczk-Sbtsyz4_5EhE/s320/velvet-underground.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> T<span lang="IN">he </span></b><b>V<span lang="IN">elvet </span></b><b>U<span lang="IN">nderground</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> V<span lang="IN">enus </span></b><b>I<span lang="IN">n </span></b><b>F<span lang="IN">urs</span></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Ada yg bilang lagu
ini mengandung unsur<i> sadisme </i>dan <i>masochisme</i>, saya pribadi sih sering
ketiduran denger lagu ini, secara Lou Reed nyanyinya kaya orang ngantuk (Lou
Reed bukan sih vokalisnya?)</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">T<span lang="IN">he </span>V<span lang="IN">elvet </span>U<span lang="IN">nderground</span> And Nico/1967</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcL0KJ3jiCx62W7WzL1vGEIgYS9YzzwnSJA5FCc40k4zlqvV7iQRg0bYk88VURPQ1HNwUGQOiEiW6qAKO2bWpT4UXD-QqUYGcaoMIPQ1WSEe8ln4E1b55QNmaxakMhflaTqSQ3j-Yn_OKZ/s1600/Lex+Luthor+The+Hero.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcL0KJ3jiCx62W7WzL1vGEIgYS9YzzwnSJA5FCc40k4zlqvV7iQRg0bYk88VURPQ1HNwUGQOiEiW6qAKO2bWpT4UXD-QqUYGcaoMIPQ1WSEe8ln4E1b55QNmaxakMhflaTqSQ3j-Yn_OKZ/s400/Lex+Luthor+The+Hero.jpg" width="300" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> L<span lang="IN">ex </span></b><b>L<span lang="IN">uthor </span></b><b>T<span lang="IN">he </span></b><b>H<span lang="IN">ero</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> E<span lang="IN">veryone’s </span></b><b>D<span lang="IN">o </span></b><b>I<span lang="IN">t </span></b><b>F<span lang="IN">or </span></b><b>A
</b><b>M<span lang="IN">ortgage</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">S<span lang="IN">etelah menit ke 02.43 langsung ngebayangin </span>D<span lang="IN">ozan </span>A<span lang="IN">lfian </span>(gitarisnya)<span lang="IN"> main gitar
sambil gaya hampir kayang. (aku udah ga kuat kayang Rief :)), -<i>doze</i>)</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Between
The Living And The Dead/2011</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg52Q4zCxGXMOpA5AsGxkD3roqglTZSucfkOe_Wkkp0K7Z8EUOoF2U9ZQe9XFcxXwNFu0-zN1D6euQ3TDAQ6-wHyAXT_bTZWJ8b0Bi95ixnAoP0XddPhfeFYt1blbs5KzzBzetuxUwyyfHq/s1600/James-Egbert-Blackhawk-EP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg52Q4zCxGXMOpA5AsGxkD3roqglTZSucfkOe_Wkkp0K7Z8EUOoF2U9ZQe9XFcxXwNFu0-zN1D6euQ3TDAQ6-wHyAXT_bTZWJ8b0Bi95ixnAoP0XddPhfeFYt1blbs5KzzBzetuxUwyyfHq/s320/James-Egbert-Blackhawk-EP.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> J<span lang="IN">ames </span></b><b>E<span lang="IN">gbert</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> I<span lang="IN">sle </span></b><b>O<span lang="IN">f </span></b><b>C<span lang="IN">apri</span></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">M<span lang="IN">asa sih Cuma dengerin </span>S<span lang="IN">krillex mulu.</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Blackhawk
EP/2011</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR3AWNSn4KYUaFnZ9gGolAkZc-LlRT15n_srZ3KUq5__ClMxHFcjar4U9wKjujcJb0KZIBbE3Kx174JEXEtwvSQqFvmI6zMksEK59uYaBDkXoSzrrYIlggnwUZHdF9Nws9afgKLGvgUbjO/s1600/liferuiner.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR3AWNSn4KYUaFnZ9gGolAkZc-LlRT15n_srZ3KUq5__ClMxHFcjar4U9wKjujcJb0KZIBbE3Kx174JEXEtwvSQqFvmI6zMksEK59uYaBDkXoSzrrYIlggnwUZHdF9Nws9afgKLGvgUbjO/s320/liferuiner.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> L<span lang="IN">iferuiner</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">–</span></b><b> R<span lang="IN">evolution</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">C<span lang="IN">over version y</span>an<span lang="IN">g ga begitu njelimet,</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">simpel tapi gahar.</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN"> </span>The B<span lang="IN">eatles
</span>C<span lang="IN">over</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b>F<span lang="IN">all </span></b><b>W<span lang="IN">alk </span></b><b>R<span lang="IN">un</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> Y<span lang="IN">ou’ve </span></b><b>G<span lang="IN">ot </span></b><b>A<span lang="IN">way</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Duo akustik <span lang="IN">Stuart Eaves </span>dan<span lang="IN"> Lawrence Harvey</span> emang
jago bikin lagu yang sepoy-sepoy gini.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Throwing
It All Away EP/2011</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipAjaK6i3jy2tF51s1gkNgUsePYO1CAsI7y0NYRWj7h8Zss-TN2jntk7HOPNiVPSfVroWcpgAlPezTg1HwBnNLTARUg8QM6FTLAjIDmzoamaNBTT8kzyvJBsSTfjydBmTWvqkR1bpqopt4/s1600/the_fall_of_troy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipAjaK6i3jy2tF51s1gkNgUsePYO1CAsI7y0NYRWj7h8Zss-TN2jntk7HOPNiVPSfVroWcpgAlPezTg1HwBnNLTARUg8QM6FTLAjIDmzoamaNBTT8kzyvJBsSTfjydBmTWvqkR1bpqopt4/s400/the_fall_of_troy.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> T<span lang="IN">he </span></b><b>F<span lang="IN">all </span></b><b>O<span lang="IN">f </span></b><b>T<span lang="IN">roy</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> Mouths
