2 tahun terakhir ini saya mulai mengumpulkan CD dari 2 band favorit saya
Jesu dan Boris dengan tujuan mengembalikan rasa penasaran masa lalu ketika SMP
dulu saya membeli kaset. Dahulu waktu saya membeli kaset, saya pasti akan
sangat penasaran dengan lirik, gambar yang terdapat di sleeve dalam cover kaset dan hal lain yang tidak
tampak selain cover depan kaset itu
sendiri. Seiring berkembangnya teknologi, saya menjadi manusia yang pelit dan
cenderung malas. Kita tidak dapat memungkiri bahwa kini kita berada dalam era
digital yang memungkinkan semua yang kita mau dapat kita unduh melalui dunia
fiber optik yang saling terkoneksi. Saya sudah sangat jarang sekali mendapati
kepuasan ketika membuka plastik CD untuk kemudian menjelajah konten apa saja yang
terdapat di dalam CD tersebut, saya sudah jadi pribadi simpel yang hanya
mendapat edukasi musik dari sebuah sajian band melalui (hanya) sajian utama,
yaitu musik band itu sendiri. Agak terlalu berlebihan mungkin kalau saya
mengatakan seperti itu, selain karena masih pendeknya durasi saya dalam
mengumpulkan CD, juga karena dalam tulisan ini nantinya ada contoh pengalaman
spiritual yang di dapat dari band yang belum saya miliki bentuk fisik CD-nya.
Justin K. Broadrick (Jesu) |
menggambarkan kedua objek di tulisan itu, Nathan membuang semua sumber general a la Wikipedia dengan menambahkan konsentrat khusus miliknya, ya pengalaman spiritualnya dalam mendalami dan mengintimi sosok Broadrick di Napalm Death, Godflesh dan Jesu sendiri. Panjang mengalun layaknya musik Jesu tulisan Nathan itu dan diakhiri dengan klimaks/anti-klimaks yang kadang kita harapkan/tidak harapkan sebagai penutup, benar - benar sangat identik dengan komposisi yang Jesu mainkan dalam berbagai albumnya --penuh opsi--. Nathan hanya menulis penutup keseluruhan tulisan dengan (kurang lebih) seperti ini: "It is God(head) himself delivering pure manna on Jesu".
Boris |
Saya kemudian menyimpulkan apa yang saya tulis bukan dalam kapasitas saya pamer CD, tapi pada gaya penulisan yang nikmat di baca di era post-modernisme ini. Nathan dan Kyle tahu benar manusia era post-modernisme sudah lahir dengan sebuah keping chip Wikipedia di otak mereka masing - masing, akan sangat sia - sia melakukan penulisan penuh riset terhadap 2 album yang sangat baik diatas hanya dengan menyasar edukasi musik standar a la Wikipedia. Manusia jaman post-mod sudah terlalu pintar, sudah teredukasi dengan baik, sudah terlalu pandai memanipulasi kalimat dengan pilihan kata yang wah dan kaya makna. Namun, pasti kita bisa memahami perbedaan yang dialami pengalaman otak dengan pengalaman yang jauh melebihi pengalaman batiniah, ya pengalaman spiritual. Pengalaman spiritualitas akan mampu membohongi bahkan otak yang sudah disisipi microchip Wikipedia sedari manusia lahir. Sisi spiritualitas manusia Wikipedia akan mengakuinya.*
__________________________________________
*Artikel ini ditulis oleh teman, rekan, sejawat, saudara seperjuangan Wiman Rizkidarajat.
Lihat Mixtape Exhibition Wiman Rizkidarajat di sini
1 comments:
Bagus artikelnya, lanjut baca yg berikutnya..
Post a Comment