Sunday, 16 October 2011

Cintaku Bersemi di Kebun Teh :))

Sudah sekitar 3 bulan lebih lamanya kami pindah dari Surabaya ke Makassar, dan selama itu pula rasa-rasanya kami belum menjajaki kemungkinan menikmati liburan di seputaran Sulawesi Selatan secara beramai-ramai, sampai akhirnya Sabtu, 15 Oktober 2011 kemarin kami sepakat untuk mengadakan perjalanan singkat ke Malino, sebuah panorama alam yang terletak sekitar 90 km arah selatan kota Makassar, tepatnya di Tinggimoncong, kabupaten Gowa. Kawasan tersebut terkenal sebagai tempat rekreasi sejak zaman kolonial Belanda.


Kesepakatan awal kami berkumpul di kantor pukul 06.30 WITA, pun masih dikalkulasikan dengan tambahan molor untuk kami semua yang rata-rata jam karet-minded :p. Sempat berdebat sengit via BBM ataupun berbalas-balasan Personal Message yang sedikit kekanak-kanakan mengenai keterlambatan jadwal keberangkatan, akhirnya rombongan yang berangkat dari kantor (Sahala, Ilma, Akbar, Elly, Liana, Angie, Sylvi, Emmy) langsung menuju Emmy Saelan untuk menjemput sisa rombongan (Ria, Henny, Aripin, Ridwan dan Saya) dan langsung menuju Malino diantar Pak Benny dan Pak Ukka sebagai driver kami.

Saya tidak terlalu memperhatikan detail lama perjalanan, karena saya sudah teramat lapar sedangkan teman-teman memutuskan untuk makan di tengah perjalanan saja. Well then, untung saja pemandangan alam Sulawesi lumayan menghibur walaupun jalannya berantakan.

Setelah sekitar setengah jam lebih lama perjalanan, kami menyempatkan singgah di Bendungan Serbaguna Bili-Bili untuk sekedar melepas lelah dan doing photo session. Biasalah, namanya juga liburan :).
@Bendungan Bili-Bili

Perjalanan lanjut lagi, dan setelah beberapa saat saya nyaris putus harapan karena tidak menemukan satupun rumah makan di sepanjang perjalanan, akhirnya muncul lah secercah harapan diujung mata, sebuah rumah makan sederhana (dengan nama yang tak kalah sederhananya: "RM. SETIA" - hey, i cant find any correlation between the name and the definition about what Rumah Makan meant to be. penting yah dibahas? :p). Menunya lumayan aneh juga sih buat lidah jawa saya, Sup Telor (benar-benar hanya kuah sup dengan telor rebus. wheeeewww), Ayam dingin dengan bumbu kacang, dan entah apa lagi yang dihidangkan. Beberapa teman yang entah tidak merasa cocok atau apalah, memilih memesan Indomie rebus atau goreng. Benar-benar makanan yang tidak mengenal Suku :D
@ RM Setia
Oke then, perut kenyang. Lanjut. mulailah perjalanan berkelok-kelok tipikal jalan menuju daerah pegunungan dimulai. Kali ini Akbar menjadi korban dan dengan suksesnya berhasil memuntahkan semua isi perutnya pagi itu :p. No big deal bro, cowo muntah itu ga cemen kok :p pisssss.
Akbar Sebelom Muntah :D (ga punya foto after jackpotnya :p)


Beberapa menit kemudian sampailah kami di objek tujuan pertama kami. Sebuah Air Terjun yang saya tidak memperhatikan apa namanya, yang jelas lokasinya hanya terletak beberapa kilo dari Air terjun Ketemu Jodoh.
Awalnya kami masih malu-malu sebelum akhirnya jadi malu-maluin dan turun langsung mendekati air terjun. Pak Benny mulai membuka baju dan dengan cueknya asik berenang dibawah air terjun yang saat itu masih sepi pengunjung. Sahala, ridwan, Akbar dan Ilma pun akhirnya tertarik untuk ikut menceburkan diri. Sementara sisanya sibuk berfoto-foto dan berpose norak ala bidadari (atau putri duyung? :p) di antara bebatuan yang ada. Sangat klasik dan lawas sekali :p