Like Sidewinder Missiles</b> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">A<span lang="IN">wal nge</span>-<span lang="IN">band di </span>Jo<span lang="IN">gja dan membawakan</span> lagu<span lang="IN"> ini, dalam hati udah <i>“gilaa gue </i></span><i>jago
ngitung<span lang="IN"> b</span></i><i>an<span lang="IN">g</span></i><i>e<span lang="IN">t”</span></i><span lang="IN"> hahahahaha</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Doppelganger/2005</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_a5AoRAUDZo9-AsU0ZgP7AFsV6-XqEKGWDgX09hmR7q_6jmjr2jTsAZcyzctQPwoNmSqugKXDP1XlxqgaYRMpCNaTDpIiREkodMpbawtJ3ztXHUSzpsGQTsf2-t65w0RxDHJug06ifsHW/s1600/incubus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_a5AoRAUDZo9-AsU0ZgP7AFsV6-XqEKGWDgX09hmR7q_6jmjr2jTsAZcyzctQPwoNmSqugKXDP1XlxqgaYRMpCNaTDpIiREkodMpbawtJ3ztXHUSzpsGQTsf2-t65w0RxDHJug06ifsHW/s400/incubus.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> I<span lang="IN">ncubus</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> A<span lang="IN">nna </span></b><b>M<span lang="IN">olly</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">I<span lang="IN">ntronya catchy sekali, dan </span>saat
Brandon Boyd berteriak<i> “anna molly!!” itu
terdengar seperti “anomaly!!” </i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Light
Grenades/2006</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO6CRJDu5F58bmzJxtf-w7u1LxpXoiXg1ftUXpQvx79tAlb1LYPhdkO1hVkYIr3I90gtjtp3DcAPeRavt23Og3Z5rfWOp1KHwex6B4U5-h0WcvKMioXSNIylLBsEYybUFPSh8hJjBFY1S8/s1600/benyamin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="273" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO6CRJDu5F58bmzJxtf-w7u1LxpXoiXg1ftUXpQvx79tAlb1LYPhdkO1hVkYIr3I90gtjtp3DcAPeRavt23Og3Z5rfWOp1KHwex6B4U5-h0WcvKMioXSNIylLBsEYybUFPSh8hJjBFY1S8/s400/benyamin.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> B<span lang="IN">enyamin </span></b><b>Sueb <span lang="IN">-</span></b><b> K<span lang="IN">ompor </span></b><b>Me<span lang="IN">ledu</span></b><b>k</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">U<span lang="IN">d</span>a<span lang="IN">h
dari dulu seneng lagu</span>-lagu<span lang="IN">nya alm</span>arhum B<span lang="IN">ang </span>B<span lang="IN">en, dan coba deh masukin
ke mp3 player k</span>a<span lang="IN">m</span>u<span lang="IN">
dan dengerin pake <i>earphone</i> y</span>an<span lang="IN">g mahal</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">(biar jernih), ternyata
komposisi lagu2 bang ben itu<i> awesome!</i></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4i3RRviBbibaDk7IGZ6l_9FRm5XGPFjbnd4GgSIFi8uN3DvRFNHZVmOYKDrLNW9nuKL6r097x7o9YRU-26nvUzVg0O54_YaDRMa6k2ODeghCfMJ3r-dcgfOKxyngsThSUNfn4XZfWSNw1/s1600/the-starting-line.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4i3RRviBbibaDk7IGZ6l_9FRm5XGPFjbnd4GgSIFi8uN3DvRFNHZVmOYKDrLNW9nuKL6r097x7o9YRU-26nvUzVg0O54_YaDRMa6k2ODeghCfMJ3r-dcgfOKxyngsThSUNfn4XZfWSNw1/s400/the-starting-line.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN"> </span><b>T<span lang="IN">he </span></b><b>S<span lang="IN">tarting </span></b><b>L<span lang="IN">ine</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">21</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Salah satu lagu di
album terkhir sebelum <i>“somebody’s gonna
miss us” </i>ini idola gue banget.. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Direction/2007</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh85WWfcSnPoKT28x2FvveEYeQeCKD-kbW1glbKbdSnh02Q-yYsQe_-J3C6C9pPxem3ZSIgZG80EEI3l3A_MpEbWkLeW7kGAWWs0gnCQoWzZO0GSrw8wPIHYKvaXRXpePYBg_f4k6BHx8R/s1600/paula-cole.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh85WWfcSnPoKT28x2FvveEYeQeCKD-kbW1glbKbdSnh02Q-yYsQe_-J3C6C9pPxem3ZSIgZG80EEI3l3A_MpEbWkLeW7kGAWWs0gnCQoWzZO0GSrw8wPIHYKvaXRXpePYBg_f4k6BHx8R/s400/paula-cole.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> P<span lang="IN">aula </span></b><b>C<span lang="IN">ole</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> I
</b><b>D<span lang="IN">ont </span></b><b>W<span lang="IN">ant </span></b><b>T<span lang="IN">o </span></b><b>W<span lang="IN">ait</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">I<span lang="IN">nget film seri <i>“</i></span><i>D<span lang="IN">awson’s </span></i><i>C<span lang="IN">reek”</span></i><span lang="IN"> di </span>TPI <span lang="IN">pas </span>SMP <span lang="IN">d</span>u<span lang="IN">l</span>u<span lang="IN">.</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">This
Fire/1996</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghdaI7QN1gKSUINFBNI_Yh5t7xKAu9rmhKaONlHnHZFMVIymT-jwjtMxsSA3V0lA_lETCpIVQ0SAxxNnmZ1Arjpret8jpO-BvTTh-Gfe4Qn1qkFJu6kH6TahPPr1A1vBy6O_OUdaxuYOiV/s1600/the-temper-trap.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghdaI7QN1gKSUINFBNI_Yh5t7xKAu9rmhKaONlHnHZFMVIymT-jwjtMxsSA3V0lA_lETCpIVQ0SAxxNnmZ1Arjpret8jpO-BvTTh-Gfe4Qn1qkFJu6kH6TahPPr1A1vBy6O_OUdaxuYOiV/s400/the-temper-trap.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> The </b><b>T<span lang="IN">emper </span></b><b>T<span lang="IN">rap</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> F<span lang="IN">ader</span></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Lagunya<i> laziees </i>banget! Vokalisnya orang
