Thursday, 19 May 2011

Pintu Selanjutnya

Beberapa menit yang lalu saya menerima undangan pernikahan mantan rekan kerja saya. Saya buka sampulnya, baca nama yang tertera di sampulnya (apakah benar sudah tertulis "DoZan", bukan "DoSan" seperti yang biasa orang lakukan saat menuliskan nama saya), baca nama calon pengantin dan keluarganya, lalu baca isi undangannya.

Setelah itu saya duduk terdiam. Wow. Baru beberapa hari lalu saya menghadiri pernikahan teman saya di Yogyakarta, sekarang sudah ada undangan lagi untuk dihadiri minggu depan.
Banyak sekali teman yang meninggalkan masa lajangnya dan berlanjut ke jenjang pendewasaan akhir-akhir ini. Berkeluarga. Bahkan tadi pagi seorang teman baru saja menyampaikan kabar gembira atas kelahiran anak pertamanya!

Fantastis!

Menengok kebelakang, rasa-rasanya baru kemaren sore saya berumur 5 tahun. Kini tiba-tiba saya sudah memasuki usia yang layak untuk membentuk keluarga.
Seingat saya, semalam pun saya membaca sebuah buku berjudul Notes From Qatar yang pada salah satu artikelnya membahas pernikahan.
Lagi-lagi pernikahan. Apakah itu suatu sinyal untuk mengakhiri masa lajang saya ini? Melepas masa-masa nakal saya untuk ditukar dengan sisa umur berjalan lurus?

Entahlah.....

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More