Entah berapa lama yang kami habiskan dibawah air terjun itu. Matahari sudah berada dipuncaknya dan kami memutuskan melanjutkan perjalanan menuju Hutan Pinus. Rombongan kami sempat terpisah sebelum akhirnya bertemu di depan gerbang Hutan Pinus. Entah kenapa, kami mengurungkan niat untuk mengobservasi hutan itu dan memutar haluan menuju Perkebunan Teh Malino.

Hawa yang sejuk dan pemandangan yang indah membuat kami menikmati perjalanan menuju kebun teh dan sedikit melupakan rasa lapar. Sempat kami menyinggahi sebuah guest house yang serba strawberry untuk istirahat sholat dan makan siang, sayangnya baru akan buka pukul 15.00 WITA.

Maka lanjutlah kami menuju Kebun Teh. Sayang sekali pepohonan teh disana nampaknya sudah habis masa panen atau mungkin waktunya untuk diganti, sehingga kami tidak menemukan pemandangan yang biasa ada dalam iklan produk teh di televisi dimana pepohonan teh menjulang tinggi sepantaran tubuh orang dewasa dan menghijau sepanjang mata memandang (halah..melodrama yang mencret sekali :p).
No prob, ekspektasi dan keluhan terbayar dengan (lagi-lagi) berfoto norak di hamparan pohon teh yang berbukit-bukit itu. Sahala dan Aripin tentunya kebagian jatah sebagai Manajer Bidang Fotografi dan Narsistik Akut.

Entah kenapa, saat itu Aripin sedang getol-getolnya mengasah bakat playboynya dengan berulangkali melakukan pre-wed photo session bersama Ilma pun disertai rayuan-rayun yang amat sangat OVJ-esque. What a beautiful day :D
Ipin & Ilma
Puas mengelilingi (hanya) sepetak kebun dan sebuah jalan setapak, kami memutuskan untuk pulang karena tidak mau kemalaman sampai di Makassar. Maka rute kebun strawberry kami batalkan dan langsung mencari rumah makan. Beberapa saat sebelum sampai di rumah makan, kami singgah di Pasar Sentral Malino untuk istirahat Ashar.
Persinggahan makan siang ini di restoran kecil pinggir jalan yang saya malas untuk mengingat-ingat namanya. Jadi tak perlulah kita bahas namanya :p yang penting kan makan siangnya toh?

Setelah perut terisi kembali, perjalanan pun dilanjutkan lagi. Saya yang kebetulan berada dalam mobil yang disopiri Pak Benny menikmati sensasi Avanza rasa Sumber Kencono. Pak Benny amat sangat "sakpenake dewe" dalam mengemudi. Mungkin itulah sebabnya Henny memutuskan pindah ke mobil tetangga saat kami singgah untuk sholat maghrib :)).

Alhamdulilah kami selamat semua sampai di Makassar. Entah pukul berapa saat itu, yang jelas sudah malam. Istirahat sebentar, kami melanjutkan menuju De Luna di seputaran Jl. Achmad Yani untuk makan malam yang kali ini disponsori oleh Liana yang baru pulang naik haji ke tanah Papua :p
Minus Ridwan yang memisahkan diri untuk menuju Mall Panakkukang dan para driver, maka kemudi dipegang oleh Sahala dan Mas Pram yang kebetulan ada di kantor.
i dont know what the hell is this.. kalo ga salah nasgor kepitingnya Ipin

Makan malam yang nikmat, badan yang pegal-pegal, keceriaan yang masih terbawa sampai atas ranjang and the rest is history.....

bubye, see ya on our next trip :)
Henny
Ria
Angie
Sylvi
Elly
Emmy
Liana
Ilma
Ridwan
Aripin
Sahala
Dozan

1 comments:

Salam buat Angie,.. Cantik ;)

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More