Siapa gig-goer masa kini yang tak kenal Seringai? Kuartet bengal nan ugal-ugalan asal Jakarta ini bersiap merilis album terbaru mereka yang rencananya akan dilabeli judul TARING pada bulan Juni 2012 nanti. Penasaran? Sementara ini simak dulu press release mereka yang saya kutip dari laman Facebook mereka:
Seringai Umumkan Tajuk Album Baru
[For Immediate Release]
Banyak
hal penting yang bisa terjadi dalam kurun waktu lima tahun. Amerika
Serikat menunjuk seorang pria kulit hitam sebagai presiden, krisis
keuangan global melanda, tewasnya teroris yang disebut-sebut paling
berbahaya di dunia, pemberontakan gila-gilaan di Timur Tengah, hingga
berkumpulnya kembali salah satu pionir metal yang menyebut diri mereka
dengan nama Black Sabbath.
Di antara segala kejadian
penting yang terjadi sejak 2007 sampai 2012, grup rock oktan tinggi,
Seringai, sibuk membawa hawa cadas ke berbagai pelosok negeri, sambil
disaat yang sama mematangkan konsep lagu-lagu baru, sekaligus menyimak
dan menyerap apa yang terjadi di lingkungan sekeliling mereka. Dan saat
ini, bagi vokalis Arian 13, gitaris Ricky Siahaan, bassist Sammy
Bramantyo, dan drummer Khemod, waktu telah tiba untuk pukul balik.
Lebih bersemangat dan lebih marah dibanding sebelumnya. Setelah album mini High Octane Rock pada 2004 dan Serigala Militia pada 2007, Seringai akan kembali dengan Taring selaku album penuh kedua mereka.
Pemilihan tajuk Taring sendiri
tak jauh berbeda dengan pemilihan nama Seringai, yaitu karena terlihat
bagus secara estetika, seperti dibeberkan oleh Arian. Sedangkan Ricky
mengatakan bahwa tajuk Taring, dipilih karena kecocokannya, “Mereka yang selama ini akrab dengan Seringai pasti akan langsung tahu bahwa Taring adalah tajuk yang sangat pas bagi kami.”
Taring akan
diisi dengan sejumlah lagu yang di antaranya berjudul “Dilarang di
Bandung”, “Tragedi”, “Infiltrasi”, “Lagu Lama”, “Serenada Membekukan
Api”, dan juga “Taring”.
Sebagai produser rekaman, Ricky berjanji bahwa album ini akan memanjakan setiap pasang telinga pendengar melalui nomor heavy rock yang dipadu dengan unsur punk dan tentu saja metal yang berat.
“Tenang. Motorhead, Black Sabbath, dan Slayer masih jadi bahan pemujaan Seringai. We’re not going to fix anything if it’s not broken. Tapi di saat yang bersamaan ada nuansa baru yang terinspirasi dari karya-karya Turbonegro hingga Deep Purple,” jelas Ricky.
Sementara
dari lirik, Arian masih bergelut dengan tema-tema andalannya, seperti
kritik sosial politik dan ajaran bagaimana bersenang-senang itu
seharusnya dilakukan. Tapi selain itu ada pula yang bertema fiksi ilmiah
dan bahkan yang tidak memiliki makna apa-apa.
Arian memberikan contoh: “Kami punya sebuah lagu tentang Boba Fett, seorang karakter badass favorit gue di Star Wars.
Ada juga tentang kausalitas yang salah, seperti antara bencana alam
dengan akhlak manusia. Ada lagi tentang pembredelan kreatifitas generasi
muda hanya karena tidak dimengerti.”
Sebuah edisi terbatas juga telah disiapkan oleh pihak Seringai di mana perbedaannya dari edisi biasa terdapat pada packaging artwork.
Alasannya? “Gue seorang kolektor piringan hitam, di mana sering memburu
edisi terbatas dari rilisan tertentu. Rasanya menyenangkan. Once they are gone, they are gone,” terang Arian.
Mari
kita nantikan dahsyatnya amunisi segar kuartet yang selama ini
mendudukkan bokong mereka di atas tahta empuk sebagai salah satu band
rock paling beringas yang dimiliki Indonesia saat ini.
\m/
0 comments:
Post a Comment