Indonesia ya??</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Conditions/2009</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVQUEvR-bCn4ySyAY60Gs_UfW1NNyQEJP2umcI_e2AmVzTFC4Ad_XWoEf1BN-SMKlmpa0_JWiDdAywQgc8tF6trnZwXUfitJ1bUTzl6VGvNAbBji-5T8TRBjJUkoEJhot5MDqwI43DT2W9/s1600/until-june.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVQUEvR-bCn4ySyAY60Gs_UfW1NNyQEJP2umcI_e2AmVzTFC4Ad_XWoEf1BN-SMKlmpa0_JWiDdAywQgc8tF6trnZwXUfitJ1bUTzl6VGvNAbBji-5T8TRBjJUkoEJhot5MDqwI43DT2W9/s320/until-june.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> U<span lang="IN">ntil </span></b><b>J<span lang="IN">une</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> I<span lang="IN">n </span></b><b>M<span lang="IN">y </span></b><b>H<span lang="IN">ead</span></b><span lang="IN"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN">enak</span>!!!<span lang="IN"> (</span>T<span lang="IN">itik)</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Sound
Of Defeat EP/2009</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b>H<span lang="IN">arvard</span></b><b><span lang="IN"> </span><span lang="IN">-</span></b><b> F<span lang="IN">rench </span></b><b>G<span lang="IN">irl</span></b><span lang="IN"> </span><span class="st"></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">A<span lang="IN">ksi panggungnya edan <i>m</i></span><i>a<span lang="IN">n</span></i><span lang="IN">, dan vokalisnya itu main terompet </span>(atau apa namanya, pokoknya alat musik tiup gitu
deh)<span lang="IN">.</span><a href="https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8307306817248023524" name="_GoBack"></a> Sekilas ngingetin sama Circa Survive. Keren pol lah pokoknya.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span class="st"><span lang="IN">The
Inevitable </span></span><span class="st">A</span><span class="st"><span lang="IN">nd I</span></span><span class="st">/2009</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b>Benyamin Sueb - Abang Jampang</b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Gue ga pernah bisa
nahan ketawa tiap denger lagu ini… </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-h6jrT32ULbOeEt_OKdTAam9BNpctHFeZRF6Ft42QCu2yIYzEarhh7wHZVHE7Lyb9n8zOGhXF36v4XYc14GAfyrm9gi8hXd5Z2UStwONsjXR63EjMCpeniSv8mJ5nc6Xn2dH3ex4dIkzQ/s1600/American.Hi-Fi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="259" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-h6jrT32ULbOeEt_OKdTAam9BNpctHFeZRF6Ft42QCu2yIYzEarhh7wHZVHE7Lyb9n8zOGhXF36v4XYc14GAfyrm9gi8hXd5Z2UStwONsjXR63EjMCpeniSv8mJ5nc6Xn2dH3ex4dIkzQ/s320/American.Hi-Fi.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b>American Hi-Fi - Another Perfect Day</b> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Nyesel kenape
kasetnya sampe ilang!!</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Self-titled/2001</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY2Af_ZCx6zfwrG_em7h7vG5Gu1qJ7MUJ41qB9Frbjm6x6vLvFaO2tRyuni2iffUSX3tmHFAFZde9hyHoso2-oZhdzR-P9HXwCVRGlNln1TIF6kacMHDZ_dciYuD1N0XymmhoxmcKZRdcG/s1600/i+the+breather.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY2Af_ZCx6zfwrG_em7h7vG5Gu1qJ7MUJ41qB9Frbjm6x6vLvFaO2tRyuni2iffUSX3tmHFAFZde9hyHoso2-oZhdzR-P9HXwCVRGlNln1TIF6kacMHDZ_dciYuD1N0XymmhoxmcKZRdcG/s320/i+the+breather.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> I The Breather - Interlude</b> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Komposisi
instrumental sepanjang hampir 3 menit ini pedih dan pedes banget, terutama
raungan gitarnya. Malah ga pernah dengerin lagu-lagu mereka selain <i>track</i> instrumental ini.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Self-titled
EP/2009</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBjLDgJl1OMWy3OpepxPc-a6v4gM2bzsvEVDIJyKqNsxX8W-97cX8xZU0AJOK_hqEpM5OdFkD-vEe1QU3emKVhDjaBgjWBaF06ndgpXvVHBBg4fb_DdhWTwbf4A2_P7_cRxCuGCwYhC8JX/s1600/Saosin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBjLDgJl1OMWy3OpepxPc-a6v4gM2bzsvEVDIJyKqNsxX8W-97cX8xZU0AJOK_hqEpM5OdFkD-vEe1QU3emKVhDjaBgjWBaF06ndgpXvVHBBg4fb_DdhWTwbf4A2_P7_cRxCuGCwYhC8JX/s320/Saosin.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> Saosin - 3<sup>rd</sup> Measurement In C</b> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Untuk tahun 2003, Saosin
itu fenomenal banget, apalagi bagi mereka yang berambut <i>poni
lempar</i> dan 3<sup>rd</sup> Measurement In C ini track favorit saya. Dulu
saya kira Anthony Green itu cewek!</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Translating
The Name/2003</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8X98-uamTsDqDF9zThg9yuGyyW19y313sWVEjBdd7UfhMGdgmMb51CxMF4i0qw0FsLjfV7RWwZP3GOfROo3MzjrO7qMdlGWieQAE0QeQGsoRn_4RU_XdPuuEaqzWDrFXsE4PIKAnpxoao/s1600/TheMorningAfter.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8X98-uamTsDqDF9zThg9yuGyyW19y313sWVEjBdd7UfhMGdgmMb51CxMF4i0qw0FsLjfV7RWwZP3GOfROo3MzjrO7qMdlGWieQAE0QeQGsoRn_4RU_XdPuuEaqzWDrFXsE4PIKAnpxoao/s320/TheMorningAfter.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b> The Morning After - #1</b> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Ga nyangka kalo
