Thursday, 3 March 2011

Saya dan Mimpi - Mimpi Saya

Bicara mengenai mimpi dan keinginan, saya yakin semua orang mempunyai mimpi dan keyakinan. Baik yang wajar dan normal, ambisius, absurd, bahkan sampai ke hal-hal yang tidak masuk akal. Semuanya sah-sah saja. Namanya juga mimpi. Keinginan. Apapunlah namanya.
Begitupun dengan saya. Saya punya mimpi dan keinginan saya sendiri yang ingin saya realisasikan.

Yang pertama saya inginkan adalah saya bisa mengerjakan apa yang saya sukai, saya yakini, saya cintai, sehingga saya bisa hidup darinya. Saya menyukai bermusik dan menulis. Jadi hal terdekat yang bisa saya impikan adalah menjadi musisi profesional atau menjadi jurnalis di majalah Rolling Stone atau Trax. Saya juga mencintai film dan merasa punya taste yang bagus tentang film, maka saya tidak keberatan pula jika bisa bekerja di Cinemags atau Movie Monthly. Yang pasti saya tidak menyukai suasana bekerja yang formal dengan rambut cepak rapi, baju berkerah, sepatu pantofel. Big no no... meskipun saat ini saya justru bekerja dengan attitude seperti itu, saya harus jujur bahwa saya tidak menemukan feel-nya dan saya merasa tidak mempunyai kebebasan berekspresi, bahkan merasa menjadi tidak menghasilkan manfaat bagi tempat saya bekerja sekarang.

Kedua, saya ingin orangtua saya yang hanya tinggal satu bisa hidup bahagia di usia tua-nya tanpa harus memikirkan banyak beban hidup. Saya kasian melihat tubuh tua yang tergerus penyakit itu mendapat banyak cobaan di masa senja-nya. Long live to you mom, Godbless you :)

Ketiga, saya memimpikan untuk mempunyai tempat tinggal dengan nuansa artistik yang tidak seperti kebanyakan orang. Saya mau tempat tinggal saya mempunyai citarasa yang tinggi. Saya tidak mau rumah besar tapi norak seperti punya Ahmad Dhani. Saya lebih tertarik pada rumah semacam rumah milik Adrie Soebono ataupun Ki Joko Bodo bila perlu.

Selanjutnya, Saya ingin mempunyai anak-anak yang lucu di kala kecil, cerdas kala menginjak kanak-kanak, dewasa menghadapi hidup saat beranjak remaja, menjadi manusia-manusia tangguh kala dewasa dan akhirnya memberikan saya cucu dengan siklus yang sama seperti dirinya tadi.

Impian saya yang kelima adalah menghabiskan hari tua di Kanada, tinggal di tepian sungai dan hutan pinus, menghabiskan sepanjang hari memancing ikan dan kalau boleh, sambil menikmati secangkir cappucino hangat serta sebatang cerutu Kuba.

Sesungguhnya banyak keinginan saya lainnya, tapi saya cukup tahu diri untuk mengambil seperlunya saja. Saya masih harus berbagi dengan kalian semua kan :)

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More