Sunday, 15 April 2012

The Groovy Bassist: Duff McKagan


Ini cerita tentang Duff McKagan, ex-bassist flamboyan dari kontingen super-bengal asal Los Angeles, California; Guns N' Roses.

Sosok bernama asli Michael Andrew McKagan yang pernah melambung bersama Guns N’ Roses (GN’R) dan kemudian membentuk band Velvet Revoler serta Loaded, di mana dia juga kerap bermain gitar, ini memang figur istimewa. Sudah beberapa tahun belakangan, McKagan menjadi kolumnis di tiga media online terkemuka: SeattleWeekly.com, Playboy.com, dan ESPN.com. Dia menulis apa saja. Tentang olahraga di ESPN.com , soal kemanusiaan, sosial, dan tentu saja soal musik di SeattleWeekly.com dan Playboy.com.

“Di era 1980-an, 1990-an, hingga akhir tahun 2000, orang mungkin hanya mengenal saya sebagai biang kerok. Tapi, tak banyak yang tahu, bahwa sejak dulu, saya sebenarnya kutu buku,”ujar McKagan,  seperti dikutip publisherweekly. “Menulis adalah sesuatu yang menyenangkan bagi saya. Sesuatu yang selalu saya inginkan.”


Mungkin bukan hal yang istimewa jika McKagan menulis sebuah autobiografi, karena Slash dan Axl Rose, dua eks rekannya di GN’R juga sudah terlebih dahulu menerbitkan biografi. Tapi mohon diingat, dengan segala hormat dan respek saya pada intelejensia musikal anda, GN'R bukanlah Slash dan Axl semata.

Jika “W.A.R. The Unauthorized Biography of William Axl Rose” yang rilis tahun 2007 biografi milik Axl dan “Slash” (2007) milik Slash ditulis oleh wartawan musik Mike Wall dan Anthony Bozza, lain hal dengan McKagan yang menulis sendiri cerita-cerita yang dialami sepanjang kariernya bermusiknya, terutama saat bersama GN’R. Semua ditulisnya sendiri dengan tiap tetesan darah-keringat serta sekelumit memorabilia kehidupan L.A. Party Rockers, termasuk cerita soal ketergantungannya terhadap alkohol. Tak heran, banyak yang menyebut autobiografi McKagan It’s So Easy (And Other Lies)” ini jauh lebih hidup, menyentuh, dan orsinil. 

McKagan -- layaknya jebolan oldschool rockers era 80-an -- dikenal sebagai alkoholik yang taat (taat dalam menyembah substansi beralkohol, tentu saja). Bahkan kabarnya dia bisa menghabiskan setengah galon Vodka per harinya! Sableng! Lepas dari jeratan Vodka yang maha esa, dia beralih ke Red Wine, meski kadarnya tetap saja gila, 10 botol per hari!

Tak melulu bertutur mengenai alkoholisme, dalam biografinya McKagan juga bercerita tentang pengalaman seputar ketergantungannya terhadap obat-obat terlarang dan kehidupan bebas, serta gaya hidup hedonis-konsumeris-ultra destruktif (Sex, Drugs & Rock n Roll, what else -- mind you?). Masih ada pula bonus cerita tentang tikai-seteru plus cekcok reguler yang terjadi di tubuh GN’R, termasuk pertikaiannya dengan biduan GN'R Axl Rose.

“Seks, drugs, dan rock n roll mungkin menarik di atas kertas. Tapi, dalam kasus saya, seks, drugs, dan rock n roll, sama dengan serangan panik (panic attacks),” ujar McKagan, yang kini dikaruniai dua putri: Grace dan Mae Marie, hasil pernikahannya dengan model Susan Holmes. “Cukup lama saya berusaha bebas dari itu semua.”

Bicara skill, McKagan mungkin tidak sejago Billy Sheehan (Mr. Big), Geedy Lee (Rush) dan lusinan nama sepantarannya yang menjabat sebagai pembetot bass dalam sebuah unit musikal. Banyak pihak yang berujar bahwa McKagan berangkat dari kultur punk sebelum akhirnya bergabung bersama GN'R, maka tak heran jika dalam beberapa komposisi lawas GN'R terselip komposisi beraroma punk. Latar belakang nya sebagai Punker membuat dirinya selalu bisa menjadi sosok penengah di GN'R.

Sejalan dengan waktu, perselisihan di antara personel dan pihak luar bak segendang-sepenarian ikut mewarnai perjalanan musik GN’R. McKagan pun jengah dan memilih mundur pada tahun 1997. McKagan menjadi personel asli terakhir yang hengkang mundur teratur, setelah sebelumnya Steven Alder, Izzy Stradlin dan Slash melakukannya pada tahun 1990, 1991, dan 1996.
 McKagan kemudian mudik ke Seatlle dan mencoba kembali bersolo album, seperti yang dia lakukan pada tahun 1993 saat merilis Believe in Me. Sayang, album Beatiful Disease bermasalah, sehingga tak jadi diedarkan.

Setelah sempat berkolabroasi dengan bermacam musisi, McKagan lalu membentuk band Loaded di tahun 1999 dan sempat merilis album Dark Days di tahun 2001. Ketika Loaded vakum, McKagan membentuk Velvet Revorler bersama dua eks GN’R lainnya: Slash dan Matt Sorum.

Bersama Velvet Revolver inilah nama McKagan kembali jaya digdaya meski tak sebenderang kala bersama GN'R dulu binarnya. Album mereka, Contraband (2004) dan Libertad (2007) mendapat respons bagus di pasar musik rock. Walau tentu, mereka tak lagi memainkan glam rock, melainkan cenderung lebih keras.
Lagu-lagu mereka, seperti “Fall to Pieces”, “Slither” dan “Set Me Free” sempat menjadi hits. Begitu juga dengan “Get Out the Door”. Lagu “Slither” bahkan sempat menyabet Grammy Award pada tahun 2005 lewat kategori Best Hard Work Performance.

Selain itu, di luar kehidupan musisinya McKagan masih menyempatkan kuliah di Seattle University's Albers School of Business and Economics mengambil jurusan keuangan dan matematika.

Life's good, Duffy?


DOZAN ALFIAN
Ditulis atas dasar pemujaan ultra gigantik kepada Guns N Roses pra-murtad Rock n Roll......


*Kata-kata oleh Dozan Alfian dengan santunan informasi dari berbagai sumber*

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More