band ini jebolan Indiefest 2007. Racikan sound gitarnya<i> hauce cing cing ping </i>banget!</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Another
Day Like Today/2008</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><b>Quasimodo - For Mom And Dad</b> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Setelah denger
lirik <i><span lang="IN">..I talk to the Stars, where are you, Mom? How are you?</span></i><span lang="IN"><br />
<i>..I talk to the Sun, where are you, Dad? How are you? How are you?</i></span><i>, </i>langsung buru-buru
telepon bokap-nyokap!!!!</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">For
Mom and Dead EP/2008</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">_________________________________________________</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghEvQg0QJjA4m3HL_mlA3gEW5DhKWxvSO8IXn3MRnRBl1odRSWXva3N-TTQ48XNu-W5cjwBltUttlelD3VYJRnukVNglKR7-i3BK92SPtyMXO2-XmqwxmY8UKXt7QCHYlUM2Tu-VOJrV0L/s1600/Arief+SP.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghEvQg0QJjA4m3HL_mlA3gEW5DhKWxvSO8IXn3MRnRBl1odRSWXva3N-TTQ48XNu-W5cjwBltUttlelD3VYJRnukVNglKR7-i3BK92SPtyMXO2-XmqwxmY8UKXt7QCHYlUM2Tu-VOJrV0L/s320/Arief+SP.jpg" width="212" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Arief Suryo Putro saat ini menjadi pekerja di Kota Cirebon, selain aktif bermusik, Arief dulu merupakan seorang blogger yang lamannya sering saya kunjungi sekedar menikmati cerita pendek darinya yang ringan dan enak untuk dibaca. Sayangnya saat ini saya tidak menemukan lagi <i>update </i>tulisan Arief di <a href="http://ariefgreyskiesanatomy.blogspot.com/" target="_blank">blognya</a> itu<i>. </i></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Wanna know him personally? follow<a href="http://www.twitter.com/AriefSuryoPutro" target="_blank"> @AriefSuryoPutro </a>on twitter</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;">Download the whole playlist <a href="http://www.mediafire.com/?djt8g4cvmo7kmhg" target="_blank">here</a></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="font-family: inherit;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN"><b>DOZAN ALFIAN</b> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: inherit;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: inherit; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit;">
<br /></div>
Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-80346524843925018322012-04-30T16:01:00.003+07:002012-04-30T16:32:06.529+07:00Rock In Celebes 2012<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtIefTTbgncy-EgupFtf3FLz6YxAykT93KESwtk_UI-eIorvrddIFLlR2a9hc2Xxrq1vNdJB3JMGB1Qoo0Az0uD0j5gVlXCB38DK35nJ_enqO_jMVWQuJS8fxYmMeaCqRV-aFVM312_bdg/s1600/ric-2012-290x290.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtIefTTbgncy-EgupFtf3FLz6YxAykT93KESwtk_UI-eIorvrddIFLlR2a9hc2Xxrq1vNdJB3JMGB1Qoo0Az0uD0j5gVlXCB38DK35nJ_enqO_jMVWQuJS8fxYmMeaCqRV-aFVM312_bdg/s1600/ric-2012-290x290.jpg" /></a></div>
<br />
Siang lalu (Minggu, 29 April 2012) cuaca panas luar biasa. Tapi nampaknya itu tak menyurutkan semangat scenester lokal kota Makassar untuk hadir dalam pagelaran musik akbar bertajuk Rock In Celebes 2012 yang bertempat di Trans Studio Park Makassar. <br />
Acara yang digagas oleh Chambers Entertainment ini sejatinya dijadwalkan mulai pada pukul 14.00 WITA, namun apa daya, venue masih lengang hingga menjelang rehat Maghrib. Belum lagi molornya jadwal acara membuat pagelaran rock ini agak kurang bonafit bagi saya. <br />
Saya datang sekitar pukul 15.00 WITA, tepatnya ketika Psycroptic (Australia) sedang <i>on stage.</i> Sukseslah saya tercengang bukan buatan demi melihat band sekelas Psycroptic di set begitu awal plus audiens yang belum seberapa. Padahal sungguh, <i>output</i> suara yang dihasilkan dari permainan mereka sangatlah bersih. Rapi-jali lagi minus bebunyian sember. <br />
<br />
Kelar Psycroptic menunaikan hajatnya, baik stage 1, 2 maupun 3 nampak tiada menunjukkan aktivitas apapun. Kosong melompong.<br />
Merujuk dari jadwal yang saya dapatkan dari web rockincelebes.com seharusnya band-band lokal sudah sibuk bahu-membahu bekerjasama memanaskan venue yang masih saja terlihat lengang itu. Tapi apa daya, beberapa pemungkas utama justru memakai waktu sesorean itu untuk melakukan <i>sound check.</i> Sebut saja Deadsquad dan The S.I.G.I.T yang berasyik-masyuk dengan kegiatan menganalisa tata suara panggung hingga mengakibatkan penampil-penampil lokal yang dijadwalkan naik pentas sore itu cuma bisa bersabar --sambil bengong dan mengelus dada-- menanti band-band "ciptaan Tuhan" itu tunai sudah melakukan <i>sound check.</i><br />
<br />
Keadaan di <i>venue</i> benar-benar mengalami masa reses, sehingga saya memutuskan meninggalkan <i>venue </i>hingga bubaran Maghrib. Saat saya kembali, Superman Is Dead (SID) sudah sibuk memainkan repertoarnya. Bolehlah saya akui, Jerinx mungkin adalah bangsat paling tengik yang pernah diciptakan Tuhan. Selain dia mendominasi SID, tak sungkan dia sedikit berkelakar "Besok kami akan main di Jakarta bersama band US yang bernama A Kali 7" sebelum akhirnya dikoreksi oleh koleganya --entah Bobby atau Eka-- "A 7 Kali, bukan A Kali 7". Lumayan, aksi mereka cukup bisa memanaskan <i>crowd</i> yang sejak sore limbung-sempoyongan akibat molornya <i>rundown </i>acara yang luar biasa brengseknya.<br />
