Tuesday, 1 September 2020

#IniUntukKita - SBN Ritel Sebagai Langkah Cerdas Berinvestasi Sambil Berkontribusi untuk Bangsa dan Negara


Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini telah menimbulkan banyak dampak destruktif di berbagai bidang, termasuk pada sektor ekonomi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2020 mengalami kontraksi sebesar -5.32 persen (year on year). Hal ini membuat Indonesia hampir 100 persen dipastikan akan mengalami resesi pada kuartal ketiga 2020.

Indonesia resesi

Penyebabnya, aktivitas perdagangan dan keuangan yang telah terganggu sejak kemunculan COVID-19 hingga perlahan pulih pada bulan Juni 2020 lalu masih belum punya cukup tenaga untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di bulan Juli-September. 

Resesi membuat masyarakat menengah kebawah kehilangan daya belinya, sedangkan masyarakat menengah keatas memilih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Keadaan seperti ini tentu saja membuat perputaran roda ekonomi jadi macet sehingga para pelaku usaha akan mengalami penurunan penjualan. Dampaknya, mereka terpaksa melakukan efisiensi, termasuk diantaranya dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) seperti yang sempat banyak terjadi beberapa waktu lalu. 

Sebagai antisipasi pribadi jika resesi berdampak besar dalam kehidupan kita di masa mendatang, ada baiknya untuk mulai mengalokasikan sebagian dana yang dimiliki pada investasi yang aman dan terjamin.

Salah satunya adalah melalui Surat Berharga Negara (SBN) yang merupakan instrumen investasi keluaran pemerintah dan bisa dibeli oleh masyarakat atau pemodal individu (ritel). Melalui SBN, pemerintah menghimpun dana dari masyarakat (dengan cara menerbitkan surat hutang) untuk kemudian digunakan dalam pembiayaan program-program pemerintah, misalnya saja pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia. Itulah sebabnya membeli SBN juga berarti turut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara. 

Karena dikeluarkan oleh negara dan dijamin undang-undang, maka investor SBN tidak perlu takut mengalami kerugian seperti gagal bayar atau duit hilang. Selain itu, investor juga akan mendapatkan imbal hasil yang nilainya lebih besar dari deposito BUMN, sehingga investasi pada SBN boleh dibilang cocok bahkan bagi para investor pemula yang masih memiliki banyak keraguan untuk mulai berinvestasi.

Alur investasi SBN berlangsung seperti ini: Investor dapat membeli SBN sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, melalui mitra distribusi yang ditunjuk pemerintah. Biasanya, nilai pemesanan yang ditawarkan pemerintah berkisar mulai dari Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar dengan tenor waktu sesuai yang ditentukan. Nantinya, investor SBN akan mendapatkan kupon atau imbal hasil investasi yang dibayarkan setiap bulannya selama masa tenor, berdasarkan tingkat bunga yang telah ditentukan. Setelah tenor habis, maka modal pokok investasi akan dikembalikan.



Tahun ini, pemerintah berencana hanya menerbitkan enam SBN ritel saja yang telah dimulai sejak Januari 2020. Jika tertarik untuk mulai berinvestasi pada SBN sekaligus berkontribusi pada negara di masa pandemi ini, setidaknya masih tersisa dua kesempatan berinvestasi pada jadwal berikut ini:

1 Oktober 2020: ORI017

26 Oktober 2020: ST008

Tunggu apa lagi? Mari wujudkan kontribusi pada pembangunan #IndonesiaMaju melalui investasi pada SBN ritel, karena #IniUntukKita.

 

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More