Boleh jadi Indonesia adalah negara di Asia Tenggara yang mempunyai fanbase musik mainstream dan non-mainstream yang militan (baca pernyataan Kieran James; seorang peneliti musik underground asal Australia dalam interview-nya dengan saya disini). Tapi perlu pula dicatat, Indonesia masih menjadi negara dengan tingkat pembajakan yang tinggi pula. Saya mahfum, bahwa tingginya tingkat pembajakan berasal dari antusiasme salah kaprah para pecinta musik di negara ini yang selalu ingin up to date berkaitan dengan rilisan-rilisan musik favoritnya, namun ogah-ogahan bila disuruh membeli rilisan aslinya. Alasannya klise, "Jika mengunduh di jagat dunia maya bisa semudah satu 'klik' saja, buat apa mahal-mahal membuang uang untuk membeli?", apalagi jika yang dicari adalah Band mancanegara, otomatis kocek yang dirogoh akan lebih besar.
Ah, agaknya mereka-mereka ini lupa (atau bahkan tidak mengerti) bahwa kesediannya membeli rilisan asli dari Band idolanya turut membantu kelangsungan hidup dari si Band idola. Dengan demikian kelangsungan berkarya dari Band idola akan tetap terjaga.
Adalah Rilo, seorang remaja belasan tahun asal Makassar yang masih duduk di bangku SMA dan tergugah akan fenomena ini. Rilo yang kabarnya sudah menjadi kolektor berbagai artefak musikal (CD - DVD - Piringan Hitam dan merchandise) sejak SMP ini memutuskan untuk sekalian menjadi seorang enterpreneur dengan mengakomodasi sarana bagi publik Makassar pada khususnya untuk bisa mendapatkan produk rilisan resmi dari suatu Band / Musisi dengan jalan membuka sebuah Record Shop.
Oh, anda terkejut dengan fakta bahwa Rilo memiliki kesadaran sedini itu? terkejut dengan usianya yang masih belia untuk menggagas sesuatu yang prestisius? saya belum selesai. Jika secara konvensional sebuah Record Shop dalam bayangan kita adalah bangunan permanen dengan rak display di setiap sudut tembok dan sebagainya, maka buang jauh-jauh sekarang juga pikiran itu.
Rilo hadir dengan konsep Record Shop berjalan! Sebuah minibus disulap menjadi sebuah Record Shop bergerak lengkap dengan display, perangkat pemutar tembang digital, televisi, plus sebuah pemutar piringan hitam. Atas dasar itulah maka unit usahanya ini diberi nama MUSICK BUS.
Ruangan yang minimalis ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung tetap bisa nyaman untuk masuk dan memilih album yang dikehendakinya. Rilo mengatakan bahwa sejauh ini hanya musik dari genre Jazz dan Hip-Hop saja yang belum ada dalam katalognya. Tapi jangan khawatir, anda bisa memesan rilisan yang anda inginkan jika apa yang anda cari kebetulan tidak ada dalam MUSICK BUS miliknya.
Pada kesempatan yang lalu, tepatnya pada acara soft launching MUSICK BUS di Circle K Jl. Sultan Hasanuddin Makassar tanggal 23 Desember 2012, saya melihat-lihat koleksinya. Mulai dari CD album-album lama yang legendaris, Piringan Hitam, DVD Live Concert, Boxset hingga Action Figure ada di situ. Belum lagi tersedia pula original tees yang dijamin akan memperindah khasanah berbusanamu :D
Kehadiran MUSICK BUS di Makassar sebagai Kota yang mulai menggeliat skena musik sidestream-nya, sepatutnya bisa mengakomodasi sekaligus mengedukasi peminat, pelaku dan penggiat musik di Makassar untuk membentuk taste dan pola pikir yang lebih baik. Tentunya diimbangi dengan kesadaran untuk berhenti membajak dan membeli rilisan original :)
Sukses MUSICK BUS!
-DOZAN ALFIAN-
Follow MUSICK BUS on Twitter @MUSICK_BUS and RILO @rilo_mappangaja
Ah, agaknya mereka-mereka ini lupa (atau bahkan tidak mengerti) bahwa kesediannya membeli rilisan asli dari Band idolanya turut membantu kelangsungan hidup dari si Band idola. Dengan demikian kelangsungan berkarya dari Band idola akan tetap terjaga.
Rilo himself |
Oh, anda terkejut dengan fakta bahwa Rilo memiliki kesadaran sedini itu? terkejut dengan usianya yang masih belia untuk menggagas sesuatu yang prestisius? saya belum selesai. Jika secara konvensional sebuah Record Shop dalam bayangan kita adalah bangunan permanen dengan rak display di setiap sudut tembok dan sebagainya, maka buang jauh-jauh sekarang juga pikiran itu.
Musick Bus |
Boxset Iron Maiden |
Ruangan yang minimalis ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung tetap bisa nyaman untuk masuk dan memilih album yang dikehendakinya. Rilo mengatakan bahwa sejauh ini hanya musik dari genre Jazz dan Hip-Hop saja yang belum ada dalam katalognya. Tapi jangan khawatir, anda bisa memesan rilisan yang anda inginkan jika apa yang anda cari kebetulan tidak ada dalam MUSICK BUS miliknya.
Pada kesempatan yang lalu, tepatnya pada acara soft launching MUSICK BUS di Circle K Jl. Sultan Hasanuddin Makassar tanggal 23 Desember 2012, saya melihat-lihat koleksinya. Mulai dari CD album-album lama yang legendaris, Piringan Hitam, DVD Live Concert, Boxset hingga Action Figure ada di situ. Belum lagi tersedia pula original tees yang dijamin akan memperindah khasanah berbusanamu :D
Kehadiran MUSICK BUS di Makassar sebagai Kota yang mulai menggeliat skena musik sidestream-nya, sepatutnya bisa mengakomodasi sekaligus mengedukasi peminat, pelaku dan penggiat musik di Makassar untuk membentuk taste dan pola pikir yang lebih baik. Tentunya diimbangi dengan kesadaran untuk berhenti membajak dan membeli rilisan original :)
Sukses MUSICK BUS!
-DOZAN ALFIAN-
Follow MUSICK BUS on Twitter @MUSICK_BUS and RILO @rilo_mappangaja
0 comments:
Post a Comment