Kelar SID, band-band penampil keluaran bumi pertiwi Sulawesi dipersilahkan unjuk gigi. Duh Gusti, hampir kesemuanya menyuguhkan dubrak desing yang nyaris serupa. The Box, produk impor dari Palu (Sulawesi Tengah) yang menjadi penyelamat kejenuhan saya. Meskipun (lagi-lagi) memainkan musik berdistorsi tinggi, mereka menyuguhkan sesuatu yang unik: kombinasi antara musik bertegangan tinggi dengan alat musik tradisional yang berupa suling dan semacam perkusi yang entahlah apa namanya. Menarik pula, sang biduan yang nampak mirip mendiang Ucok Harahap (AKA) ketika muda ini berkata bahwa Pemerintah Kota Palu <i>menyupport</i> mereka hingga ke ajang Rock In Celebes ini. Ah, andai saja semua Pemerintah Kota meniru sifat terpuji dari Pemerintah Kota Palu tersebut...<br />
<br />
Sebelum saya lanjutkan, perlu diketahui bahwa kemoloran rundown ini nampaknya berakibat pada durasi tampil bagi penampil lokal. Nampaknya jatah manggung mereka terpaksa disunat sehingga masing-masing band lokal hanya mendapat jatah 2 lagu. Berhubung saya pernah mengalami hal menyebalkan semacam ini dulu ketika aktif dalam band, saya menyayangkan sekali berantakannya masalah pengaturan waktu.<br />
<br />
Oke, kelar The Box selama beberapa waktu kedepan teman-teman penampil lokal berlomba menjadi yang paling berisik. Oke, agaknya saya yang salah karena acara ini bertajuk Rock In Celebes bukan? Jadi <br />
wajar kalo isinya melulu band cadas kan? Baiklah, <i>no offense</i>.<br />
<br /><i>Euphoria</i> massa menjadi masif tatkala gerombolan pembangkang orangtua asal Jakarta dan bernama Deadsquad naik panggung. Sontak <i>circle pit</i> terbentuk. Walaupun minus Christoper 'Coky' Bollemeyer, <i>crowd</i> seakan tak peduli dan tetap sibuk ber-<i>headbang.</i><br />
Tuntas Deadsquad unjuk kebolehan, beberapa band lokal kembali mengisi panggung sampai akhirnya Suffocation naik singgasana. <br />
<br />
Frank Mullen (Biduan) benar-benar sosok yang ramah bersahaja. Tak hentinya dia berinteraksi dengan <i>crowd.</i> Guy Marchais (Gitaris) nampak memakai<i> tees</i> dengan logo yang familiar bagi publik metal Indonesia: Death Vomit. Wow!<br />
Sesuai perkiraan saya, massa menjinak pada penampilan Suffocation. <i>Circle pit</i> tak lagi semasif dan se-begajulan pada waktu Deadsquad tampil. Agak terkejut juga saya ketika mendengar beberapa audiens disekitar saya berharap Suffocation menyudahi permainannya. Suffocation kalah pamor?<br />
Peduli setan dengan pamor, yang jelas melewatkan Suffocation adalah nista, apapun yang terjadi pada reaksi massa.<br />
Andra and the Backbone mengawali performa mereka dengan membawakan <i>cover version</i> dari Foo Fighters: My Hero, dilanjut menggempur dengan hits-hits mereka yang sukses membuat audiens menikmati penampilan mereka.<br />
Jika Suffocation saja tidak disambut dengan antusias berlebih, apalagi jika Dawn Heist? terlihat <i>crowd</i> hanya mengisi stage 2 tempat mereka perform. Sisanya? Sibuk <i>kenduren</i> di tepi <i>venue.</i><br />
The S.I.G.I.T. lah yang akhirnya membakar semangat <i>crowd</i> yang sudah lelah berdiri. <i>Singalong</i> berjamaah terdengar mengiringi teriakan-teriakan <i>sexy</i> yang keluar dari Rekti.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI_hsdDV6EHuCOyuqEFog1PyAkNvG7PMl0NHl9rLTMzTPWQQpqlis2oNNZYLtmm2VVB8v5xqDi1BLTXkFQPzC5cQqjdD4S0skgS6flpXDHi3OBVWkTHyH8wKMD8RecePiRDlOIoA09B_Y0/s1600/john+v.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="216" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhI_hsdDV6EHuCOyuqEFog1PyAkNvG7PMl0NHl9rLTMzTPWQQpqlis2oNNZYLtmm2VVB8v5xqDi1BLTXkFQPzC5cQqjdD4S0skgS6flpXDHi3OBVWkTHyH8wKMD8RecePiRDlOIoA09B_Y0/s320/john+v.jpg" width="320" /></a></div>
Tiba pada pemuncak acara, Seconhand Serenade didaulat menutup perhelatan Rock In Celebes 2012 ini. Terlihat beberapa pasangan sibuk mempererat pelukan. Beberapa penggila galau pun bersiap melolong mencurahkan isi hati. John Vesely, si empunya band benar-benar mendominasi dan manjadi raja bagi para hulubalangnya. Agak sedikit <i>over </i>sebenarnya jika tiap jeda ganti lagu John Vesely selalu mengganti gitarnya. Belum lagi ditambah celetukan-celetukan yang saya hakkul yakin Vesely tidak mengetahui artinya. Seperti pada contoh ketika dia berseru lantang sambil tersenyum lebar mengucap "Makassar, <i>Basamami</i>!" Oh, andai saja dia tahu artinya...<br />
So far, Rock In Celebes kali ini masih membutuhkan banyak pembenahan disana-sini untuk bisa menyandang predikat festival berskala internasional.Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-46355631800139525752012-04-26T18:34:00.000+07:002012-04-26T18:40:03.046+07:00SERINGAI - Tragedi [Free Download]: 1250 downloads Kurang dari 5 Menit!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeoRGeAusJ-MlD086EMAZiLTMcSifGH7piNAEEWwb4fbOS-1ukNa-qOAIkv-PCKwQH65R8n8m91r-JEromvi19I7Mx9_xqvF2rfgKilADkvaG4NvVymXFy7J6_WwbSZxe0BDyjIRrXKmQ7/s1600/tragedi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeoRGeAusJ-MlD086EMAZiLTMcSifGH7piNAEEWwb4fbOS-1ukNa-qOAIkv-PCKwQH65R8n8m91r-JEromvi19I7Mx9_xqvF2rfgKilADkvaG4NvVymXFy7J6_WwbSZxe0BDyjIRrXKmQ7/s320/tragedi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<b>@aparatmati: #TARING 1250 downloads dalam waktu kurang dari 5 menit. not bad. ^^ #Tragedi</b><br />
<br />
Begitulah <i>tweet </i>dari Arian 13, corong <i>michropone</i> Seringai tadi siang (Kamis, 26 April 2012 kurang lebih pukul 15.00 WIB) sekitar 5 menit setelah link download single terbaru Seringai, <i>Tragedi</i>, diberikan secara cuma-cuma, bebas bea, tanpa HTM sepeserpun via web www.seringai.com sebagai <i>teaser </i>sebelum album terbaru mereka --<i>Taring</i>-- dirilis.<br />
<br />
<i>Traffic </i>yang begitu padat dan <i>bottleneck </i>akibat begitu gigantiknya antusias para Serigala Militia mengunduh rilisan terbaru Seringai ini mengakibatkan beberapa kali server internal Seringai <i>down</i> yang lalu diakali dengan membagi link download<i> </i>ke portal online majalah Rolling Stone Indonesia.<br />
<br />
Untuk membantu penyebaran single Tragedi ini serta meminimalisasi <i>traffic</i> pada <i>network, </i>teman-teman bisa mengunduh single Tragedi via laman ini :)<br />
<br />
download <a href="http://www.mediafire.com/?y2nai3z8wm4k6w1" target="_blank">TRAGEDI</a><br />
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-48619827662018578012012-04-25T17:18:00.002+07:002012-04-25T17:18:54.692+07:00[Press Release] Seringai Umumkan Tajuk Album Baru!Siapa gig-goer masa kini yang tak kenal Seringai? Kuartet bengal nan ugal-ugalan asal Jakarta ini bersiap merilis album terbaru mereka yang rencananya akan dilabeli judul TARING pada bulan Juni 2012 nanti. Penasaran? Sementara ini simak dulu <i>press release</i> mereka yang saya kutip dari laman Facebook mereka:<br />
<br />
<strong><span>Seringai Umumkan Tajuk Album Baru</span></strong><br />
<br />
[For Immediate Release]<br />
<br />
<span class=""></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" height="392" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s720x720/524693_10150655824025448_48317405447_9633637_1828144678_n.jpg" width="640" /></span> <br />
<br />
Banyak
hal penting yang bisa terjadi dalam kurun waktu lima tahun. Amerika
Serikat menunjuk seorang pria kulit hitam sebagai presiden, krisis
keuangan global melanda, tewasnya teroris yang disebut-sebut paling
berbahaya di dunia, pemberontakan gila-gilaan di Timur Tengah, hingga
berkumpulnya kembali salah satu pionir metal yang menyebut diri mereka
dengan nama Black Sabbath.<br />
<br />
Di antara segala kejadian
penting yang terjadi sejak 2007 sampai 2012, grup rock oktan tinggi,
Seringai, sibuk membawa hawa cadas ke berbagai pelosok negeri, sambil
disaat yang sama mematangkan konsep lagu-lagu baru, sekaligus menyimak
dan menyerap apa yang terjadi di lingkungan sekeliling mereka. Dan saat
ini, bagi vokalis Arian 13, gitaris Ricky Siahaan, bassist Sammy
Bramantyo, dan drummer Khemod, waktu telah tiba untuk pukul balik.<br />
<br />
Lebih bersemangat dan lebih marah dibanding sebelumnya. Setelah album mini <em>High Octane Rock </em>pada 2004 dan <em>Serigala Militia </em>pada 2007, Seringai akan kembali dengan <em>Taring </em>selaku album penuh kedua mereka.<br />
<br />
Pemilihan tajuk <em>Taring </em>sendiri
tak jauh berbeda dengan pemilihan nama Seringai, yaitu karena terlihat
bagus secara estetika, seperti dibeberkan oleh Arian. Sedangkan Ricky
mengatakan bahwa tajuk <em>Taring, </em>dipilih karena kecocokannya, “Mereka yang selama ini akrab dengan Seringai pasti akan langsung tahu bahwa <em>Taring </em>adalah tajuk yang sangat pas bagi kami.”<br />
<br />
<em>Taring </em>akan
diisi dengan sejumlah lagu yang di antaranya berjudul “Dilarang di
Bandung”, “Tragedi”, “Infiltrasi”, “Lagu Lama”, “Serenada Membekukan
Api”, dan juga “Taring”.<br />
<br />
Sebagai produser rekaman, Ricky berjanji bahwa album ini akan memanjakan setiap pasang telinga pendengar melalui nomor <em>heavy rock </em>yang dipadu dengan unsur <em>punk </em>dan tentu saja metal yang berat.<br />
<br />
“Tenang. Motorhead, Black Sabbath, dan Slayer masih jadi bahan pemujaan Seringai. <em>We’re not going to fix anything if it’s not broken. </em>Tapi di saat yang bersamaan ada nuansa baru yang terinspirasi dari karya-karya Turbonegro hingga Deep Purple,” jelas Ricky.<br />
<br />
Sementara
dari lirik, Arian masih bergelut dengan tema-tema andalannya, seperti
kritik sosial politik dan ajaran bagaimana bersenang-senang itu
seharusnya dilakukan. Tapi selain itu ada pula yang bertema fiksi ilmiah
dan bahkan yang tidak memiliki makna apa-apa.<br />
<br />
Arian memberikan contoh: “Kami punya sebuah lagu tentang Boba Fett, seorang karakter <em>badass</em> favorit gue di <em>Star Wars</em>.
Ada juga tentang kausalitas yang salah, seperti antara bencana alam
dengan akhlak manusia. Ada lagi tentang pembredelan kreatifitas generasi
muda hanya karena tidak dimengerti.”<br />
<br />
Sebuah edisi terbatas juga telah disiapkan oleh pihak Seringai di mana perbedaannya dari edisi biasa terdapat pada <em>packaging artwork</em>.
Alasannya? “Gue seorang kolektor piringan hitam, di mana sering memburu
edisi terbatas dari rilisan tertentu. Rasanya menyenangkan. <em>Once they are gone, they are gone</em>,” terang Arian.<br />
<br />
Mari
kita nantikan dahsyatnya amunisi segar kuartet yang selama ini
mendudukkan bokong mereka di atas tahta empuk sebagai salah satu band
rock paling beringas yang dimiliki Indonesia saat ini.<br />
<br />
\m/<br />
<span class=""></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8307306817248023524.post-72795149602088920702012-04-22T00:23:00.000+07:002012-04-22T00:34:53.905+07:00Rock N' Roll, Outlaws And The Death Of Meredith Hunter<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJm8Llsmf2hKjBqbe6G3QR1OgEZoYMrOedC5Vcyd7Ei2yDRd553got5PXdhlXdItt_-OOuRgeouaZHZCSZicB_OdenWcBfItQLtIodI6-yf-vHquLV6S0s8fs1Icj1IzrXPacRvjNkwOX2/s1600/altamont_free_concert.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJm8Llsmf2hKjBqbe6G3QR1OgEZoYMrOedC5Vcyd7Ei2yDRd553got5PXdhlXdItt_-OOuRgeouaZHZCSZicB_OdenWcBfItQLtIodI6-yf-vHquLV6S0s8fs1Icj1IzrXPacRvjNkwOX2/s320/altamont_free_concert.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<i>Hey, hey people!</i><br />
<i>Sisters, brothers and sisters!</i><br />
<i>Everybody just cool out! Will you cool out everybody?</i><br />
<i><br /></i><br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-family: MyriadPro, optima, cambria, verdana, helvetica, sans-serif; font-style: normal; line-height: 16px;">Sabtu, 6 Desember 1969</span></i><br />
<br />
Biduan The Rolling Stones, Mick Jagger terlihat sibuk berteriak menebar seruan menenangkan kerumunan massa yang sedang terlibat baku-hantam hanya beberapa meter didepannya.<br />
<br />
Sementara itu panggung nampak penuh berisi <i>bikers </i>berompi <i>jeans </i>dengan bordir yang sudah tak asing lagi di jagat ugal-ugalan roda dua: Hell's Angels.<br />
<br />
Apa sebenarnya yang sedang terjadi?<br />
<br />
Untuk mengetahuinya kita perlu menengok beberapa jam kebelakang ........<br />
________________<br />
<br />
<i><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i>Altamont Speedway Free Festival</i></span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"> (dikenal juga sebagai </span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;"><i>Altamont Free Concert</i></span><span class="Apple-style-span" style="font-style: normal;">)</span>, </i>sesuai namanya adalah sebuah pertunjukan musik bebas bea, tanpa dipungut HTM, plus menampilkan <span class="Apple-style-span" style="font-family: MyriadPro, optima, cambria, verdana, helvetica, sans-serif; line-height: 16px;">nama</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">-nama besar macam Santana, Jefferson Airplane, The Flying Burrito Brothers, The Grateful Dead, Crosby, hingga The Rolling Stones sebagai penampil utama. Selain berhasil menggaet sekitar 300 ribu orang untuk datang, tercatat </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">4 bayi dikabarkan lahir di arena konser, 2 orang tewas akibat kecelakaan bermotor, 1 orang tenggelam dan </span></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">—</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><i>duh Gusti</i>—</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"> 1 orang terbunuh. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Mari kita runut bersama konser nahas yang juga didokumentasikan ke dalam sebuah film dokumenter mengenai minggu-minggu terakhir tur The Rolling Stones di Amerika dengan judul <i><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Gimme_Shelter_(1970_film)" target="_blank">Gimme Shelter</a></i> ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Sejatinya pagelaran ini hendak diselenggarakan di Golden Gate Park di San Fransisco, namun karena alasan perijinan kemudian pindah ke Sears Point Raceway, mentok lagi, hingga akhirnya disepakati memakai Altamont Raceway. Hari dan tanggal penyelenggaraan: Sabtu, 6 Desember 1969 dan </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">—</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Menurut sebuah versi— atas rekomendasi The Grateful Dead, geng motor Hell’s Angels dipakai sebagai tenaga keamanan. Dengan koordinator lapangan Ralph "Sonny" Barger, ketua Hell’s Angels cabang Oakland. Kabarnya Hell's Angels meminta segunung bir senilai 500 Dollar Amerika Serikat sebagai kompensasi pengamanan. Beberapa orang memberikan versi sama sekali berbeda, terutama Sam Cutler, road manager The Rolling Stones. Ia menolak anggapan bahwa Hell’s Angels memang disewa sebagai satuan pengaman.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaBkPydc3wEd8HBwJv1ReK-pA71c-PTmVnNL_dAoFGxfQrnfF8veJsRXG0Sr8MpFxJLkqwtzdWeZUYWiVuoFvTiZGtDHt8tkBFwSeeWCPIYqkoAmfEBf6s5UJRlUZghiskmaDep2Z0HjGz/s1600/63.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaBkPydc3wEd8HBwJv1ReK-pA71c-PTmVnNL_dAoFGxfQrnfF8veJsRXG0Sr8MpFxJLkqwtzdWeZUYWiVuoFvTiZGtDHt8tkBFwSeeWCPIYqkoAmfEBf6s5UJRlUZghiskmaDep2Z0HjGz/s320/63.jpg" width="266" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ralph 'Sonny' Barger</td></tr>
</tbody></table>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Sahibul hikayat, konser berjalan aman-tentram-kerta raharja. Audiens yang kebanyakan merupakan kaum <i>hippies</i> nampak bergembira-ria </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">—</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">mungkin tepatnya '<i>high</i>'— sementara sejawat <i>bikers</i></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"> kita di seberang asyik menikmati suguhan bir cuma-cumanya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Menuju tengah acara, keadaan berangsur memburuk. Mayoritas penonton yang <i>hippies</i> tulen itu mabuk, giting, overdosis, halusinasi, paranoid, campur aduk jadi satu. Satuan pengaman ugal-ugalan yang tadinya anteng-adem-ayem <i>mimik</i> bir jadi tersulut untuk berubah menjadi antagonis. Keributan-keributan kecil mulai terbangun secara sporadis.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Keributan makin berkobar tatkala </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Denise Jewkes, personel band asal San Fransicso, Ace of Cups, yang saat itu sedang hamil 6 bulan, terjengkang dan mengalami gegar otak akibat terkena lemparan botol bir. Kondisi spontan binal-berangasan. Hell’s Angels merangsek penonton agar mundur agak menjauh dari panggung yang tak cukup tinggi untuk konser semasif itu.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Kontingen Hell's Angels segera saja naik pitam, tak kuat diuji kesabarannya demi melihat salah satu motor awaknya yang ditempatkan di atas panggung dijatuhkan oleh penonton. Marty Balin, Biduan Jefferson Airplane tak luput dari penganiayaan. Dia dihadiahi bogem mentah oleh salah seorang awak Hell's Angels hingga semaput. The Grateful Dead yang ngambek, merespon aksi barbar tersebut urung tampil dan bergegas meninggalkan arena.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><object style="height: 390px; width: 640px;"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/Dt0ipUCfdlU?version=3&feature=player_detailpage">
<param name="allowFullScreen" value="true">
<param name="allowScriptAccess" value="always">
<embed src="http://www.youtube.com/v/Dt0ipUCfdlU?version=3&feature=player_detailpage" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" allowScriptAccess="always" width="640" height="360"></object> </span><br />
<div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span></span></span></div>
<br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">Ketika tiba giliran The Rolling Stones tampil, Altamont sudah tidak kondusif dan minus positifitas. Ribuan penonton terdesak maju hingga ke bibir panggung, mengakibatkan banyak yang berusaha naik panggung demi membebaskan diri dari himpitan massa yang menyesakkan itu. Tak hentinya Mick Jagger menyerukan </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">"Just be cool down in the front there, don’t push around."</span></em></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><br /></span></em></span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfWtDmVZM6Vb0eIwsuX88vmIqhFCurpBdhftZdArvLs8OetVe2JiYCpZFr81arNuARa4Rv_IKEUMPsKMVJUYFInDMvSvJ7nOWJ0-eyYqZmOIrjyM-nFG-scMNU60egur0Th4-j4iRvLLCR/s1600/MEREDITHCIRCLElot63gravec.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfWtDmVZM6Vb0eIwsuX88vmIqhFCurpBdhftZdArvLs8OetVe2JiYCpZFr81arNuARa4Rv_IKEUMPsKMVJUYFInDMvSvJ7nOWJ0-eyYqZmOIrjyM-nFG-scMNU60egur0Th4-j4iRvLLCR/s320/MEREDITHCIRCLElot63gravec.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Meredith Hunter (dilingkari)</td></tr>
</tbody></table>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Masuk tembang ketiga "Symphaty For The Devil" kekacauan pecah lagi. Jagger sempat menghentikan lagu dan meminta semua kalem. Konser berjalan lagi sampai sekitar beberapa lagu berikutnya, tepatnya pada gita "Under My Thumb", </span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Meredith Hunter, pria muda berusia 18 tahun, bergerak mendekati panggung walau—menurut kisah Porter Bibb, produser <em style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">Gimme Shelter</em>—sang pacar, Patty Bredahoff, merajuk memohon-mohon agar ia tetap tinggal di tempat. </span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Meredith Hunter yang notabene sedang "on" berat akibat </span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><i>methamphetamine</i></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"> dan berjalan lunglai sempoyongan, terus saja maju ke depan. Tiba-tiba Meredith mengeluarkan revolver dari saku jaketnya. Patty lalu berusaha merampasnya.</span><br />
<div style="text-align: right;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Khalayak yang berada di dekatnya otomatis ketakutan dan berusaha menjauhi. Alan Passaro, anggota Hell’s Angels yang kebetulan sedang di sekitar TKP segera melesat menghampiri, mencabut belati, dan menghujamkannya hingga 5 kali ke tubuh Meredith. Meredith langsung meregang nyawa, menghembuskan nafas terakhir (sebagian saksi mengatakan bahwa saat Meredith terjungkal ke tanah, kerabat Hell’s Angels yang lain beramai-ramai menzaliminya pula).</span><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 1em; padding-bottom: 6px; padding-left: 6px; padding-right: 6px; padding-top: 6px; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1nZt5OmQxhQuxPt_uRGt-PwzQ-Aa_KHwex3yorQlnvGHECzt5PM66rqa2ItaGVtIehMjAkRhGbPJ3KI6wzSrzIz7zDVXGFzq4n_gCqRZbq9d-rv9cInNACRmLmGzt1Qq9KnpREWbHT9y/s1600/Hells-Angels-beat-Meredit-001.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN1nZt5OmQxhQuxPt_uRGt-PwzQ-Aa_KHwex3yorQlnvGHECzt5PM66rqa2ItaGVtIehMjAkRhGbPJ3KI6wzSrzIz7zDVXGFzq4n_gCqRZbq9d-rv9cInNACRmLmGzt1Qq9KnpREWbHT9y/s320/Hells-Angels-beat-Meredit-001.jpg" style="cursor: move;" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="font-size: 13px; padding-top: 4px; text-align: center;">Hell's Angels kala menzalimi Meredith Hunter</td></tr>
</tbody></table>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"> Meredith Hunter konon hendak membidikkan pistol ke Mick Jagger semata gara-gara cemburu karena sepanjang pertunjukan sang pacar terus-terusan bilang naksir Mick Jagger. Akibat perbuatannya Alan Passaro langsung ditangkap dan diinterogasi. Belakangan Alan Passaro dibebaskan setelah sebuah rekaman video membuktikan bahwa tindakan Alan Passaro sekadar mempertahankan diri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><object style="height: 390px; width: 640px;"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/0qTKsylrpsg?version=3&feature=player_detailpage">
<param name="allowFullScreen" value="true">
<param name="allowScriptAccess" value="always">
<embed src="http://www.youtube.com/v/0qTKsylrpsg?version=3&feature=player_detailpage" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" allowScriptAccess="always" width="640" height="360"></object></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">Kerusuhan yang terjadi tak begitu disadari oleh awak The Rolling Stones, mereka hanya menonton dari atas panggung, bingung, mencoba menebak-nebak apa yang terjadi. Tak lama kemudian kontingen asal Inggris tersebut melanjutkan penampilannya sampai kelar 15 lagu. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"></span><br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; margin-bottom: 15px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; outline-color: initial; outline-style: initial; outline-width: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"></span>Di lain kesempatan Ralph "Sonny" Barger mengklaim bahwa The Rolling Stones bersedia meneruskan karena Sonny menyodorkan pistol ke Keith Richards serta mengancam akan membinasakannya jika sampai berani menyetop pertunjukan.</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;">
</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"></span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: inherit;">You keep fuckin’ playing or you’re dead!</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><b>DOZAN ALFIAN</b></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><i>*Dikutip dengan perubahan, dari berbagai sumber.*</i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 16px;"><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0